Dalam cerita pertama The Payday Saga, admin memperkenalkan kru perampok yang dipimpin oleh Tony Gavin, serta aksi mereka dalam membobol brankas bank secara diam-diam. Di cerita kali ini, crew yang akan admin perkenalkan adalah sosok yang berseberangan dalam segi metode.
Ring
Leader dari perampokan kali ini, memiliki metode yang
berbanding terbalik dari Anthony Gavin. Apa yang dia lakukan di hari yang menentukan itu, adalah hal yang kemudian
diingat selamanya oleh penduduk Norwegia sebagai kasus “NOKAS”
NOKAS adalah akronim untuk “Norsk kontantservice” atau "Norwegian Cash Services".
Berlokasi di kota Stavanger, tempat ini menjadi sasaran perampokan selama
liburan Paskah tahun 2004. Waktunya bukan kebetulan, karena Paskah adalah waktu
ketika sebagian besar warga Norwegia di Stavanger pergi berlibur.
The
Idea...
David Toska, adalah penduduk
asli Oslo. Dia adalah sosok yang kemudian diketahui sebagai pemimpin kelompok
bersenjata yang menjadi dalang dibalik perampokan NOKAS.
Para kaki tangannya, adalah
mantan narapidana, teman sekolah, dan kenalan baru. Ia mulai merencanakan penyerangan
depot uang tunai NOKAS pada bulan November 2003, setelah seorang kenalannya
menjelaskan kepadanya tentang seluk beluk gedung tersebut. You see, kontak Toska ini, menjelaskan tentang adanya blind spot atau titik buta dalam
keamanan gedung NOKAS, dan sebuah ide untuk melakukan perampokan datang tak
lama setelahnya.
Toska, yang tergiur dengan
prospek memiliki uang banyak secara cepat, akhirnya menyusun rencana untuk
melakukan perampokan ini. Dia adalah orang yang punya banyak kenalan, punya
banyak koneksi. Itulah kenapa, secara teori, dia harusnya mampu untuk membuat
rencana gila ini behasil.
The
D-Day..
Senin, 5 April 2004, merupakan
hari kerja yang tenang. Meskipun jam kerja normal berlaku, banyak warga
Stavanger sudah pergi ke pegunungan untuk menghabiskan liburan Paskah di tengah
salju.
Tanggal yang sama di pagi
hari, di depan kantor polisi, terdapat kebakaran hebat. Adapun yang terbakar,
adalah sebuah truk. Itu adalah hari yang lambat dan kepolisian setempat jelas
tidak siap untuk menangani potensi kejahatan dalam bentuk apapun. Truk yang
terbakar itu, terparkir sedemikian rupa sehingga posisinya benar-benar
menghalangi gerbang masuk atau keluar dari area kantor polisi. Apapun ini, akan
memakan waktu sampai polisi berhasil berkoordinasi dengan pemadam kebakaran dan
membereskan kemelut yang terjadi.
Sementara itu disisi lain
kota, CCTV di ujung Jalan Lagårdsveien, menangkap belasan orang berpakaian gelap
dan bersenjata api. Polisi masih sibuk menangani truk yang terbakar yang
rupanya, semua menjadi kacau balau karena ada gas air mata yang menyebar
bersamaan dengan terbakarnya truk.
Orang-orang bersenjata,
kemudian diketahui masuk ke area gedung NOKAS. Mereka berjalan melalui pintu
samping ke halaman dalam dan mencoba masuk melalui jendela dengan palu godam
dan alat pendobrak. Kaca antipeluru yang cukup tebal, menjadi penghambat mereka
untuk sementara.
Pemimpin komplotan, David Toska mencoba
menembaki jendela. Alarm berbunyi, namun kaca belum bergeming. Dia kemudian
mengkomandokan salah satu rekannya, Alrich Schuman untuk ikut menembaki. Mereka melepaskan tembakan
cepat ke jendela dengan David Toska, menggunakan senjata otomatis AG3,
mengosongkan beberapa magasin. Sekitar 120 tembakan dilepaskan, sebelum
kemudian jendela runtuh.
