The
Balance Saga
Diambil
dari theholders.org
Ini adalah bagian ketiga
dari serial The
Balance Saga
.
“The
Balance In Doom”
.
“Dia ada di dalam, aku belum melihatnya sejak... yah... sejak dia
pergi.”
“Sebaiknya kau biarkan aku yang bicara
dengannya, dia bukan lagi pria yang pernah kau kenal.”
“Jangan bercanda. Dia tetaplah kawanku.”
“Meskipun begitu, biarkan aku yang berbicara. Kau boleh mendengarkan
dibelakangku. Please.”
“Hmm, baiklah.”
Sudah terlewat empat hari, tiga jam empat puluh dua menit setelah Michael menerima Apple dari Balance. Balance kemudian menyadari, bahwa Michael sebenarnya tidak ingin menggunakannya, tapi dia ingin membawanya kembali ke pemilik sahnya. Mereka punya sejarah, dan itu sangat berarti agar Holder ini mendapatkan Object-nya kembali. Michael telah mengenalnya sebelum dia menjadi dirinya yang sekarang, sebelum dia menjadi seorang Holder.
Dia adalah The Holder of
Doom
Terlepas dari namanya saat
ini, Doom dulunya adalah pria yang cukup baik. Dia memiliki kehidupan normal,
suka melontarkan lelucon, dan adalah sahabat terbaik yang bisa diharapkan oleh
siapa pun. Tapi itu sudah lama sekali. Sudah lama sekali.
Sekarang, dia hanya dikenal
sebagai The Holder of Doom.
,
Kebanyakan Holder yang
diambil obyeknya, biasanya akan masuk ke dalam fase ‘pelepasan’. Pelepasan yang
dimaksud, berbeda dari tiap Holder. Ada yang mati, kembali menjadi manusia,
membusuk, atau mungkin melanjutkan eksistensi mereka. Jika obyek mereka
kembali, entah karena Seeker yang mendapatkannya mati atau ‘Makhluk hitam’
mengembalikan obyek mereka, mereka akan sekali lagi mendapatkan title mereka sebagai Holder.
Tentu, kelahiran Holder baru
serta kematian Holder lama adalah hal lumrah, namun apapun itu, akan selalu ada
sosok yang menggantikan Holder lama yang menghilang, lalu mewarisi gelarnya,
Doom disisi lain, terjebak
dalam keabadian karena alasan yang berbeda. Bahkan ketika obyeknya sudah diambil, dan obyeknya tidak memiliki kemungkinan untuk kembali, dia tidak bisa memasuki fase itu.
.
.
”Legion
mencuri ini darimu, bukan, Doom?”
“Y-y-yaaaa”
“Apakah
kamu menginginkannya kembali?”
“Y-yaaaa, ddddaaaann ttttaaaa-anga-aankkku.”
“Aku
tidak memiliki lenganmu, namun aku memiliki sesuatu yang lebih baik. Aku punya
pilihan; kesempatan untuk membalas dendam. Apakah kamu ingin balas dendam?”
“Yaaa! B-Bunuhhh Legion!”
“Itulah
yang kupikirkan.”
Dallas tahu segalanya
tentang Michael, Doom, dan Legion. Segala sesuatu yang dilakukan ketiganya
entah bagaimana telah mengimbangi keseimbangan dunia manusia. Dia tahu tentang
bagaimana Yochanan, telah menyiksa mereka secara psikologis, dan menyebabkan
Legion menjadi gila, dan Doom menjadi Holder yang membusuk seperti sekarang
ini.
Itu terjadi sudah lama
sekali. Mereka tidak memanggilnya Legion saat itu, tapi mereka juga tidak
memanggil Michael atau Doom dengan nama mereka yang sekarang.
Tidak, saat itu mereka
disebut dengan nama yang berbeda; nama mereka yang kuno dan terlupakan. Mereka
hidup bahagia saat itu. Legion dan Doom berkeliling dunia, sementara Michael
tidak menyadari apa yang akan menimpanya.
.
