Diambil
dari theholders.org
Catatan Admin : Cerita ‘Ieunitas, Infectus, Talius’,
akan sejajar, paralel, atau satu garis waktu dengan event di The Balance Saga. Mereka terjadi di waktu yang sama,
namun dengan sudut pandang yang berbeda.
Ini adalah bagian pertama
dari serial ‘Ieunitas, Infectus, Talius’
.
“Triumvirate”
.
Kami berdiri di domain rusak milik The
Holder of Forever.
"Apakah kita sepakat?" Aku bertanya pada Essum, "Maukah kau bergabung dengan kami?"
Edo Edi Essum menjawab setuju.
Ketika kegelapannya yang
dingin menatapku, dan aku balik menatap ke dalam-Nya, aku menjadi semakin
yakin. Aku tahu, jauh di lubuk hatiku, bahwa eksistensinya ini adalah kunci.
Dengan Edo Edi Essum di sisi
kami, aku tahu bahwa kami akhirnya akan bisa mencapai tujuan kami. Kami akan
mengatur realitas itu sendiri. Objek. Holder. Balance. Mereka semua. Bahkan "Legion",
Yang akan terpaksa bertekuk lutut pada kekuatan kami. Aku akan membalas dendam,
setelah menunggu selama berabad-abad.
Aku mengalihkan pandanganku
sebentar ke Pessum Ire. Di mata Ire,
aku bisa melihat bahwa dia tahu apa yang aku lakukan. Essum akan menjadi
pelengkap Aliansi kami, dan keberadaannya akan berada di bawah kendali kami.
Namun, percakapan diam-diam
ini terganggu oleh kerusakan domain ini, saat kehadiran kita mulai menghancurkannya
sepenuhnya. Aku membuka portal ke Void dan kami bertiga masuk.
Saat kami melayang melewati
Void, Pessum Ire perlahan menoleh ke arahku. "Infectos, Tuanku," Ia berkata, "Apakah kau
merasakan apa yang aku rasakan? Apakah kau yakin dengan Eddo Edi Essum yang
akan membawa kita menuju kemenangan?"
“Ya,” jawabku, “Essum lahir
dari Object. Dia akan membantu kita mengendalikan Mereka, dan melalui Mereka,
orang-orang akan jatuh. Tak ada yang bisa menghentikan kita dengan Essum di
sisi kita.”
"Tetapi ada bahaya di
sana, bukan, Tuanku? Saat aku mencoba membaca pikiran Essum, yang bisa
kurasakan hanyalah kegelapan. Yang itu benar-benar kosong, dan hanya rasa lapar
yang menyelimuti keberadaannya. Aku merasa seakan-" "
“Diam ," perintahku
tajam pada Pessum Ire. Kekuatan kegelapanku menyebabkan retakan bermekaran di
karapas Pessum Ire. Dia menangis kesakitan, suara itu, jika ada yang
mendengarnya, akan mengubah banyak makhluk fana menjadi debu.
"Jangan mempertanyakan
kata-kataku, murid. Kau masih harus banyak belajar. Kegelapan adalah jalanmu—"
“—dan hidupku adalah
kehendakmu, Tuanku," Pessum Ire menyelesaikan, "Maafkan aku."
Mengabaikannya, aku berbalik
ke arah Essum. Essum melayang diam-diam di sisiku, jubah hitamnya yang
compang-camping mengalir dengan anggun di belakangnya. Dia terlihat menatap ke
depan depan, mengabaikan atau tidak mendengarkan percakapan yang baru saja
terjadi.
Saat aku memandang Essum,
aku bisa merasakan rasa laparnya, kekuatannya. Aku bisa merasakan kesediaannya
untuk menghancurkan. Kesadaranku menatap Itu, dan sesuatu bergejolak dalam
diriku. Aku hanya bisa menyamakan perasaan itu dengan apa yang disebut manusia
sebagai "kemenangan".
Dengan kekuatan yang satu
ini di bawah komandoku, semua yang ada dan yang tidak ada akan tunduk di
hadapan kekuatanku. Aku akhirnya akan bangkit kembali, dan mengambil apa yang
menjadi milikku. Kita tidak akan terus bersembunyi didalam Void, tidak, tidak lagi.
Waktu kita telah tiba.
.
.
Catatan
Admin : Silahkan Gunakan Tombol NEXT/PREV Untuk pergi ke
chapter selanjutnya atau sebelumnya.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Ieunitas, Infectus, Talius #1 : Triumvirate"
Post a Comment