The Balance Saga
Diambil
dari theholders.org
Ini adalah bagian kesebelas
dari serial The
Balance Saga
.
“Weakness”
.
Di sanalah dia, tempat
semuanya dimulai; dimana Object itu sendiri diciptakan dan dipisahkan, dimana
perang pernah terjadi antara kekuatan yang tidak dapat dijelaskan.
Kebaikan dan kejahatan tidak berperan dalam pertempuran itu. Tidak, pertarungan itu adalah antara kekacauan dan keteraturan, antara Object dan makhluk yang menginginkannya. itu bukanlah konflik surga dan neraka, dan tidak ada perebutan hadiah tertentu. Kala itu Objects lah yang sedang di uji.
Secara keseluruhan, di titik itu, di waktu yang sudah terlupakan, adalah kapan dan di mana dunia menjadi tidak seimbang. Sudah sepantasnya Eddo Edi Essum ada disana, karena di situlah 2538 Obyek dilahirkan, dan Essum sendiri, lahir dari ‘sisa-sisa’ penciptaan mereka. Mungkin dia tidak tahu, betapa mudahnya dia dikalahkan di tempat kelahirannya.
Balance kini mengetahui
kelemahannya.
“Aku
tidak bisa membantumu, Balance.”
“Mengapa
tidak Legion? bersama-sama kita tidak akan terkalahkan.”
Mantra
pengekang yang Balance tanamkan kepada Legion, sudah sepenuhnya memudar. Dia kini
bisa menggunakan 2000 obyeknya lagi.
“Memang
benar, tapi aku tidak bisa menempatkan Devaide dalam bahaya seperti itu.”
“Aku
mengerti tapi—”
“Tidak
ada tapi! Kami berdua tidak ikut, jangan mempertanyakan keputusanku! Balance!”
“Legion,
aku tidak ingin melawanmu, tapi, kalau-kalau kau lupa, tanpa bantuanku, kau
tidak akan kembali abadi. Selanjutnya, Legion, jika Essum berhasil dalam
misinya, dia akan menghabisi segalanya. Dimulai dengan Objek; semua Objek. Termasuk
koleksimu.”
.
Balance ingat, ada begitu banyak labirin di
The Tower. Seseorang bisa tersesat
jika tidak memperhatikan jalannya dengan benar. Meskipun menara ini tampak
kecil dari luar, yang kemudian menjadi pengetahuan umum, adalah bahwa
tempat-tempat seperti ini tidak memiliki kejelasan dimensional yang pasti.
Di bagian dalam Menara, membentang
hamparan luas yang berjarak berkilo-kilometer ke segala arah. Kontras dengan
bagian luar, yang tampak seperti menara batu besar yang tinggi dan sempit.
Balance juga sempat memperhatikan, tentang banyaknya jumlah buku dan novel di dalam perpustakaan yang terletak di lantai
521 (Tebak berapa total jumlahnya). Di waktu luangnya, Dallas pernah membaca tentang
Edo Edi Essum; asal usulnya, tujuan-tujuannya, cerita-cerita, dokumen-dokumen
dan dongeng-dongeng tentang dia.
Terlintas dalam benak
Balance, bahwa dia tidak bisa begitu saja menghancurkan Essum, karena hal itu akan menggangu
keseimbangan semesta dengan cara yang terlalu drastis. Tidak, dia harus
menahannya, mengurungnya, dan menjebaknya dalam keabadian. Sekali lagi, Balance
akan memastikan keseimbangan Objects dan alam semesta,
.
“Lagi-lagi, kau masuk ke
ruanganku tanpa permisi, dan lagi-lagi, kau mengabaikan semua peraturanku. Jika
kau adalah manusia fana, aku pasti sudah menghabisimu.”
“Halo lagi, The End, ada yang
ingin kutanyakan padamu.”
“Setiap kali kau memasuki
domainku, kau menanyakan sesuatu padaku, Dallas. Kau benar-benar menganggapku
remeh.”
“Karena kau adalah Holder
tertua dan paling bijaksana, The Holder of The End. kau adalah Holder pertama; dan
hanya kau yang mempunyai jawaban yang aku cari. Aku mohon agar kau bisa
menjawab pertanyaanku dengan segenap kemampuanmu.”
“Tentu saja aku akan
melakukannya, seperti yang selalu kulakukan, Dallas.”
“Apakah penyatuan sudah
dekat?”
“Tidak.”
“Ini bukanlah jawaban yang
kuharapkan, karena ini jauh lebih membingungkan. “
.
“Grinmirin, Tramal.” katanya
sambil mengatupkan kedua tangan Dallas. Dia lalu memisahkannya perlahan-lahan dan di
sela-sela tangan Dallas, udara segar dan kering berkilauan seperti panas dari jalan
raya beton.
Dallas membuat gerakan
memutar dengan tangannya dan muncullah udara yang berkilauan berbentuk
lingkaran; hampir seperti cermin.
