Dalam kesaksiannya, Marjorie Diehl-Armstrong
memberikan klaim bahwa sosok Brian Wells (orang yang kepalanya meledak)
sebenarnya ikut ambil bagian dalam kasus perampokan ini.
(Brian Douglas Wells)
Oke, tentu saja itu tidak masuk akal. Pasalnya
bagaimana mungkin seorang mau ikut ambil bagian dalam perampokan yang mana di
akhir kejadiannya, kepalanya akan meletus terus kemudian dia akan meninggal
dunia?
Kesimpulan
dari Pengacara Daerah
Dalam sidang kasus, Pengacara Daerah Mary Beth Buchanan memberikan
kesimpulan yang sangat mengejutkan.
Menindak lanjuti kasus ini, dia mengatakan bahwa
pada dasarnya sosok Brian ikut ambil bagian dalam kasus perampokan ini. Yang
dimaksud adalah, brian merampok bank atas kemauannya sendiri dan perampokan ini
sudah direncanakan bersama Marjorie, Barnes dan Rothstein.
Brian sengaja memakai kalung bom karena awalnya
dia kira kalung itu palsu. Sedangkan setiap instruksi yang diberikan dalam
sebuah kertas adalah alibi kepada para polisi semisal dia tertangkap, maka dia
bisa menyalahkan instruksi tersebut.
Hal tersebut menjelaskan alasan kenapa dia begitu
santai bahkan sempat-sempatnya mengambil lolipop tatkala merampok. Hal ini
dikuatkan oleh kesaksian dari Barnes yang mengatakan bahwa Brian sudah
membicarakan rencana perampokan bank ini semenjak berbulan-bulan.
Sayang dalam prakteknya, Brian baru tau kalau bom
itu asli saat bom tersebut mulai berkedip dan mengeluarkan suara. Sedikit yang
dia tau sebelum pada akhirnya bom tersebut meledak dan menghancurkan kepalanya.
Pengacara Daerah Mary Beth Buchanan juga menekankan bahwa, alasan bom tersebut
diledakkan (Kemungkinan besar oleh Marjorie atau Rothstein), adalah karena
mereka tau Brian tertangkap dan mereka tidak mau mengambil resiko Brian akan
bersaksi untuk membeberkan setiap plot yang dapat menyerat mereka.
Baca Juga :
Follow Up
Kasus
Kasus ini selesai dengan dakwaan yang menyatakan
bahwa ini adalah sebuah konspirasi. Setelah investigasi bertahun-tahun beserta
wawancara ribuan saksi. Kasus ini pun ditutup.
Marjorie divonis hukuman penjara seumur hidup
ditambah 30 tahun. Dia masih tetap kukuh bahwa dia bukanlah pelakunya, terlepas
dari setiap bukti yang sudah terkumpul. Dia divonis sebagai otak kejahatan ini.
Barnes divonis 45 tahun penjara. Namun
diringankan menjadi 20 tahun karena dia bersedia bekerja sama memberikan
informasi dalam memecahkan kasus ini. Dia juga mengakui keterlibatannya.
Sedangkan Rothstein meninggal pada tahun 2004
karena penyakit kanker. Dia meninggal sebelum sempat diberikan vonis apapun
atas kasus ini. Namun dia disimpulkan sebagai perakit kalung bom yang
bersangkutan.
Sementara Brian Wells, Terlepas dari kematiannya, Dia
divonis sebagai pelaku, dan terbukti
ikut terlibat dalam kejahatan ini. Meskipun begitu, pihak keluarga dan kerabat masih
percaya bahwa Brian hanyalah seorang Korban.
Case
Closed.
Baca Juga :
Baca Juga :
- Extraterestrial – Kumpulan Kasus Alien dan Luar Angkasa
- True Crime – Kumpulan Kasus Kriminal Paling Unik
- Short Horror – Cerita Pendek Horor dua kalimat
- Kumpulan Riddle – 101+ Riddle Bahasa Indonesia