v Cerita Horor Terjemahan : Penemuan | UNSOLVED INDONESIA

Cerita Horor Terjemahan : Penemuan

Cerita Horor Terjemahan : Penemuan

Disclaimer : bukan admin yang buat admin hanya menterjemahkan

Source : Sage Tumblr

 

Kala itu, aku sedang berjalan-jalan di hutan seperti biasa. Setiap minggu pagi, memang sudah hobiku untuk menyusuri jalan ini sebagai upaya pelepas penat.

Semua awalnya berjalan seperti biasa, sebelum kemudian di kejauhan aku melihat garis polisi nampak meliliti sebagian pohon dengan mengitari orang-orang yang sepertinya sedang menggali tanah. Dari seragamnya, mereka adalah polisi.

Ada sekitar selusin petugas yang mengelilingi perimeter dan salah satu dari mereka kemudian memanggilku ketika aku hendak melintas.

“Hei! Tuan! Berhenti dulu, kami ingin menanyai mu sesuatu.” teriaknya. Dia dan dua petugas lainnya kemudian melangkah ke arahku.

“Uhh… tentu saja.” Aku membalas.

Ketika mereka mendatangiku, mereka tampak siap sedia mencabut senjata mereka. Mungkin itu adalah tindakan preventif untuk berjaga-jaga apabila aku melakukan hal yang tidak terduga.

Aku merasa cemas. Bahkan ketika kau tidak melakukan kesalahan apa pun, ada sesuatu tentang polisi yang menginterogasimu, yang sedikit membuatmu gelisah.

"Apakah ada masalah, Pak?" tanyaku dengan sopan.

“Kau keberatan memberitahu kami namamu?” Dia mengabaikan pertanyaanku.

“John Peterson.”

“Apakah boleh kami melihat KTP mu, Tuan Peterson?”

“Maaf, tapi aku tidak membawa dompet.” Jawabku.

Kedua petugas lain yang mendampingi si penanya nampak saling berpandangan. "Kalau begitu, apa kau keberatan kalau kami memeriksa tas ransel yang kau bawa itu?" tanyanya tegas.

"Silahkan saja." Aku menyerahkannya.

"Jadi, apa yang terjadi di sana?" Aku menunjuk ke pita kuning. Dua polisi yang terdiam itu menggeledah ranselku sementara yang satunya terus menatapku dengan tangannya di dekat senjatanya.

"Seseorang menemukan lengan yang sedikit mencuat dari tanah. Ketika kami datang ke sini untuk menyelidiki, kami menemukan enam mayat lagi dan kami masih belum selesai menggali. Apakah kau sering datang ke sini?"

“Ya, aku mencoba untuk mendaki di sini setidaknya seminggu sekali. Itulah satu-satunya olahraga yang aku lakukan.”

“Pernah melihat sesuatu yang mencurigakan? Seperti kejadian janggal, atau orang-orang yang tidak semestinya berada di hutan?” tanyanya.

"Tidak juga. Maksudku, banyak orang yang mendaki melalui jalan setapak ini, terutama di akhir pekan, dan beberapa dari mereka aneh tapi tidak sampai terlihat berbahaya."

Aku ingat ada seorang gelandangan yang tinggal di sini, tetapi mereka mungkin sudah menemukannya dan menanyainya, jadi aku memutuskan tidak menyinggungnya.

“Tidak ada apa-apa di sini, kecuali sebotol air, handuk, beberapa batang granola, telepon genggamnya, dan kompas.” Salah satu petugas yang menggeledah tas ranselku berkata kepada orang yang menanyaiku.

"Baiklah, baiklah, sebaiknya kau menjauh dari hutan sampai kita menangkap orang yang bertanggung jawab atas semua ini," katanya kepadaku sambil menyerahkan ranselku.

Kemudian, dia melihat ke arahku. "Hei, itu siapa? Apakah kau kenal?" Dia menunjuk ke belakangku.

Aku berbalik dan melihat gelandangan yang aku pikirkan tadi. Kulihat dia berlindung di balik pohon.

“Ya, kurasa ia tinggal di sekitar sini. Aku tidak terlalu yakin. ”

"Oke kau boleh pergi," katanya kepadaku saat mereka mulai berjalan menuju gelandangan itu. Dia menjulurkan kepalanya dari balik pohon dan mulai berlari saat melihat para petugas menuju ke arahnya. Mereka mengejarnya. Sekarang setelah aku pikir-pikir lagi, dia akan menjadi tersangka pembunuhan yang sempurna.

Aku berjalan menjauh sembari sedikit berlarian. Membiarkan para polisi melakukan tugasnya. Aku tidak mau lagi berurusan dengan mereka.

Aku bisa mendengar mereka berteriak jauh di belakangku. “Turun! Jangan bergerak!” Lalu aku mendengar beberapa tembakan. Sepertinya, gelandangan itu tidak kooperatif. Mungkin dia membawa narkoba atau semacamnya dan tidak ingin tertangkap. Aku senang bisa lolos. Sesaat aku benar-benar mengira aku dalam masalah.

Lain kali, aku sepertinya harus mulai menggali lubang-lubang itu sedikit lebih dalam.

END

Baca cerita horor lain :

Cerita Horor : Titipan
The Survivor Lost Notes Series
Creepypasta : Gateway Of The Mind
Creepypasta : Candle Cove


Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Cerita Horor Terjemahan : Penemuan"

Post a Comment