“Otanalahm.” Dallas
menyelesaikan mantra yang diajarkan The End dengan melenturkan telapak tangannya. Udara yang
berkilauan berubah menjadi cairan perak, seperti air raksa yang ditahan oleh
kipas angin yang kuat di tanah. Kemudian, mengeras menjadi permukaan yang
mengkilap dan halus, portal tersebut memperlihatkan bayangan seperti cermin
tetapi lebih dari itu.
Ini adalah Grinmirin Tramal,
‘Kaca Pengintip’, digunakan ketika sesuatu perlu dilihat, atau ingin dilihat. Itulah yang diajarkan The End kepada Balance beberapa menit lalu.
Dallas mendongak ke cermin,
namun yang dia lihat malah wajah Shelly.
“...”
.
.
“Kau
lagi. Aku sempat mengira aku tidak akan melihat wajahmu lagi, Dallas.”
“Yochanan,
kau tidak berpikir aku akan benar-benar hilang dari kehidupanmu kan?”
“Tentu
saja tidak. Selama masih ada satu butir pasir pun yang tidak pada tempatnya, kau
pasti akan berusaha memperbaikinya. Apa yang kau inginkan, Dallas?”
“Namaku
Balance, Yochanan. Namaku apa adanya, namamu hanyalah sebuah label. Sebuah
label untuk hal yang kosong. Itulah dirimu, Yochanan; Empty. Kau akan
Membantuku dengan apa yang perlu aku selesaikan. Dan kau haru—
“Dan
aku mengutip; ‘Pihak yang dikenal sebagai Dallas akan menghentikan dan menolak
semua upaya Merusak (sebagaimana didefinisikan dalam pasal 12 Kontrak ini)
terhadap pihak yang dikenal sebagai Yochanan. Upaya menyakiti terhadap Yochanan,
akan mengakibatkan teguran terhadap tokoh Dallas melebihi dari niat menyakiti
Yochanan-' Perlukah aku melanjutkan, Dallas?”
“Yochanan,
Essum akan menghancurkan kalian semua—“
“Dia
boleh melakukan apa yang dia mau, aku tidak punya hak untuk menghentikan
keadaan. Kau adalah makhluk yang teratur, kenapa kau begitu gigih berjuang sampai
akhir?”
“Jika
kamu tidak bisa membantuku, maka aku juga tidak bisa membantumu.”
“Sungguh,
kau salah paham, Balance. Sepertinya kau berpikir aku akan menyesali hari
ketika aku dihancurkan.”
.
.
Dallas melihatnya berkebun,
rambut cokelat panjangnya tergerai bebas tertiup angin dari kepala melewati
bahunya. Keponakannya, Sheldon, terlihat sedang memantulkan bola di dekat ring
basket buatan.
Shelly tinggal bersama
saudara perempuannya sekarang, dan Dallas dapat melihat dengan jelas bagian
belakang tubuhnya dari atas ke bawah. Dia belum pernah melihatnya sejak dia menjadi
The Balance, dan Dallas hampir lupa betapa cantiknya dia.
Dallas berharap, untuk
sesaat, pemandangan itu bisa bertahan lebih lama. Dallas ingin melihat mata
hijaunya yang besar. Kulitnya yang pucat, yang tampak bersinar di bawah sinar
matahari.
Pada saat itu Dallas
menyadari bahwa dia akan melakukan apa pun untuk melindunginya, mengapa dia
masih mencintainya adalah sebuah misteri baginya, tetapi dia akan melakukannya.
Dallas menduga itulah yang membuatnya bertahan, pemikiran bahwa dia akhirnya
akan kembali kepada Shelly suatu hari nanti (yang entah benar atau tidak).
Oke, memandangi mantan
dengan kekuatannya, adalah hal yang memalukan. Balance merasa seperti stalker yang bersembunyi di pepohonan.
Namun, tentu, dia tidak mau buru-buru mengakhirinya, sekali lagi, dia terpesona
dengan rambut Shelly.
Sayang, pemandangan itu
tidak bertahan lama. Dari pandangannya yang mahakuasa, dia bisa melihat segala
sesuatu di sekitarnya, termasuk ketikabayangan gelap melintas ke tempat Shelly
berada. Balance berdiri dengan cepat, tinjunya mengepal.
Kemudian, Sheldon menghilang.
Langit menjadi gelap, dan
Balance melihat Shelly menoleh ke kanan dan ke kiri, sebelum mengeluarkan
jeritan yang mengerikan dan pilu.
Seperti Sheldon, dia dilahap
oleh bayangan, dan dengan begitu, dia juga hilang.
Sesosok tubuh merayap ke
dalam pandangan, dalam jubah hitam gelap, hampir seperti seseorang mengambil
kegelapan dan menjadikannya lebih gelap, seperti bayangan lain dari bayangan
matahari aneh yang menyelimuti pandangan Dallas.
Itu melihat langsung dari
mana pandangan Dallas berasal.
Itu Edo Edi Essum, dan dia tertawa.
'Rupanya, dia juga
mengetahui kelemahanku.' Dallas membatin panik.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Balance Saga 11 : Weakness"
Post a Comment