“Who Seek the Seekers?” Series
Translated
By Admin
Ini adalah bagian ketujuh
dari cerita ‘Who
Seek the Seekers?’
.
“See
the Past, Be the Present, Seek the Future”
Jack Blank. Itu saja yang aku khawatirkan selama dua tahun terakhir. Keparat itu agak menakutkan, ya gak sih? Kalau-kalau aku lupa fakta sederhana itu, yang perlu kulakukan hanyalah meletakkan tanganku di rongga mata kananku dan merasakan penutup mata di sana.
Aku sudah mencobanya, kau
tau? ‘bunuh diri dan respawn’, agar
mata kananku kembali. Memang aku hidup lagi, sayang, mata kananku tetap sama.
Hilang dan tidak bisa kembali.
Kesal dan marah tentu masih
ada. Dan itu bagus, karena itu pertanda pasti bahwa aku harus takut. Yang aku
pikirkan selama dua tahun terakhir hanyalah bajing$n tak berjiwa itu, dan apa
yang akan kulakukan padanya saat aku menemukannya lagi. Oh, aku akan dengan
sangat gembira menggorok pantatnya sampai dia berdarah—Itu artinya akan banyak
pemotongan, karena aku yakin bajingan itu tidak punya darah.
Hari ini, dua tahun yang
lalu, keparat itu mencabut mataku, dan setiap hari, rasa sakit itu
mengingatkanku betapa parahnya kekalahanku.
Tentu, ada hikmah dari
kekalahan itu. Dua tahun, Aku sudah berlatih di Dojo ini. Mizuchi-sensei,
itulah orang yang mengelola tempat ini. Dia sudah tua dan orang Jepang (tidak
perlu ditanya), dan sangat mahir menggunakan pedang.
Aku tidak bercerita banyak
tentang diriku kepadanya. Hanya saja, orang ini benar-benar mencambukku dengan
menggunakan gaya bertarung yang mewah dan manis.
Dia mengenali beberapa
gerakan yang bisa aku tiru dari bajing$n abu-abu itu, dan memberi tahuku bahwa
itu disebut Anggar. Jadi, aku memintanya menjadi guruku, dengan menawarkan
untuk membayarnya sejumlah besar uang tunai, yang aku ambil dari kotak
sumbangan gereja-gereja. Hei! Jangan menghakimiku, kau pikir melakukan
penyucian kesana kemari tidak perlu ongkos hah? Toh, uang-uang ini kudapat
setelah mendapat izin dari gereja-gereja itu, jadi aku ‘secara tekhnis’ bukan
mencuri. Salahkan The Pure One, yang
tidak memberiku ‘uang dinas’.
.
Oh ya, selama aku berguru
disini, aku juga masih kesana kemari memantau RSJ. Jika kau bertanya apakah ada
hal menarik yang terjadi, yah, tidak terlalu. Populasi Seeker sudah banyak
berkurang dan selama 2 tahun itu, aku hanya pernah bertemu satu Seeker, dan dia
hanyalah Seeker amatir yang barusaja mendapatkan obyek pertamanya.
Sebagian besar waktu aku
habiskan untuk berguru dengan Mizuchi-sensei. Dia mengajariku tekhnik berbedang
Iaido dan benar-benar keras dalam melatih. Aku sepenuhnya menahan kekuatan ilahiku ketika sparing dengannya karena aku ingin fokus
mengembangkan tekhnik sebisa mungkin.
Kemudian, setelah mempelajari
semua yang aku perlukan dari pak tua Mizuchi, aku pun pergi dan melanjutkan
jalanku. Dia pria yang baik, dan cukup terampil dalam apa yang dia lakukan, dan
aku rasa aku akan merindukannya. Tapi, kau tahu, aku punya urusan yang belum
selesai. Dan aku sudah lama sekali tidak membantai seorang seeker.
Aku mulai kembali
mendapatkan dorongan, atau apalah, aku tidak tahu. Aku hanya ingin membunuh
seseorang. Jadi, aku mulai berjalan.
