Sifat manusia memang tidak pernah puas. Padahal sudah untung
banyak. Eh masih ingin untung lebih banyak lagi. Kalau perampokan pertama Ren
Xiaofeng ibarat menyalakan korek api, kali ini dia hendak mencoba menyalakan
obor.
Termotivasi oleh kesuksesan pertamanya. Dia berencana
melakukan perampokan yang ke dua. Kali ini dia menargetkan hasil yang lebih
besar. Targetnya adalah 33.000.000 Yuan (4, 300.000 Us Dollar/ Sekitar 65
Miliar Rupiah Kurs saat ini). Ren tau dia punya sekutu, mempertimbangkan kedua
petugas keamanan yang membantunya di perampokannya yang pertama. Namun karena
targetnya kali ini lebih besar dia memutuskan untuk merekrut orang lain masuk
ke komplotannya.
Mengabaikan setiap resiko dan faktor X yang mungkin terjadi,
dia menceritakan ide gilanya ini kepada Ma
XiangJing. Seorang manajer Brankas ke dua dari Bank Pertanian China
tersebut.
Bisa dilihat bahwa ini merupakan pertaruhan yang sangat
beresiko. Ma awalnya tidak tau menau
atas uang 200.000 Yuan yang pernah hilang dari brankas. Namun Ren mengambil
langkah nekat untuk memberitahu Ma dengan harapan orang itu mau ikut bekerja
sama di rencana perampokannya yang ke dua. Padahal alih-alih bekerja sama, ada
kemuingkinan juga Ma akan mengadu kepada pimpinan cabang atas rencana Ren.
Hebatnya, Dewi Fortuna masih berpihak kepada Ren. Setelah
menceritakan hari kemenangannya kala itu, Ma XiangJing terlihat tertarik dan
memutuskan untuk membantu Ren.
(Youtube : Kento Bento)
Dengan strategi yang sama, perencanaan perampokan kedua itu
berujung kepada Ren melakukan aksinya, kali ini dibantu oleh Ma. Tak lupa dua
petugas keamanan yang sejak awal menjadi sekutu Ren ikut membantu.
Mereka berhasil mengeluarkan setidaknya uang seberat 2 Ton
dari brangkas Bank Pertanian China. Dengan nominal sesuai target awal yaitu 33
Juta Yuan.
Memang ada sebab ada akibat, dikarenakan kali ini nominal
yang diambil cukup besar, beberapa staff mulai mencurigai adanya pengurangan
volume uang dari brankas. Hal itulah yang mendasari pelaporan kepada polisi.
Polisi mulai menyelidiki kejanggalan ini. Dan mulai bertanya-tanya
kepada Ren dan Ma selaku Manajer Brankas. Tentu saja kedua orang ini mengelah
sebisa mungkin dan mengatakan bahwa penurunan volume brankas memang sering
terjadi, pasalnya jumlah cashflow yang keluar terkadang bisa banyak.
Ren menambahkan bahwa ini merupakan hal lumrah yang akan seiring
waktu akan kembali normal. Tentu hal
tersebut adalah omong kosong, pasalnya ini hanyalah akal-akalan mereka untuk
mengulur waktu sementara mereka sibuk menggosok Tiket Lotre.
Perlu diketahui bahwa lotre yang mereka beli dari uang bank
adalah lotre Scratch Ticket. Lotre yang cara membuka nomornya harus digosok
menggunakan Koin. Perlu berminggu-minggu
untuk menggosok lotre tersebut mempertimbangkan jumlah yang mereka beli setara
dengan 33 Juta Yuan.
(Contoh dari Scratch Ticket)
Disinilah kebodohan mereka mulai terlihat. Mereka berpikir
dengan logika simple yaitu :“Semakin banyak yang
dihabiskan maka semakin banyak keuntungan yang didapat.”
Padahal sejatinya, lotre adalah tentang probabilitas. Dan
faktor keberuntungan tidak akan pernah bisa dihitung dengan rumus matematika.
Itulah kenapa di perampokan Ren yang kedua ini.. Dia gagal.
Berharap mendapat keuntungan lebih dengan modal yang lebih banyak.
Nyatanya yang dia dapat adalah kekurangan defisit besar-besaran. Jangankan
untung, Balik modal saja tidak.
Di sela Ren Xiaofeng dan Ma XiangJing yang panik dan kalang
kabut, disisi lain Pihak kepolisian masih memantau aliran keluar masuk uang ke
brankas Bank. Menunggu waktu Volume uang yang ada di brankas kembali normal
seperti yang dikatakan Ren.
Ren dan Ma gagal, dan mereka tidak punya uang untuk
mengembalikan modal yang mereka rampok dari Bank tempat mereka bekerja.
Mengetahui dirinya dalam masa sulit, ide
cemerlang lain muncul di otak Ren.
Ide Cemerlang..
Lanjut ke Part 3 : Perampokan Terakhir Ren dan Ma