From theholders.org
“The
Legion’s Objects”
Translated
By Admin
Khusus untuk Obyek ini, kau harus melakukan perjalanan berdua. Temukan seseorang yang kau percayai; beri tahu mereka dengan jujur dan eksplisit tentang niatmu. Mintalah mereka untuk membaca ini, jika kau bisa, dan pastikan bahwa mereka memahami risiko dan manfaat yang dipertaruhkan. Yang terpenting, pastikan mereka tahu bahwa salah satu dari kalian berdua akan mati.
Tentu saja, itu pasti akan
menjadi permintaan yang tidak masuk akal. Kebanyakan orang yang kau coba ajak
akan merasa ngeri. Banyak yang akan percaya bahwa kau sedang melucu, atau percaya
bahwa kau memang tidak waras.
Namun percayalah, ada satu
orang di luar sana, di suatu tempat di dunia luas ini, yang akan setuju untuk
pergi bersamamu. Orang itu bahkan tidak akan bertanya terlalu banyak, karena
orang itu somehow akan terhubung
denganmu, dan memahami misimu sebagai Seeker dan tugas mereka untuk
menggantikanmu jika kau adalah pihak yang meninggal.
Kau mungkin tidak mengerti
bagaimana kalian berdua terhubung. Kau mungkin terkejut saat mengetahui bahwa
nasib orang ini sangat berkaitan dengan nasibmu. Kau mungkin terkejut mengetahui
bahwa dia adalah belahan jiwamu—Dan karena
dia adalah belahan jiwamu itulah, bayangkan betapa terkejutnya dirimu ketika
pengkhianatan datang.
Setelah kalian berdua siap,
ambil jalan dan lakukan perjalanan melintasi pedesaan sampai kalian menemukan
gereja yang ditinggalkan dan hancur di sisi kiri jalan berkerikil tanpa nama.
Akan turun hujan saat kalian menemukannya. Perjalanan ini mungkin memakan waktu
berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Saling bicaralah
satu sama lain saat kalian bepergian; kau ingin mengetahui setiap kemenangan
dan kegagalan, ketakutan dan fantasi dari pasanganmu itu.
Berjalanlah ke dalam gereja
bersama-sama; kalian harus berusaha sedekat mungkin satu sama lain. Pada titik
ini, aku bahkan mungkin menyarankan untuk mengikat dirimu dengannya,
menggunakan tali—beberapa Pencari mengaku merasakan manfaatnya.
Jika kalian berpisah kapan
saja setelah kalian memasuki gereja dan ujian dimulai, maka kalian tidak akan
pernah bertemu lagi; orang pertama yang menyerah dalam pencarian akan
ditakdirkan untuk berkeliaran di reruntuhan gereja selamanya, lapar dan
sendirian, menggigil di tengah kehilangan.
Jika temanmu menyerah
sebelum kau menyerah, pada akhirnya kau akan menemukan jalan keluar. Pulanglah
sendiri karena perjalananmu sudah gagal.
Bagaimanapun, apabila hasrat
dan niat kalian berdua masih setara, dan kalian masih bersama, berjalanlah ke
atrium, berlutut, pejamkan mata, dan bisikkan serempak bahwa kalian ingin
bertemu dengan The Holder of Regret.
Saat kau membuka mata, akan
ada seorang pendeta yang sangat tua di depanmu, memandang rendah kalian dengan
seringai kesedihan. Kembaran yang sudah mati, kuno dan busuk, akan ada
disampingnya. Jangan hiraukan yang sudah tidak bernyawa.
Sambil meletakkan tangannya
dengan lembut di bahumu, dia akan bertanya dengan sangat pelan, ”Apakah kalian yakin ingin melanjutkan?”
Jika kau ragu, atau tidak
lagi yakin ingin melanjutkan, katakan padanya dan dia akan mengangguk dan
membiarkan kalian pergi. Walaupun, keputusan yang sama harus pula datang dari
pasanganmu. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi.
Untuk sebagian besar kasus,
pendeta ini tidak berbahaya. Kau bahkan boleh berbicara panjang lebar
dengannya, jika kau menginginkannya; dia akan menjadi penasihat yang hebat.
Namun, jika Kau berbohong kepadanya, cengkeraman di bahumu akan meremukkanmu
dan kau akan menemui ajal untuk orang yang dia anggap bermuka dua. Kau akan
menemukan dirimu terkubur hidup-hidup dan dihancurkan di dalam tembok gereja.
Tentu, apabila kalian tidak
memiliki keraguan ketika bertanya, katakanlah “Kami yakin.” dengan kompak.
Pendeta kemudian akan
berbalik tanpa berkata apa-apa lagi dan membawa kalian ke bawah menara lonceng.
Ada banyak noda darah di sini, dan noda-noda kotor juga banyak. lantainya retak
karena benda-benda berat terjatuh dari atas, dan air hujan menetes membentuk
genangan air.
Saat lau dan temanmu
perlahan mengikuti pendeta menaiki tangga spiral, kegelapan akan berkumpul.
Sebentar lagi, kau bahkan tidak akan bisa melihat tanganmu di depan wajahmu,
apalagi langkah selanjutnya—itulah kenapa, berhati-hatilah dengan pijakanmu.
Akan ada anak tangga yang hilang di sana-sini, dan terjatuh berarti kematian.
Kau harus membantu temanmu
saat kau mendaki. Temanmu harus membantumu juga. Kau akan terhuyung-huyung
bersama seperti pemabuk dalam kegelapan basah yang kendur, selalu mempercayai
satu sama lain saat kalian merangkak selangkah demi selangkah menuju tujuan dingin
yang tak terbatas. Jika kepercayaan kalian atas satu sama lain tidak cukup
kuat, maka kalian akan terjatuh. Jika temanmu melakukan kesalahan, kalian
berdua akan mati, begitu juga sebaliknya.