Aku tidak benar-benar tahu
bagaimana aku bisa sampai di tempat itu, tapi menurutku, tempat itu bernama... AG Industries. “Keeping Us Better” adalah slogan yang aku
perhatikan beberapa kali.
Masalahnya, ketika aku
sampai, tempat itu sungguh tidak nyata. Kelihatannya kacau balau, seperti sedang
terjadi perang di dalamnya. Tapi bukan itu saja yang kulihat. Aku tidak tahu
apakah aku sedang melihat masa lalu, atau masa depan, atau apakah seseorang baru
saja meracuni kopiku, tapi aku melihat, dengan mata kepalaku sendiri, dan
dengan gerakan lambat, orang-orang menjadi gila di sana, saling membunuh satu
sama lain dengan tangan kosong dan saling menghancurkan kepala seperti
semangka.
Itu mengerikan, dan membuatku
kesal, serta pusing. Aku tidak yakin seperti apa tempat itu sebenarnya, karena
yang kulihat hanyalah dinding berlumuran darah dan daging-daging berserakan serta..
pemandangan yang tidak mau kau lihat ketika kau habis makan.
Bahkan, lebih aneh lagi
ketika aku memutuskan untuk mengeksplor tempat itu ditengah tawuran berdarah yang
sedang terjadi. Entahlah, aku hanya penasaran, sepertinya.
Aku terus berjalan,
kemanapun insting membawaku. Aku menebas orang-orang gila yang menghalangi
jalanku dengan Goddamned Good Sword. Oke,
mungkin membunuhi orang ini, yang jelas-jelas bukan Seekers adalah hal yang
keterlaluan. Tapi, kau mau aku bagaimana? Mereka berada di tengah jalan dan aku
ingin lewat, jadi kukuirim mereka ke The Pure One. Mereka kini urusan si Big
Boss diatas sana.
Kemudian, aku melewati
sebuah kantor tertutup ini. Didalamnya, adalah seorang wanita yang menatapku
dari balik jendela. Aku menatapnya, dan dia menatapku. Dilihat dari gelagatnya,
dia nampaknya bukan bagian dari ‘pekerja marah’ yang berkeliaran diluar
“Apa?” tanyaku.
Beberapa detik kami saling
tatap, sebelum akhirnya dia membuka kunci ruangan itu dan mempersilahkanku
masuk.
.
.
“APA?!”
Aku memegang pedangku,
ketika kudengar nama Jack keluar dari mulut wanita itu. Dia nampak ketakutan.
Perempuan ini,
memperkenalkan diri sebagai Sonya. Setelah mempersilahkanku masuk, dia kemudian
menceritakan apa yang dia tau atas kejadian yang menimpa pekerja diluar. Tentang
bagaimana dia bisa berakhir terjebak di ruangan ini, dan tentang bagaimana
Jack, si abu-abu itu, menjadi biang kerok atas semuanya.
Dia kemudian menceritakanku
lebih banyak, setelah aku dipaksa berjanji untuk membantunya keluar dari sini. Hah,
wanita ini. Dia pasti sangat putus asa, sampai dia memasrahkan keselamatannya
kepada orang asing sepertiku.
Jujur, aku tidak peduli
dengan orang-orang ini, bahkan, mendengar nama Jack malah membuatku marah dan
ingin rasanya aku menebas lebih banyak orang. Namun, kau boleh menyebutnya
takdir ilahi atau apalah, nyatanya, wanita ini banyak tau tentang banyak hal.
Dia benar-benar membeberkan
setiap rahasia AG Indusries, yang kemudian berhubungan dengan hal-hal seperti
Obyek, Jack, Legion, Eddo Eddi Essum dan banyak lagi.
Setelah dia selesai, aku
merenungkannya sebentar.
Yah, kupikir,
informasi-informasi itu memiliki harga yang setara (setidaknya) dengan
keselamatan satu nyawa.
.
.
Catatan
Admin : Apa yang terjadi dengan perusahaan itu, telah
diceritakan dalam kisah AG
Industries : Project Adam
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "'Who Seek The Seekers?' Chapter 7 : See the Past, Be the Present, Seek the Future"
Post a Comment