“Aku
akan memberimu pilihan, Doom.”
“A-apa?”
“Kau
bisa tetap di sini, dan terus menjadi The Holder of Doom, tersiksa selamanya di
dalam keabadian, dan kami akan meninggalkanmu, serta melupakanmu.”
“T-Toooollloonggg,
jaaaannngggaaan”
“Pilihan
lainnya adalah pilihan yang sederhana. Aku bisa melepaskanmu dari penjara ini.
Membersihkan dirimu dari segala kesalahan masa lalu, biarkan jiwamu yang
tersiksa akhirnya bisa beristirahat dengan tenang. Sederhananya, aku bisa
membunuhmu.”
.
Ketiga anak laki-laki itu
berusia enam belas, delapan belas, dan sembilan belas tahun, ketika mereka sudah tidak bisa menua lagi. Meskipun Legion
dan Doom berkeliling dunia sambil mencari Object berharga mereka, mereka dan
Michael masih punya tempat yang bisa disebut sebagai rumah.
Itu adalah desa yang tidak
mempunyai nama, tidak ada yang diingat, dan memang tidak tercatat dalam
sejarah. Yang diketahui hanyalah bahwa Yochanan, yang saat itu biasa disebut ‘The
Hollow man’, suatu hari tiba di tempat itu. Yochanan telah mengubah Legion menjadi
pribadi yang bengkok dan rusak, dan itu hanyalah awal dari kebengkokan dan
kerusakan yang lebih parah.
Emosi Legion dipermainkan
sebegitu rupa, The Hollow Man menggunakan tindakan, perkataan dan tragedi,
untuk menghitamkan jiwanya dan merusak pikirannya. Kemudian, hal itu mengawali
kesialan yang menyeret Doom dan Michael kedalamnya.
You
see,
ketika Legion menghadapi sebuah rintangan yang tidak bisa dia lewati, dia
meminta saran kepada Yochanan, yang telah dia anggap sebagai seniornya, untuk
memberinya cara mendapatkan keabadian.
Yochanan, yang memang sudah
bengkok dan rusak, memberikan apa yang Legion pinta, namun dengan plot twist. Dia menjebak Legion dan memberinya kutukan yang keji. Itu adalah kutukan yang mengikat kehidupan Legion
dengan kehidupan Doom dan Michael, sebuah proses yang menjengkelkan dan kejam.
“Trinity Curse”, memerlukan tiga orang untuk menerimanya. Dan kutukan ini, memang memberikan keabadian. Sayang, keabadian itu disertai dengan kekejaman. Kutukan ini, pada dasarnya, apabila salah satu dari tiga terluka, maka orang tersebut bisa memindahkan luka dan rasa sakit kepada dua yang lain. Tentu, ketiganya tidak akan bisa mati tidak peduli kerusakan apa yang menimpa mereka, namun disinilah hal yang keji bermain.
Kutukan itu memecah kepercayaan, untuk menguji apakah kawanmu akan menyiksamu atas kesalahan yang dia buat. Rasa sakit akan berlipat tiga kali lipat, dan satu orang, bisa dipaksa untuk menerima semuanya.
Dalam kasus ini, Doom adalah si samsak tinju, bahkan setelah dia menjadi Holder. Meskipun Legion memiliki obyek Doom, dia
tidak pernah menggunakannya serta mengklaim kepemilikannya. Itulah yang
kemudian, membuat keberadaan Doom sebagai Holder, berada dalam keambiguan, .
Tentu, Legion yang ‘gila’ pencarian, menerima luka lebih banyak dari ketiganya. Namun, karena manfaat dari kutukan trinitas, luka itu selalu dia berikan kepada Doom, untuk mempercepat penyembuhan dan mengefektifkan waktu dalam mencari lebih banyak obyek.
Michael, disisi
lain, tidak pernah mentransfer luka, karena dia adalah orang yang pasif. Bahkan
jika dia melukai diri sendiri dan mengirim luka itu ke Legion, Legion hanya
akan mengirimnya ke Doom. Itulah kenapa, dia akan selalu menerima damage dengan tubuhnya sendiri—walau
terkadang, Doom akan menarik luka yang fatal yang diterima Michael, untuk menyembuhkan Michael lebih cepat.
