Bagian Kedua dari Strange
Waters Story
Diambil dari
theholders.org/those_who_seek
Translated By Admin
.
AG Industries : Sub-Marina.
Craig membaca plang yang ada diluar kaca dari kursi busnya. Dia dan semua orang yang diangkut kesini menggunakan bus, terlihat berseragam jumpsuit biru. Mereka telah berhenti di pos pemeriksaan dan menunggu untuk memasuki pelabuhan. Hanya ada sedikit perahu, tidak ada satupun yang cukup besar, yang dapat mengangkut semua orang di dalam bus.
Ketika
dia dan segerombolan orang turun dari bus, mereka langsung diarahkan ke pos
pemeriksaan lanjutan. Setelah pengecekan singkat, pihak keamanan mengizinkan
mereka untuk terus berjalan. Kepala Craig melayang kembali ke hari ketika
pabrik Reese ditutup.
Dia
menerima tawaran Rockwell sebelum kembali ke rumah. Dia ingat ketika Tammy
berteriak padanya karena tidak melibatkan dia dalam keputusan itu.
"Lain kali, jika kau membuat keputusan
seperti itu tanpa aku, aku akan meninggalkanmu.”
Itu adalah
kalimat Tammy ketika Craig menjelaskan semuanya kepada istrinya itu. Mungkin tawaran
dengan imbalan yang menggiurkan, benar-benar membuat Craig lupa bahwa ini
adalah keputusan besar. Tammy, disisi lain, masih berat hati karena pekerjaan
yang diambil Craig, mengharuskannya untuk jauh dari keluarga dalam waktu yang
cukup lama.
"Maaf."
Hanya
itu yang bisa dijawab oleh Craig ketika Tammy meluapkan semua kekesalannya.
Tentu Craig tau bahwa Tammy masih marah ketika dia berpamitan pergi, namun
semua sudah terjadi sekarang. Yang Craig tau, istrinya itu kuat dan dia pasti
memaafkannya cepat atau lambat. Toh, ini semua Craig lakukan juga untuk mereka.
Terlebih,
Sebelum Craig pergi, Rockwell menepati janjinya dengan mengirim seseorang untuk
mengurus seluruh pengobatan Julie.
Yah,
semua akan baik-baik saja.
.
.
Craig
tengah bergabung dengan pekerja lain ketika mereka tengah menunggu ‘transportasi’
datang untuk mengangkut mereka ke situs pekerjaan. Dia duduk di sebuah kursi
dan kemudian menyalakan rokok.
Di
kursi di sebelahnya, seorang fisikawan partikel muda berbicara tentang
kariernya yang sedang berkembang. Namanya Douglas. Dia adalah seorang jenius
teoretis dalam lubang hitam.
“...Kita
mengetahui di mana seharusnya lubang hitam berada, namun tidak mengetahui sifat
internalnya.” Douglas berucap. Dia dan Craig sedang berbincang, meski Craig
sepertinya setengah hati memperhatikan.
"Apa
pekerjaan yang mereka tawarkan kepadamu disini?” Craig bertanya basa basi. Dia
menghembuskan rokoknya, sempat menawarkan satu batang ke Douglas namun dia
menolak.
"Aku
punya gelar Phd di bidang teori partikel, dan studi penelitianku yang terakhir
adalah di Large Hadron Collider. Mereka menawariku pekerjaan di bidang perhitungan
matematik.” Jawab Douglas.
Craig
hanya mengangguk.
“Hah!
aku diberitahu bahwa kalian akan melakukan konstruksi di bawah air.” Seorang wanita
paruh baya yang ada didekat Craig dan Douglas menyahut. Craig menoleh. “Namaku
Angel, aku adalah seorang Diver. Aku diberitahu
bahwa tugasku adalah melatih kalian untuk menyelam, mengantikan trainer yang lama.”
Craig
mengangguk. Dia menawarkan rokok ke Angel, dan dia menerimanya.
Craig
sendiri, tidak tahu kerjaan seperti apa yang akan diberikan kepadanya. Memang,
dia akan mengelas, dan Rockwell sudah mengatakannya. Namun detail yang lebih
rinci, benar-benar belum diungkapkan.
Percakapan
dengan Rockwell terlalu singkat dan tidak sepenuhnya Craig ingat. Sekarang,
ketika dia benar-benar berhadapan dengan samudera luas, dia bertanya-tanya apakah istrinya akan berada
di sana dalam tiga bulan ketika Craig kembali, bagaimana hasil operasi Julie, dan
apa yang menunggunya di tempat kerjanya yang baru.
.
.
Barisan
pekerja melewati detektor logam dan mesin sinar-X. Orang-orang bersenjata
mengintimidasi Craig dan beberapa yang lain. Mereka melihat para pendatang
seolah-olah semua orang memiliki bom yang diikatkan pada mereka. Seorang pria
yang datang bersama rombongan Craig, nampak diseret pergi ketika dia ‘gagal’
melewati detektor logam setelah berkali-kali mencoba.
Kemudian,
setelah lolos dari antrian deteksi logam, para pekerja baru diarahkan ke bagian
‘pendataan’. Ruangan yang Craig masuki itu kecil, gelap dan terdapat lampu yang
menyorot langsung ke wajahnya, benar-benar serasa membutakan. Tidak ada orang
dihadapan Craig, karena pewawancara berkomunikasi melalui speaker dan layar.
Diikat
ke kursi logam yang dingin, adalah sebuah kamera kecil yang mengarah ke mata
kirinya. Craig ditanyai pertanyaan konyol tentang rumahnya dan apa warna langit.