Kalian akan mendaki
berjam-jam dalam kegelapan yang lembap dan berubah-ubah, mengira kalian
seharusnya sudah mencapai puncak sejak lama, namun tangga itu akan terus
membentang untuk waktu yang terasa seperti selamanya. Teruslah mendaki sampai
kekuatanmu habis. Merangkak jika perlu, tapi jangan berhenti. Kalian akan
mencapai puncak pada saat orang yang lebih lemah di antara kalian telah
mencapai batas daya tahannya.
Di ujung pendakian, kalian
akan menemukan bahwa kalian telah tiba di sebuah ruangan kayu melingkar, hanya
diterangi oleh sebatang lilin di atas meja, di samping pisau yang berkilauan.
Di belakang meja, seorang lelaki kurus berdiri membungkuk dan menunggu. Berilah
dia gestur penghormatan dan tanyakanlah : “Apakah
mereka akan memaafkan?”
Untuk mendapat jawaban, dia
akan berdiri dan mendekati kalian secara perlahan. Tidak ada yang tahu
bagaimana atau mengapa dia memilih, tapi dia akan meletakkan tangannya di wajah
salah satu dari kalian.
Segera, pikiran dari orang
yang dia sentuh, akan dipenuhi dengan gambaran brutal tentang dosa-dosa yang
telah lama terlupakan namun tidak pernah diampuni terhadap kehidupan dan segala
sesuatu yang dianggap suci oleh orang-orang. Visi pelanggaran dan
pengkhianatan, dalam segala hal mulai dari yang halus hingga yang bersifat
pengorbanan; setiap kekejaman, setiap pengkhianatan dan setiap kebohongan akan
menjadi jelas.
Saat gambaran itu menghapus
semua harapan dan kemanusiaan dari pikiran orang yang sang Holder pilih,
kemarahan yang membara akan muncul di sekujur tubuhnya, mengubahnya menjadi
binatang buas yang penuh amarah.
Orang yang terpilih itu akan
menatap kepada pasangannya yang kebingungan. Meskipun wajahnya akan dipenuhi
berbagai emosi, mulutnya akan diam. Tidak akan satu katapun memberitahu atas
apa yang dia lihat.
Ini adalah satu-satunya
kesempatan yang dimiliki oleh salah satu dari kalian yang belum disentuh oleh
sang Holder. Jika itu adalah dirimu, kau harus berlari ke meja, mengambil pisau
di sana dan menusukkannya ke hati pasanganmu. Setelah tertanam, Kau tidak boleh
mencabutnya. Ketika dia berjuang dalam kesakitan yang menyiksa, bakarlah ia
dengan api lilin dan duduklah sambil menatap selama berjam-jam hingga ia
perlahan-lahan berubah menjadi abu.
Jangan mengalihkan pandanganmu
dari mayat yang terbakar itu sedetik pun, atau Kau akan kehilangan kesempatan
untuk melihat seekor kucing hitam kecil yang bangkit dari abu sebelum
menghilang—kemunculannya akan sangat cepat dan akan cepat pula ikut terbakar.
Tarik kucing dari api dan
lari menuruni tangga dan menjauh dari gereja secepat mungkin. Gereja sedang
terbakar, dan kau tentu tidak ingin terjebak di dalamnya saat gereja tersebut
runtuh lagi.
Kucing itu adalah obyeknya,
dan kau boleh memeliharanya.
Sayang, perilaku kucing itu
akan sedikit aneh. Dia akan muncul dan menghilang, dan sering kali pergi selama
berhari-hari. Kucing itu tidak akan pernah ramah kepadamu, seberapa keras kau
mencoba menyayanginya. Hingga pada akhirnya, kucing itu akan hilang selamanya
dan tidak akan pernah kembali. Ini karena pada dasarnya, Obyek ini sudah
merupakan milik Legion dan itu memperjelas kesetiaan kucing yang sebenarnya.
Saranku, coba manfaatkan
keberadaan sang kucing ketika dia masih ‘peduli’ denganmu. Dalam waktu yang
singkat ketika kau masih memelihara sang kucing, kau akan mampu membaca pikiran
siapa pun yang memiliki sejumlah DNA mu – baik dari daging, rambut, darah, atau
cairan lain -- di dalam tubuhnya. Demikian pula, kau dapat membaca pikiran
orang lain, selama kau memiliki DNA mereka didalam tubuhmu.
Banyak pemilik kucing hitam
biasanya akan mulai mengumpulkan potongan kuku, rambut, darah, dan gigi
kenalannya. Walaupun, semua itu tidak diperlukan untuk keluarga sendiri; kau
akan selalu bisa membaca pikiran orang tua kandung dan anak kandungmu.
Tentu, hal ini seringkali
sangat tidak menyenangkan.
Kemampuan membaca pikiran ini
hanya akan terwujud jika setidaknya dua kondisi berikut terpenuhi: saat itu
malam, sedang hujan, kau sedang memegang kucing, atau sebagian dari dirimu
terpotong dengan pisau atau dibakar oleh lilin. Kekuatan Itu tidak akan pernah
berfungsi saat berada di gereja.
Setiap malam sebelum
tertidur, Kau akan merasakan mata kuning cerah kucing menatapmu. Menghakimimu.
Dan kau akan bertanya-tanya, setiap kali, apa yang akan kau pahami apabila
wajahmu yang disentuh oleh sang Holder, dan apakah suaramu berbicara tentang
keburukan saat kau menusukkan pisau itu ke jantung belahan jiwamu.
Semua itu akan menghantui.
Baca
The Legion’s Objects Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "? : The Holder Of Regret | Legion's Object #73"
Post a Comment