From theholders.org
“The
Legion’s Objects”
Translated
By Admin
Ketika aku duduk untuk membaca di malam hari di ruang kerjaku, aku mendengar pintu terbuka. Ah! kau telah tiba. Aku sangat senang melihat kehadiranmu. Aku merasa tidak ada lagi yang punya waktu untuk mendengar cerita orang tua ini, tapi sekarang aku senang kau datang.
Aku bersandar di kursiku,
teh di tangan dan perapian menderu-deru, menunggu dengan penuh harap. Dan
kemudian kau mengucapkan pertanyaan yang sudah lama tidak aku dengar semenjak
beberapa abad yang lalu ; "Siapa yang akan naik ke singgasana para Dewa?"
Air mata menetes dengan
malu-malu dari pipiku. Ungkapan itu membawa ingatan yang terlalu jelas tentang
kesedihan dan kegagalan yang pernah aku rasakan.
Sudah banyak sekali aku
menceritakan tentang hidupku yang telah berlalu, ketika aku menjadi seorang
Seeker, dan kemudian, sekarang aku berdiri dihadapanmu sebagai seorang Holder.
Kulihat kau mencondongkan
tubuh ke depan, mendengarkan dengan saksama saat aku mendongengkan kisah kesukaanku.
Aku pernah sama sepertimu.
Seorang pemuda bersemangat yang telah mendengar legenda dan ingin melihat
sendiri Object secara pribadi. Aku bersiap untuk melindungi dunia dari rahasia
mengerikan itu, bahkan apabila harus mengorbankan apapun yang bisa aku
tawarkan. Sekarang, aku tau bahwa aku benar-benar naif.
Pahami bahwa, bukanlah suatu
kebetulan, yang kemudian membawaku ke sebuah rumah tua. Itu adalah tempat yang
sama seperti tempat kita berbincang kini, meskipun tuan rumah yang menyambutku
kala itu adalah sosok yang berbeda.
Aku memasuki rumah besar nan
reot, dan langsung disambut oleh seorang berpenampilan pelayan. Kepadanya, aku
meminta untuk bertemu dengan tuan rumah. Sama seperti dirimu yang beberapa saat
yang lalu meminta kepada kepala pelayanku untuk bertemu denganku.
Tetap waspada, dan ajukanlah
pertanyaan yang tepat kepada sang tuan rumah. Aku yakin, kau sudah paham
aturannya.
Sayang dalam kasusku, dahulu
sepenuhnya berbeda. Aku tidak disuguhi teh, ataupun disuruh duduk di kursi
empuk didekat perapian seperti saat ini.
Sang kepala pelayan membawaku
ke seorang pria berjas yang sedang menggendong tubuh hangus dan rusak, yang
hanya bisa aku tebak adalah anaknya. Air mata mengalir di wajahnya. Suaranya
penuh dengan gagap dan isak tangis saat dia menjawab Pertanyaan yang aku ajukan
kepadanya. Dia tidak memberi tahuku tentang sosok kusut yang terbungkus dalam
pelukannya.
Dia memberi tahuku tentang
bahaya menjadi Seeker. Dia lalu mengungkapkan tentang bagaimana dia diberi
tugas khusus oleh Holder lain, untuk menghentikan
Seeker agar tidak mendapatkan Obyek nomor ? dari 2538.
You see, pencarian atas obyek ini adalah jalan buntu disebuah labirin. Ini adalah pencarian yang ditakdirkan untuk gagal. Seeker bahkan diberitahu, bahwa kisah mereka akan berakhir disini. Namun tetap saja, selalu ada orang yang datang untuk mencoba peruntungan. Semua selesai, karena mereka telah “berbelok ke cabang jalan yang salah”, dan ini adalah salah satu “bad ending" dari permainan kucing-kucingan antara Holder dan Seeker.
Aku tidak menyadari saat itu
betapa sombongnya aku untuk datang kemari, dengan bermodal keyakinan semu bahwa akan selalu ada jalan. Dalam tindakan yang putus asa, aku pun mencoba mencari
celah dari pencarian ini agar aku bisa selamat. Sayang, sang Holder tidak mau
tau. Tidak ada ujian, tidak ada kesempatan, hanya The End.
Lalu, sebuah ilham muncul
dikepalaku. Aku, dengan wajah memelas, meminta agar dia menyerahkan bebannya,
agar aku dapat menggantikannya dan mengawasi para Seeker. Yah, aku menawarkan
diri menggantikan sang Holder.
Dia diam cukup lama, sebelum
mempersembahkan sepasang sayap hangus,
panas saat disentuh dan hitam seperti malam. Dengan ekspresi kesedihan yang
tidak aku mengerti, dia berkata, “Setiap malaikat bisa jatuh”.
Dan dengan itu, akupun
menjadi Holder.
Kau menyelaku. "Tapi ... apa
ironi kejam yang disebabkan oleh Hubris?" Aku menyipitkan mata,
mengerutkan dahi. Kenapa kau masih berusaha padahal akhirmu sudah ada didepan
mata?
Meskipun begitu, aku tetap
menjawab sebagai bentuk kesopananku : "Hanya orang sombong yang mencarinya. Hanya orang
sombong yang menerimanya. Dan itu adalah pencarian yang sia-sia.”
Baca
The Legion’s Objects Lainnya
Catatan
Admin : Hubris memiliki
arti, keangkuhan atau kesombongan diri yang luar biasa.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "? : The Holder Of Hubris | Legion's Object #49"
Post a Comment