Diambil
dari theholders.org/those_who_seek
“The
Hunter”
Translated
By Admin
Jika kau pernah mencari salah satu dari “Object”, aku yakin kau pernah mendengar tentang sosok bernama “Jack Empty”. Kau tahu Jack, pria yang sulit mati karena terikat oleh sebuah kesepakatakan yang terlalu jahanam untuk diungkapkan dengan kata-kata? Senyum agak terlalu lebar? Setiap gerakan yang dia lakukan adalah tanda bahaya yang memberitahumu untuk menghindarinya.
Nah, Seeker, izinkan aku
memberi tahumu tentang seorang pria lain, yang kemungkinan besar tidak pernah
kau dengar sebelumnya. Tsk sial, bahkan aku sendiri tidak terlalu tau banyak
tentang dia, selain dia pernah menyelamatkan hidupku hanya dari tatapan
matanya.
Ini adalah kisah tentang seorang
pria. Pria ini yang mencari tetapi bukan Seeker, dia memegang tetapi bukan Holder.
Dia adalah manifestasi dari kebaikan murni, senyumnya sempurna seakan menyimpan
semua berkah yang ada di dunia ini. Dia adalah orang pertama yang menangis
ketika seorang Seeker mati atau Holder baru lahir. Dia dikenal sebagai The Hunter atau Sang Pemburu.
“Slayer” adalah nama
aslinya. Meskipun latar belakangnya tidak diketahui, dia adalah sosok yang
kemudian disebut sebagai “Holders Killer” atau “Pembunuh Para Holder.”
Agar kisahnya masuk akal, ayalnya
aku harus menceritakan semuanya dari awal.
Dahulu kala, di tempat yang
tidak dapat lagi kuingat namanya, aku pernah menjadi pencari karena digiring
oleh rasa ingin tau yang bodoh.
Di depan orang yang harusnya
memanduku, aku meminta untuk bertemu Holdernya. Sayang, apa yang aku dengar
hanyalah penjelasan yang berbeda dari petunjuknya “Tidak bisa.. tidak bisa, dia sudah kesini dan Holdernya telah tiada.”
Bingung, aku tetap
bersikeras untuk melihat sang Holder, tetapi petugas menolak untuk memanduku.
Mereka malah memberiku kunci berlumuran darah dan menunjuk ke sebuah aula. Tentu
ini berbeda dengan petunjuknya, namun karena penasaran, aku pun menyusuri aula
tersebut pada akhirnya.
Aku berjalan dengan membawa
kunci, sebelum menemukan bahwa itu cocok dengan pintu yang berada diujung aula.
Knop pintu itu sama-sama berlumuran darah, dan genangan merah juga tampak
merembes keluar dari bawah pintu. Pintu besi itu nampak cembung keluar di
beberapa titik, seolah-olah ada sesuatu yang mencoba meninju, mendobrak dan
berusaha melarikan diri keluar pintu, dalam pergolakan kematian.
Dengan sedikit ragu,
akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka pintu dan masuk.
Kau telah mencari hal-hal
ini sebelumnya, Kau tahu ujiannya, Kau tahu kengeriannya. Bayangkan keterkejutanku
ketika aku melihat dinding berlumuran darah, dan kondisi ruangan rusak parah.
Memang, Holder memiliki
kemampuan untuk memanipulasi domain mereka sesuka hati, namun ada sesuatu di
kerusakan ini yang terkesan “tidak benar”. Kau akan tau jika melihatnya, bahwa
kekacauan ini seakan bukanlah berasal dari manipulasi sang Holder. Ini, adalah kekacauan asli.
Saat aku berjalan menyusuri
jalan yang ada, ada semacam ketenangan yang aneh yang aku rasakan dari dalam
hatiku. Kekacauan ini sangat mengerikan, namun aku tau bahwa “semua akan
baik-baik saja.”
Aku berjalan lebih jauh, tetap
waspada, mencoba mendengarkan suara yang bisa berpotensi mengancam
keselamatanku, menunggu cahaya meredup menjadi kehampaan, dan ujian sang Holder
akan dimulai kembali. Sayang, itu tidak pernah terjadi, aku sampai di ujung
terowongan tanpa terganggu, nyatanya... aku merasa... tenang.