Itu adalah perampokan yang
cepat. Estimasi waktu yang diberikan Toska kepada kru nya hanyalah sekitar 8
menit untuk masuk dan keluar. Di menit ketika mereka sudah ada didalam, kabar
tentang pembobolan sudah terdengar di telinga kepolisian.
Petugas polisi Erik Haaland
dan Steffen Thesen, yang mendengar informasi dari radio, tiba di TKP dengan
mobil polisi. Mereka berhenti di Church Street dan mengambil posisi di sudut
toko Hennes & Mauritz. Tidak berani masuk, karena diperingatkan bahwa para
perampok berjumlah belasan dan bersenjata lengkap.
Di dalam depot uang tunai,
para pria bersenjata mulai memasukkan uang tunai ke dalam tas ransel. Uang yang
mereka gondol, adalah sekitar NOK 57,4 juta.
Para perampok di dalam belum
tau bahwa dua polisi sudah berjaga diluar, itulah kenapa Alrich Schumann yang
bertugas sebagai pengawas terkejut ketika dia keluar dari gedung NOKAS untuk
melihat situasi, dan dia mendapati mobil patroli polisi ada disana.
Kontak sesaat langsung
berujung baku tembak karena Schumann jelas tidak mengharapkan polisi sudah
berjaga secepat itu, dan polisi juga terkejut ketika Schumann keluar dengan
santainya.
Baku tembak terjadi antara
polisi dan beberapa perampok yang ada di dalam gedung. Salah satu perampok
bernama Johnny Thendrup,
terkena peluru di paha kanan dari senjata Sersan Erik Håland. Håland melepaskan
total 17 tembakan selama pertukaran itu. Rekannya Thesen melepaskan tiga
tembakan.
Ketika bala bantuan
kepolisian akhirnya datang, baku tembak semakin tidak karuan.
Alrich Schumann menembakkan
senjata miliknya ke mobil polisi yang datang dari tikungan, mobil itu
dikendarai oleh kepala polisi Arne Sigve Klungland. Klungland mencoba mundur
tetapi terhalang oleh sebuah bus. Ia tertembak di kepala dan meninggal tak lama
kemudian.
The
Escape...
Para pria bersenjata
melarikan diri TKP ketika intensitas baku tembak menurun. Mereka mundur dari
pertahanan mereka melalui pintu keluar yang lenggang untuk masuk ke 3 buah
mobil yang sudah disiapkan.
Toska berada di dalam mobil
Ford paling depan dan langsung tancap gas. Sementara dua mobil lainnya,
menyusul dari belakang. Salah satu perampok, rupanya terkena ‘peluru hoki’ yang
ditembakkan oleh polisi. Peluru itu menembus kaca mobil dan tepat mengenai
kepalanya. Perampok yang mati tertembak itu, kemudian diketahui bernama Halimi.
Pengejaran pun terjadi.
Namun karena tidak cukupnya personil di masa liburan, polisi pada akhirnya
kehilangan jejak. Para perampok, kemudian memanfaatkan jendela kabur itu untuk
berganti mobil (yang sudah mereka siapkan) dan tancap gass.
Tiga mobil awal kemudian
ditemukan polisi dalam keadaan sengaja dibakar beberapa waktu kemudian. Para
perampok, bagaimanapun, berhasil lolos.
Investigasi...
Butuh waktu setahun penuh sampai
kemudian polisi berhasil menyimpulkan kasus dan menangkap pelaku utama di balik
kejadian itu.
Tanggal 5 April 2005, polisi
Norwegia mendapat kabar dari kepolisian Spanyol bahwa mereka menangkap David
Toska yang rupanya, terlibat perampokan lain di Spanyol. Banyak pihak yang
mempertanyakan kenapa David Toska melakukan perampokan kedua pasca lolos dari
yang pertama.