Doom, dia terlalu baik, terlalu polos dan mudah dimanfaatkan. Sekarang, karena dia terbelenggu di pohon, dengan kehilangan tangan, tanpa ada lagi yang bisa mengancam hidupnya di tempat ini, dia hanya bisa menerima luka, tak bisa memberi—bukan karena pilihan lagi, tapi karena tidak ada pilihan.
Doom tidak tega memberikan luka yang dia terima dari Legion kepada Michael, dan apabila dia mengirim luka kepada Legion, dia tidak mau Legion mengirimkan luka itu kepada Michael. Pada akhirnya, dia akan selalu menjadi penerima luka. Mungkin itu juga yang mengakibatkan Michael menaruh iba yang besar kepada Doom.
ini tidak seperti keabadian mereka juga disertai Healing Factor yang super cepat. Setiap luka selalu sembuh, tapi memakan waktu. Disitulah siksaan terjadi,
.
Itulah kenapa, kedatangan Balance adalah anugerah bagi Doom, karena dia memiliki kekuatan yang cukup, untuk mengirim Doom ke Alam berikutnya—tindakan itu memerlukan mantra ilahi yang khusus demi membunuh makhluk abadi, tentu saja, bukan dengan cara biasa.
.
“Jadi,
Doom, apa pilihanmu?”
“Paassstiikkkaaaan L-Legion Mmeeembayar S-semmuanya.”
“Kalau
begitu, aku akan berasumsi bahwa itu memenuhi syarat sebagai pilihan nomor dua.”
.
Dallas tahu bahwa ketika kedua
anak itu terbangun dari tidur mereka suatu hari, mereka hanya melihat kengerian.
Mereka melihat desa mereka dihancurkan dan warganya dibunuh, dengan darah di
tangan mereka.
Mereka lalu menemukan
Yochanan sedang berjemur di bawah naungan pohon apel yang belum tersentuh.
Dallas tahu bahwa Yochanan menjelaskan kepada mereka, yang membuat Legion ikut
menahan tawa, tentang apa yang barusaja terjadi : Michael dan Doom barusaja
dihipnotis menggunakan kekuatan Yochanan, untuk membantai seluruh penduduk desa.
Tidak diragukan lagi Legion,
yang sudah bengkok, serta Yochanan sama-sama tertawa atas penderitaan mereka.
Segera setelah itu, Legion
menghilang, dan semua catatan tentang dirinya tidak ada lagi. Ada yang bilang dia
bertemu dengan Edo Edi Essum, ada pula yang bilang dia kehilangan rasa
kemanusiaannya sendiri. Apa yang Balance ketahui, bagaimanapun, adalah bahwa
dia benar-benar meninggalkan kehidupannya yang lalu, dan bangkit menjadi “mitologi”
sendiri yang kemudian disebut Legion.
Dia terus menumpuk kekuatan,
sampai dia berubah menjadi makhluk terkuat di planet ini. “Terkuat”—sebuah
gelar yang dia pertahankan hingga hari dia bertemu The Balance, tentu saja.
Disisi lain, Doom
melanjutkan pencariannya untuk Object. Apakah dia melanjutkan upayanya untuk
melupakan kehancuran rumahnya, atau untuk mengumpulkannya, atau sekadar karena nafsu
bawaan, Dallas tidak mengetahui motif pastinya. Akhirnya, dia melakukan
kesalahan dan menjadi The Holder of Doom. Dia menjadi busuk dan hina (Hingga
dia melihat kedatangan Michael dan Dallas ke domainnya hari ini)
Yochanan mengklaim bahwa dia
sebenarnya menggerakkan rangkaian peristiwa yang mengarah pada penyimpangan
Doom menjadi Holder. Dallas mempercayainya; Kepribadian Yochonan, bajingan
egois, akan sangat ingin mengakui hal seperti itu.