Setelah sesi itu selesai, monitor yang bertengger di sebelah kanannya
dihidupkan. Craig melihat serangkaian benda yang ditampilkan disana; Buku,
kunci, pakaian, bunga, tanpa ada narasi sama sekali.
Saat
dia diizinkan keluar, kepalanya terasa sakit, seperti otaknya mencoba
mengeluarkan gambar-gambar yang telah dilihatnya.
Craig
kemudian diarahkan oleh petugas ke asramanya, dan diberi kertas berisi jadwal
yang akan menjadi kesehariannya di lingkungan kerja yang baru. Tertulis di
kertas yang sama bahwa, besok, dia akan mulai latihan menyelam.
.
.
Kelas
menyelam berada di kolam besar. Instrukturnya adalah Angel, sesosok wanita
paruh baya, yang dia temui di pelabuhan kemarin. Fisiknya masih cukup bagus,
dilihat dari bentuk tubuhnya ketika dia berada di dalam pakaian diving.
“Bagi
sebagian dari Anda, ini akan menjadi pengalaman pertama Anda melakukan pekerjaan
di bawah air...” Angel berjalan mendekati pakaian menyelam khusus, yang sudah
dipajang untuk diperlihatkan kepada para murid.
Bentuknya
seperti pakaian astronot dengan terompet besar di titik-titik sambungannya. Di
bagian tangan kanannya ada sarung tangan latex tebal, sementara di bagian
tangan kiri memiliki aksesori semacam cakar. Dijelaskan bahwa itu adalah prototype pakaian selam khusus, yang
dinamakan “Monster”
“..Menggunakan
‘Monster’, dibutuhkan keahlian tingkat lanjut karena ini adalah pakaian
bertekanan tinggi, khusus untuk menyelami perairan dalam. Namun jangan
khawatir, karena ini sudah merupakan tugasku untuk melatih anda, dan kupastikan
bahwa apabila anda mengikuti setiap pembelajaran dengan benar, anda akan
menjadi sangat ahli di bawah air bahkan Megalodon sendiri tidak akan berani
mengusik anda.”
.
.
Craig
menghabiskan pagi hari dengan latihan
Scuba, naik dan turun dengan beban dan tetap tegak. Dia makan siang di
kantin. Dia mendapat steak ayam goreng. Si jenius yang Craig kenali, nampak
terus melambaikan tangannya ke meja tempat Craig duduk saat tatapan mereka
bertemu.
"Bagaimana
pagimu?" Douglas bertanya nyaris menyembunyikan kegembiraannya sendiri
ketika kembali bertemu Craig. Mereka berpisah karena Douglas adalah orang ‘teori’
sedagkan Craig adalah orang ‘lapangan’
"Kami
mulai berlatih Scuba diving. Dalam
beberapa bulan, mereka akan memakaikan kami dengan semacam pakaian
bercakar." Craig menggeram dan membentuk cakar dengan tangannya. "Bagaimana
denganmu?"
"Hah..
Aku benar-benar berharap aku bisa memberi tahumu, sayang pekerjaan kami sedikit
rumit. Itu membuat merakit Hadron Collider terlihat seperti proyek sains kelas
tiga. Partikel-partikel pada ‘hal’ ini berperilaku tidak seperti yang pernah aku
lihat. Aku sangat berharap bisa memberi tahumu lebih banyak. Namun kontrak dan security clearance, mencegahku untuk
membahas hal ini diluar orang-orang lab.” Douglas menjelaskan sembari
menunjukkan gerakan mengunci mulit seperti resleting.
Craig
hanya mengangkat bahu. Dia tidak terlalu keberatan.
Beberapa
menit mereka berbincang, dan Instruktur Angel nampak mendekati mereka berdua. Angel
duduk, nampannya berisi sushi dan daging bakso ayam.
"Kau
melakukannya dengan baik hari ini," katanya singkat kepada Craig. Craig
hanya mengangguk.
Entah
kenapa, impresi Craig terhadap Angel adalah; Angel mengingatkan Craig pada
bibinya dari Texas. Dia menduga Angel melakukan yoga, membaca buku diet,
menyukai lagu Hot'n'Cold, berkencan
dengan orang dari Inggris, dan mencintai putra kembarnya. Yah, orang ini,
sedikit nyentik.
.
.
.
Minggu
pertama di Sub-Marina berjalan cepat. Douglas sempat mengundang Craig dan Angel
ke asramanya. Itu adalah ruangan suite
yang sangat luas, jika dibandingkan dengan kamar Craig.
Douglas
memiliki dapur lengkap, TV layar datar di ruang tamu, dan tempat tidur king
side di kamar tidur. Mereka minum banyak anggur merah murah. Douglas dan Angel
ada di sofa. Kepala Angel bersandar di dada Douglas. Craig disuruh pergi.
.
.
Semenjak
beberapa hari yang lalu, Craig mencoba mengeluarkan ponselnya dan menelepon
Tammy. Sayang panggilan itu tidak pernah bisa tersambung. Hari ini, ketika dia
mencoba melakukan panggilan lain, pesan otomatis nampak menjawab dari seberang
: "Maaf, AG Industries, Sub-Marina
tidak mengenali perangkat ini atau izinnya untuk memanggil tidak tersedia.
Silakan hubungi teknisi jaringan Anda untuk layanan lebih lanjut."
Pada
akhirnya, Craig memutuskan untuk tidur.
.
.
Note : gunakan tombol
NEXT/PREV untuk navigasi antar chapter.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Strange Waters Chapter 2 : Sub-Marina"
Post a Comment