Mereka kali ini kacau, Ren dan Ma tidak mampu mengembalikan
uang yang mereka rampok. Pada akhirnya, Ren mencetukkan ide terakhirnya. Yaitu merampok uang Bank pertanyan China
untuk yang terakhir kali. Terlepas dari kerugian yang sudah mereka terima,
mereka tidak putus harapan. Mereka mengambil lagi uang bank sebesar 18.000.000
Yuan (2.300.000 US Dollar/Sekitar 35 Miliar rupiah kurs saat ini) Dan berharap
kemenangan mereka setelah ini bisa menutupi kerugian di perampokan mereka yang
kedua.
Kali ini mereka tidak punya banyak waktu, berbeda dengan
perampokan mereka yang kedua (yang mana mereka bisa mengulur waktu), kali ini
mereka langsung menghabiskan 18 Juta Yuan itu dalam sehari saja. Dengan
buru-buru mereka menggosok tiket lotre yang mereka beli dan benar-benar menaruh
harapan terakhir kepada setiap lembaran lotre yang mereka beli.
Saat tumpukan lotre sudah menggunung. Dan tangan mereka sudah
berdarah-darah, Lotre mereka yang terakhir pun selesai mereka gosok. Itulah
saat Ren dan Ma tau, mereka hancur.
Total 51 juta Yuan yang mereka ambil dari perampokan kedua
dan ketiga. Mereka hanya bisa mendapat uang sebesar 98.000 Yuan saja.
Benar-benar rugi bandar. (Bayangkan aja,
kita beli lotre 50 Juta rupiah, trus uang yang pulang cuman 100 Ribu, yah
sakitnya kayak gitu)
Nominal tersebut apabila dirupiahkan dengan kurs mata uang
saat ini adalah Modal Awal Lotre : Sekitar
101 Milyar. Sedangkan Uang kembali :
200 Juta saja. Yap, Karir mereka hancur. Dan rencana mereka gagal total.
Follow Up Kasus
Tau mereka hancur, Ren dan Ma pada akhirnya memutuskan untuk
kabur. Mereka membeli KTP palsu dan kemudian pergi jauh.
Sayangnya disaat yang sama, Pihak Bank mulai paham apa yang
terjadi. Serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh orang dalam mereka kini
semua mulai masuk akal. Tidak lama sebelum kepolisian mulai mengeluarkan surat
perintah penangkapan kepada Ren Xiaofeng dan Ma XiangJing.
Ren dan Ma sudah kabur. Itulah kenapa Kepolisian menangkap
terlebih dahulu duo security yang membantu rencana jahat mereka. Kemudian tidak
tinggal diam, kepolisian dan pemerintah mulai melakukan prosedur yang bernama ‘Pemburuan Buronan Skala Nasional’
segala macam informasi mengenai kedua orang paling dicari di China itu disebar.
Pokoknya, mereka tidak boleh lolos. Wajah mereka ditempel dimana-mana, agar
semua orang tau dan ikut membantu pencarian.
(Youtube : Kento Bento)
Disisi lain,
Ren dan Ma mengambil rute berbeda dalam upaya kabur.
Ma kabur ke ibukota Beijing. Dan Ren turun jauh ke provinsi
Jiangsu. Namun sial bagi Ma, kabur ke ibukota nyatanya adalah pilihan buruk.
Pasalnya hal itu malah membuat pihak berwajib lebih mudah menemukannya.
Berbeda dengan Ma, Ren memiliki perjalanan lebih panjang. Dia
berkendara menggunakan taxi berkilo-kilo meter untuk mencapai lepas pantai
Lianyunggang. Yang mana awalnya sempat dicurigai oleh supir taxi karena memang
mencurigakan saja orang berkendara dengan taxi berkilo-kilo meter sembari
membawa tas berisi tumpukan uang.
Itulah kenapa Ren selanjutnya memutuskan untuk membeli mobil
bekas untuk melanjutkan perjalannanya. Lelah, dia pun memutuskan untuk menyewa
sebuah kamari di penginapan.
Awalnya dia merasa bahwa untuk sementara dia aman, itu
sebelum beberapa jam kemudian gerombolan polisi menggrebeknya di penginapan.
Ternyata diketahui, dalam upaya melarikan dirinya, ada tiga
orang saksi yang melapor gelagat mencurigakan Ren. Ketiga saksi itu adalah
Supir taxi, pemilik toko mobil bekas dan pemilik penginapan. Yap, dia
benar-benar dimusuhi seluruh negara.
Ironis memang, orang paling beruntung dihancurkan oleh
ambisinya sendiri dan berubah menjadi buronan paling dicari oleh pemerintah.
Bahkan yang lebih ironis lagi, Poster buronan yang dikeluarkan atas Ren adalah
sebesar 200.000 Yuan, setara dengan jumlah uang yang dia curi dari perampokan
pertama.
(yang ditengah adalah Ren Xiaofeng)
Pada akhirnya, kedua orang itu, Ren dan Ma. Dieksekusi mati.
Kejadian ini adalah kejadian yang merupakan Aib dari Bank
Pertanian China. Pasca kejadian itu, tidak kurang dari 5 orang pejabat bank
dipecat. Termasuk wakil pimpinan cabang yang menjabat kala itu. Mereka
disalahkan karena tidak mampu melakukan pengawasan yang sebagaimana mestinya
dan membiarkan 3 perampokan terjadi berturut-turut. Terlebih lagi perampokan
itu dilakukan oleh orang dalam, pegawai mereka sendiri.
Dengan itu pula, kasus ditutup.
The Winner
Kasus diatas memang berakhir pilu. Namun itu adalah sebuah
pembelajaran yang berharga bagi setiap manusia yang tau akan kisahnya.
Terlepas dari Ren Xiaofeng dan Ma XiangJing yang rugi besar trus ditembak mati. Nyatanya masih ada yang berakhir happy ending? Siapa dia?
Mas-mas yang jadi bandar Lotre!