Akhirnya, Balance bertemu
dengan Michael. Tanda Yochanan pada dirinya sama jelasnya dengan hidung di
wajah seseorang. Jelas sekali bahwa Yochanan juga memelintir Michael muda,
menjadikannya seorang pemuda yang pahit, yang suka mengasihani diri sendiri,
dan membenci diri sendiri.
Dia menjadi abadi karena
tindakan Yochanan, dan jelas dia membencinya. Michael mengatakan bahwa dia
menjadi Seeker juga, meskipun dia tidak pernah memberi tahu Dallas alasannya
melakukan hal tersebut. Mengingat kondisi mentalnya, dapat dengan mudah
diasumsikan bahwa Michael sendiri bahkan tidak mengetahuinya, dan melakukannya hanya
karena sudah menjadi naluri. Kemudian dia mengatakan bahwa Legion mengambil
Object-nya darinya, meninggalkannya dalam keadaan pahit dan sunyi.
Ikatan antara Legion,
Michael, dan Doom merupakan hal yang aneh bagi Dallas. Tampaknya trauma yang
mereka alami dalam hidup atau masuknya mereka ke dalam kehidupan tak bernyawa
telah menciptakan hubungan aneh di antara ketiganya.
Seorang Holder yang
membusuk, seorang laki-laki yang hidup selamanya dalam rasa kasihannya sendiri,
dan satu makhluk paling kuat di dunia. Mereka dihubungkan oleh ikatan yang
lebih dalam daripada yang bisa dibayangkan oleh Balance.
Kemudian, The Balance pun
melakukan tugasnya. Dallas "membunuh" The Holder of Doom, dan semoga dia
mematahkan mantra yang membuat ketiganya abadi (Logikanya, kutukan trinitas harusnya akan tidak lagi berlaku apabila yang dikutuk hilang 1)
Tentu, Doom layak mendapatkan surga
setelah semua penderitaan yang dia lalui.
“Baiklah, apakah kamu siap?”
“SSsss-sangat ssiap-“
Dan dengan begitu, Doom ‘ditiadakan’
oleh Balance.
.
“Fu$k, Doom, benar-benar malang.”
“Dia sudah damai, aku pastikan kepadamu. Dengan begitu, kutukan kalian akan pecah. Kau sudah tidak lagi abadi, namun Legion, dia masih bisa mendapatkan manfaat keabadian lain dari obyek tertentu yang dia miliki. Walaupun, akan membutuhkan waktu sampai dia bisa kembali memakai obyek-obyeknya. Aku telah memantrainya kau tau,"
"Maksudmu, sekarang dia hanyalah mas-mas biasa?"
"Benar."
"Bisakah kita membunuhnya sekarang?"
"Jangan konyol, Michael. Jika dia mati sekarang, 2000 obyek miliknya akan kembali kepada Para Holdernya dan kekacauan yang lebih merepotkan akan terjadi. Keseimbangan harus ditegakkan secara hati-hati."
"Bagaimana jika ada yang mengincarnya?"
"Orang bodoh mana yang mau mengincar Legion?"
"Hmm.."
"Mari simpan fakta bahwa dia sedang 'fana' sekarang, hanya untuk kita berdua,"
"Yap.."
"Aku yakin dia juga tidak akan berani keluar dari kastilnya untuk sementara, mengetahui dia tidak bisa menggunakan kekuatan."
"Mhm.”
"..."
"..."
"..."
“Bagaimana dengan Obyek Doom?”
“Aku
akan menemukan Holder baru, seperti yang sudah-sudah.”
“Haahh.. Entah kenapa, aku merasa—“
“Damai?”
“Bahagia.”
“Bahagia
ya?”
“Ya, Bahagia. Terima kasih, Balance.”
“Ini
sudah merupakan tugasku, Michael."
“Ya, kurasa. Terima kasih sudah menyeimbangkan semuanya.”
.
.
.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Balance Saga 3 : Balance In Doom"
Post a Comment