From theholders.org
“The
Legion’s Objects”
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, di garis waktu yang tidak diketahui, kunjungilah museum mana pun yang bisa kau datangi. Ketika kau sampai di meja depan, nyatakan dengan sangat sopan bahwa kau ingin mengunjungi "Sang Pemegang Hikmah" atau “The Holder of Reckoning”
Setelah kau selesai
mengajukan permintaan, tunggu. Pria di meja itu akan menatapmu dengan tidak
percaya, lalu menghela nafas. Jika kau takut atau tidak yakin akan kesuksesanmu,
pergilah. Tinggalkan kota dan jangan pernah kembali. Namun jika kau percaya
diri dan berani maka tataplah matanya dan ulangi dengan suara penuh tekad bahwa
kau ingin menjenguk “The Holder Of Reckoning”
Pria itu dengan enggan akan
bangkit dari tempat duduknya dan memintamu untuk mengikutinya. Dia akan
menuntunmu melewati labirin lorong. Jangan sampai ketinggalan. Akan ada
beberapa putaran, dan semakin kau maju, semakin cepat dia akan berjalan.
Jika kau berhasil
mengikutinya sampai akhir, dia akan berhenti di depan pintu kayu dan memberimu
sebuah kunci. Lalu dia akan pergi. Setelah dia menghilang dari pandanganmu,
pergilah mendekati pintu atau bersiaplah untuk penderitaan abadi di mana
kematian tampak seperti sebuah berkah.
Ketika dia pergi dan kau
yakin akan hal itu, buka pintunya dan masuklah. Tutup pintunya. Kunci pintu
dengan kunci yang telah disediakan, namun jangan lupa untuk mengeluarkan kunci
setelah menguncinya. Kau akan menemukan dirimu berada di aula besar. Pintunya
akan hilang. Perhatikan baik-baik: aula itu dipenuhi lukisan dengan bingkai
yang sangat indah. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan kejahatan paling
menjijikkan dan mengerikan yang pernah dilakukan manusia.
Aula itu akan sangat besar
dan atapnya tidak akan terlihat. Mulailah berjalan ke depan. Saat kau maju, Kau
akan mulai mendengar suara-suara yang menyakitkan: orang-orang berteriak
kesakitan, tangisan anak-anak, dan raungan yang tidak manusiawi. Saat Kau
melanjutkan, suara-suara itu hanya akan bertambah parah. Segera, kau akan
menemukan dirimu berada di lorong lain. Desainnya kuno dan di dindingnya
tergantung lukisan yang menggambarkan dirimu. Setiap dosa yang kau lakukan,
setiap kebohongan yang kau ucapkan, kecil atau besar, setiap kejahatan yang Kau
lakukan: segala sesuatu dan konsekuensinya yang mengerikan.
Melewati lukisan yang
menampakkan masa lalumu, adalah lukisan-lukisan yang akan menampilkan masa
depanmu.
Kau terlihat melakukan
perbuatan mengerikan dan keji dengan obyek-obyek milikmu. Selebihnya, adalah
kelakuan yang lebih jahanam dari yang pernah kau lakukan di masa lalu. Banyak
yang menjadi gila setelah melihat ini, mereka yang terpengaruh dengan
lukisan-lukisan yang menggambarkan masa depan mereka, pada akhirnya jatuh ke
jurang penyesalan yang dalam, dan selamanya dikutuk oleh dosa atas hal-hal yang
belum mereka lakukan.
Apabila kau masih waras,
disisi lain, lanjutkanlah.
Saat kau melanjutkan, lorong
tersebut akan menjadi semakin tua dan rusak. Jangan berhenti, teruslah berjalan
atau apa yang menantimu sebaiknya tidak dijelaskan. Suara-suara tanpa wujud
akan meningkat baik volume maupun intensitasnya seiring kau melanjutkan. Jika
mereka tiba-tiba berhenti, bicaralah dengan lantang namun sopan, "Aku tidak ingin mengganggu penilaianmu;
yang ku cari hanyalah ilmu". Jika kebisingan terus berlanjut, kau
beruntung. Jika tidak, maka berdoalah agar kematianmu cepat terjadi.
Jika semuanya berjalan baik
dan kau mencapai ujung lorong, kau akan berdiri di depan sebuah pintu besar.
Buka kuncinya dengan kuncimu. Kau akan menemukan dirimu di sebuah arena.
Penontonnya adalah makhluk yang deskripsinya akan memaksa seseorang yang
berkemauan lemah menjadi gila. Akan ada rak senjata di sebelah kirimu. Ada
pedang, keris, dan gada. Pilih senjatamu. Lawanmu
juga akan memilih senjata.
Melihat siapa yang dimaksud
lawan, kau sekarang akan menyadari bahwa lawanmu tidak lain adalah orang yang
paling kau cintai. Itu hanya ilusi; jangan tertipu atau kau akan menemui akhir
yang mengerikan di tangan makhluk yang menyamar sebagai orang yang kau cintai.
Segera setelah kau mengambil
senjata, penggal kepala lawan, atau, jika kau telah memilih senjata tumpul,
hancurkan kepalanya. Makhluk itu akan kembali ke bentuk aslinya dan mati. Jika kau
tidak bisa membunuhnya terlebih dahulu, maka kepalamu lah yang akan diremukkan
dan kau akan dimakan.
Setelah lawan terjatuh,
berlututlah dan tundukkan kepala lalu tutup mata. Sekarang tanyakanlah, “Kapankah hari kiamat itu tiba dan apa
tugasku?”
Sesosok makhluk akan berdiri
di depanmu. Penampilannya yang sangat tidak manusiawi hanya dengan melihatnya
saja mungkin membuatmu menjadi gila. Jadi tetap tutup matamu dan dengarkan saat
makhluk dengan suara aneh itu memberi tahumu tentang objek-objek tersebut: bahwa
pembantaian serta kehancuran akan mereka timbulkan jika objek-objek tersebut
bersatu.
Kisah mengerikannya akan
panjang, tetapi kau harus mendengarkan dengan cermat dan jangan pernah
membiarkan perhatianmu terputus-putus atau kau akan mendapatkan kematian yang
mengerikan.
Setelah makhluk itu selesai berbicara,
ucapkan terima kasih, buka mata lalu mendongaklah. Tidak akan ada tanda-tanda
arena, setan, atau Holdernya. Di depanmu akan ada satu set armor lengkap,
semuanya berwarna merah darah: helm, chestplate,
chausses, sarung tangan, dan pelindung kaki.
Tidak peduli seberapa besar
atau kecilnya ukuran tubuhmu, baju besi itu akan pas untuk kau pakai. Ketika
hari kiamat tiba dan mereka berkumpul, baju besi ini akan melindungimu dan
memberimu kekuatan melebihi kemampuan manusia.
Terserah padamu bagaimana kau
menggunakannya. Satu set armor ini
adalah objek 1994 tahun 2538. Akhir akan segera tiba; apakah kau akan
menjadi pelindung atau perusak?
Baca
The Legion’s Objects Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Misalkan saja Objek ini masih bisa 'dicari', maka apakah ia cocok dikombinasikan dengan Pedang Raja Putih dan Perisai Absolut?
ReplyDelete