Dibalik pintu kayu adalah sebuah ruang kelas terbengkalai. Ruangan itu akan sangat tidak layak pakai. Potongan-potongan pita polisi (Police Line) dan sisa-sisa kapur pudar akan mengotori lantai ruangan itu. Beberapa sampah nampak berserakan, buku-buku pelajaran yang sudah sobek dan lusuh juga tersebar dimana-mana. Tidak ada jendela di ruangan itu, hanya 1 pintu masuk. Terlepas dari semua itu, bangku-bangku tertata rapi dan menghadap sempurna ke papan tulis.
Yang harus kau lakukan adalah memilih bangku. kau harus
memilih salah satu dari tiga puluh bangku yang ada. 29 Dari 30 bangku itu sudah
dimiliki orang lain. Jika kau menduduki bangku milik orang lain, orang yang
memiliki bangku itu akan mengambil Jiwamu.
Waktumu untuk menentukan bangku mana yang akan kau duduki
adalah sebelum ‘mereka’ semua masuk
kelas. Petunjuk-Petunjuk bangku mana saja yang sudah ditempati mungkin ada di
setiap bagian ruangan itu jika kau teliti dalam memperhatikan.
Jika kau sudah memilih bangku, duduklah dan tunggu. Setelah menunggu sebentar kau akan mulai
mendengar sesuatu—anak-anak tertawa,
guru-guru mengoceh, dan sesekali suara dengkuran.
Suara itu akan memenuhi seisi kelas. Meskipun begitu, itu
hanyalah suara dan sekeras apapun kau melihat, secara visual ini hanyalah ruang
kosong.
Semakin lama, suara-suara tersebut akan berubah secara
perlahan. Dimana yang tadinya terdengar tawa dan ceramah, perlahan akan mulai
berubah menjadi teriakan memilukan dan raungan keputusasaan. Tangisan dan suara
panik akan terdengar disekitarmu.
Pejamkan mata dan lihatlah sekitar dengan mata tertutup.
Perlahan, bayang-bayang sejarah mengerikan dari kelas tersebut akan mulai
tampak di sekitarmu. Jangan takut pada bayang-bayang ini, karena mereka tidak
berbahaya. Semakin lama kau memperhatikan, bayangan tersebut akan bertambah
banyak dan sejarah ruang kelas itu akan terungkap dalam rincian yang kian
mengerikan.
Rincian itu akan membuat banyak orang menangis dan lebih
banyak orang lagi menjadi gila. Jika kau mencapai akhir dari kebangkitan
peristiwa mengerikan ini dengan kewarasan utuh, kau akan tahu bahwa kau telah
memilih bangku yang benar.
Setelah segala visual itu hilang. Buka kembali matamu dan kau
akan mendapati kursi guru tengah diduduki oleh seseorang. Orang itu akan
memiliki wujud yang mengerikan dan menatapmu dengan tatapan yang tidak biasa.
Jangan bergeming oleh rupanya, tetaplah tenang dan tanyakan
satu hal kepadanya. “Apakah Ini Ruangan
yang benar?”
Dia akan tersenyum dan memiringkan kepalanya. Kemudian dia
akan berdiri dari tempatnya dan mendekatimu. Semakin mendekat, kau akan mencium
bau busuk datang darinya.
Saat jarak kalian sudah sangat dekat. Dia akan memberikan
sebuah buku pelajaran kepadamu. DI titik ini, mustahil kau bisa menolak
pemberiannya.
Buku itu (mungkin)
adalah objek ke-75 dari 538. Kemungkinannya adalah 1 banding 3, Satu asli dan dua lainnya
palsu.
“Buku itu berisi sebuah
mata pelajaran yang tidak memiliki manfaat. Lebih banyak keburukan dibanding
kebaikannya. Mengajarkan kejahatan dibanding Keadilan. Dibuat untuk mereka yang
tidak ingin menjadi panutan dan sudah siap dibenci oleh seluruh umat manusia.
Konten buku itu adalah cabang Ilmu untuk Menghancurkan. Ilmu
yang bernama Anti-Pengetahuan (Antiknowledge).
Sang guru akan
memberimu Nilai A+ bila kau berhasil mempelajarinya.”
Kekuatan
Dari 1 Obyek yang asli adalah benar, sedangkan Kekuatan dari 2 Obyek yang palsu hanyalah omong kosong.
0 Response to "Dibalik Pintu Kayu"
Post a Comment