Di ujung aula ... tidak, aku
harus mengatakan di ujung apa yang telah MENJADI aula, karena dinding dan ruangan
yang menghalangi telah dihancurkan oleh kekuatan yang tidak dapat aku pahami, aku
melihatnya. Duduk di atas tumpukan tulang yang tidak manusiawi, mata abu-abunya
tersembunyi di balik kacamata berwarna jingga. Sosok itu tengah membaca buku
kuno berjudul dalam bahasa yang tidak bisa kubaca. Aku melihatnya... dan dia
melihatku.
Sosok itu mendongak dari
bukunya, kacamatanya melorot ke hidungnya untuk memperlihatkan mata paling
damai yang pernah aku lihat, dan dia tersenyum kepadaku. “Selamat, Seeker, Kau sudah sampai di ujung
pencarianmu.”
Secara alami, Aku ragu-ragu
untuk mengatakan apa pun kepadanya pada saat itu, takut dia adalah sang Holder
tempat ini yang mencoba menipuku. Kemudian, aku menoleh ke seonggok daging yang tergeletak tak jauh dari tempatnya duduk. Dia melihatku yang melihat makhluk itu, namun dia masih tersenyum,
“Apakah kau merasa terganggu? Untuk melihat Holder
dihabisi oleh seorang manusia?”, dia bertanya padaku dengan
suara paling tenang yang pernah kudengar.
Aku tidak bisa berkata-kata.
.
.
.
Dia adalah orang yang baik, rasional,
dan lemah lembut.
Aku berbicara dengannya
selama berjam-jam, bahkan mungkin berhari-hari, tentang hal kecil apa pun yang
terlintas dalam pikiran, sambil sedikit banyak ditenangkan ketika aku
menyinggung hal-hal yang gelap.
Dia memberi tahuku bahwa dia
telah secara efektif membunuh Holder-Holder tertentu, sebelum dia mengetahui
bahwa rupanya para Holder itu bisa digantikan dengan mudah, oleh ‘Seeker-Seeker’
kelewatan yang terlalu mencintai dan dicintai obyek.
Dia juga mengatakan bahwa
dia tidak bermaksud membunuh yang ini, karena Holder ini sudah secara perlahan kehilangan
otoritasnya semenjak obyeknya dicuri. Dia memberitahuku bahwa Object yang
pernah dijaga Holder ini telah diambil jauh sebelum aku tiba, oleh seorang pria
yang dikenal sebagai Legion. Memang ada kasus seperti ini, dimana Obyeknya
hilang namun Holdernya tetap ada, dia menjelaskan.
Dia tersenyum setelah
menjawab pertanyaanku dan berdiri. Dia mengulurkan tangannya dan berbicara
untuk terakhir kalinya, “Namaku Slayer, orang menyebutku The Hunter. Aku adalah orang
yang mencari tetapi bukan Seeker, dan aku adalah pemegang tetapi bukanlah
Holder. Semesta memberiku item untuk
melawan Objects, dan semenjak saat itu aku telah membunuh Holders.”
Aku masih mengingatnya
dengan jelas, tidak peduli berapa tahun telah berlalu. Aku akan selalu memberi
tahu setiap Pencari yang aku temui, bahwa The Hunter ada diantara kita, dan dia
mencintai mereka.
Setelah sekian lama, aku
berharap bisa bertemu dengannya lagi sebelum kematianku tiba. Hatiku selalu
tenang ketika mendengar kisah tentang seorang pria dengan kacamata jingga gelap,
yang selalu membaca buku yang ditulis dalam bahasa yang tidak dapat dibaca
siapa pun, yang tetap hidup dengan kesepakatan yang dibuat karena cinta untuk
umat manusia.
Katakan padaku, Seeker,
apakah kamu pernah bertemu dengan pria berkacamata oranye?
Baca
Cerita dari The Holders Lainnya
Catatan
Admin : Kisah ini paralel dengan cerita The
Holder Of Force
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Berarti the Hunter ini adalah sosok yang ditemui oleh the holder of force dan bukunya itu kemungkinan punya kekuatan untuk melawan para holder dan cara untuk melawannya itu sudah tertulis di buku itu.
ReplyDeleteYa.. Sepertinya demikian..
DeleteTpi menurut admin sih.. Se sakti saktinya ntu buku, kalau semisal semua holder kumpul, datang, trus main keroyokan, si slayer ini tetap gak bakal selamat.. 💀