Polisi kemudian mengetahui
bahwa David adalah orang yang santai, Dan berbanding terbalik dari anggapan
mereka atas perampok keji yang membunuh polisi. David bahkan tidak memiliki
ikatan emosional apapun terhadap rekan-rekan perampoknya. Dia, tanpa perlu
dipaksa, dengan senang hati membantu kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini
Sidang atas dirinya cukup
menarik, karena dengan cepat diketahui bahwa David Toska adalah sang mastermind, atau sang perencana. Disisi lain,
anggota kru yang lain, yang kemudian diketahui memiliki latar belakang kriminal
yang lebih berat, hanyalah kaki tangan dari kasus NOKAS.
Dalam pembelaannya ketika
dituduh menjadi pembunuh kepala polisi Arne Sigve Klungland, David mengaku
tidak bersalah. Dia bahkan menekankan bahwa dia tidak pernah sekalipun mengincar
mobil milik kepala polisi Arne Sigve Klungland.
Invesigasi lanjutan,
kemudian menemukan fakta bahwa peluru yang mengenai kepala polisi Arne Sigve
Klungland, berbeda jenis dengan peluru yang bisa digunakan di senjata AG3 milik
David Toska. Faktanya, peluru itu rupanya cocok dengan senjata yang digunakan
oleh Alrich Schumann, yaitu si biang kerok yang membuat kontak dengan polisi di
TKP bereskalasi menjadi baku tembak.
Tentu fakta persidangan ini
membuat nama David Toska membaik dimata masyarakat. Jangan salah, dia tetaplah
si dalang dari perampokan, namun setidaknya, persepsi publik terhadap Toska, malah
dipandang sebagai "jenius" yang bosan dan hanya ingin mencoba
kemampuan taktisnya untuk melihat apakah ia bisa melakukannya.
Vonis
Pengadilan...
Pada akhirnya, Alrich Schumann
divonis penjara selama 16 tahun. Dia dibebaskan setelah hanya menjalaninya
selama 10 tahun saja.
Di sisi lain, Toska yang
tetap dianggap sebagai dalang, menghadapi beberapa persidangan di mana satu
pengadilan menginginkannya menerima hukuman kurungan selama 21 tahun.
Pengadilan kedua kemudian hanya memberinya hukuman 15 tahun, dengan alasan
bahwa ia seharusnya menerima hukuman yang lebih ringan daripada Schumann. Pada
akhirnya, Toska menerima hukuman 18 tahun. 13 tahun kemudian, pada tahun 2018,
ia dibebaskan dan hutangnya terhadap rakyat norwegia dianggap lunas.
Setelah bebas, David Toska
mendapat pekerjaan baru, yaitu sebagai analis catur di salah satu program
televisi Norwegia. Harus digaris bawahi bahwa catur menjadi olahraga yang cukup
besar di Norwegia karena Magnus Carlson, pemain catur terbaik dan paling
terkenal di dunia, adalah orang Norwegia.
Berbagai respon masyarakat
(baik negatif ataupun positif) muncul atas keputusan televisi dalam
mempekerjakan David Toska namun apapun itu, David Toska kini sudah bebas dan
sudah kembali berintegrasi dengan masyarakat.
End
Of Story
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/NOKAS_robbery
http://www.stavanger-web.com/features/nokas.htm
https://www.watchmojo.com/articles/top-10-craziest-robbery-mysteries-that-were-finally-solved
Baca Juga :
- The Last Master Outlaw : Alasan kenapa Robert Rackstraw, adalah Sosok yang Paling Dekat Dengan Identitas DB Cooper.
- Unsolved Case : Kisah “The Chameleon” dan Misteri Menghilangnya Nicholas Barclay di Tahun 1994
- The Weatherman Underground : Organisasi Radikal Amerika Serikat yang Berunjuk Rasa Dengan Menanam Bom
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Payday Saga : NOKAS Robbery, Perampokan Paling Brutal dalam Sejarah Norwegia"
Post a Comment