From theholders.org
“The
Legion’s Objects”
Translated
By Admin
Aku bukan seorang Seeker.
Aku terlalu pengecut untuk menjadi seorang Seeker. Sebaliknya, aku adalah pria
yang suka bertemu Seeker. Aku suka mendengar pengalaman mereka.
Tentu itu adalah cerita bertahun-tahun yang lalu. Sekarang, bahkan sebagai orang luar, aku tau kalau populasi para Seeker sudah semakin jauh berkurang. Aku khawatir sebagian besar Pencari yang pernah aku temui, mungkin sekarang sudah mati.
Meskipun begitu, bukan
berarti dengan semakin berkurangnya mereka, maka semakin sedikit pula kisah
yang bisa diceritakan. Tidak, tidak! Justru cerita mereka, para survivor yang lolos seleksi alam, mereka
yang kuat bertahan sejauh ini, kuakui jauh lebih menarik.
Baru-baru ini, aku sempat
melakukan pembicaraan dengan seorang pria yang terlihat lebih tua dari dunia
itu sendiri. Dia terlihat sangat tua.. maksudku.. benar-benar tua.
Sekarang, bagian selanjutnya
ini tidak sepenuhnya kata demi kata, tetapi aku akan melakukan yang terbaik
untuk mencoba dan mengingat apa yang diceritakannya. Aku akan menghapus bagian
di mana aku berbicara.
.
.
“Jadi, Kau ingin mendengar
cerita tentang anak-anak yang pergi dari satu institusi ke institusi lainnya,
mencari sensasi yang tidak mereka harapkan, di tempat-tempat misterius yang
mereka kunjungi?
Well, Aku
punya satu untukmu. Itu adalah kisah seorang Seeker dengan jenis yang persis
seperti yang kau harapkan; Sombong, naif, merasa tak terkalahkan. Tidak, dia
tidak sepenuhnya tolol. Dia memiliki penalaran yang baik, bahkan dari
kelebihannya itu, dia berhasil mendapatkan beberapa obyek.
Tentu saja, kesombongan
Seeker itu tidak ada batasnya. Seperti yang lain, dia menjadikan Obyek sebagai piala
atas pencapaiannya. Dia menjadi besar kepala, dan memutuskan bahwa dia akan
melampaui Seeker lainnya.
Menggunakan obyek yang bisa
menggandakan tubuh, dia melakukan dua pencarian kepada Holder yang sama, diwaktu
yang sama, dengan harapan bisa menciptakan semacam paradoks. Paradoks untuk
menarik obyek yang sama dari dua institusi yang berbeda.
Singkat cerita dia pun pergi
untuk mencari, ah, aku lupa pencarian apa yang dia lakukan untuk mengetes eksperimennya
ini. Pokoknya, dia masuk dan menjalani ujian. Dia tidak bisa memeriksa kondisi kloningnya
sekarang, karena Obyek penggandaan yang dia gunakan untuk dirinya sendiri,
tidak memberinya sudut pandang kepada tubuhnya yang lain.
Mendatangi ruangan sang
Holder, semua berjalan lancar. Tidak ada masalah, karena semua masih berjalan
seperti dalam panduan. Kemudian, ketika dia berhadapan dengan sang Holder, dia
menanyakan kalimat yang harus dia tanyakan. Itulah ketika semua mulai pecah.
Itu adalah fenomena yang “tidak
koheren”. Hal terbaik yang dapat aku lakukan untuk menguraikannya adalah dengan
mengatakan hal terdekat yang dapat kita bayangkan ; seperti video game yang
tidak bisa ter-render dengan
sempurna.
Warnanya putih. Semuanya
putih. Semuanya kecuali bangku dengan kaki retak dan makhluk yang duduk di
atasnya. Holder yang awalnya dapat dilihat dengan masuk akal, kini benar-benar
tidak bisa dilogikakan. Itu adalah makhluk yang terhitung dua tapi satu secara
bersamaan.
Satu-satunya cara yang bisa
kupikirkan untuk menjelaskan adalah bahwa Holder ini seperti makhluk kembar
siam dengan dua kepala, namun tidak ada anggota tubuh tambahan.
Seeker itu, entah kenapa
memiliki firasat bahwa sosok yang ada didepannya ini, bukanlah Holder yang tadi
dia hadapi. Maksudku, tidak ada fitur yang tersisa, yang bisa meyakinkan Seeker
ini kalau makhluk didepannya ini adalah entitas yang sama seperti yang awalnya
dia temui.
Dia berteriak pada makhluk
di atas bangku, 'Siapa kau?!'
Salah satu kepalanya
menoleh, hampir seolah-olah lehernya patah, dan menjawab dengan suara
melengking,
'Aku adalah The Duplicate. Aku mengembalikan obyek-obyek
yang dihilangkan oleh Seeker, yang sudah tidak mungkin dipulihkan kembali. Obyek-Obyek
itu kemudian aku kembalikan kepada sang Holder yang menjaganya’
Kemudian, kepala kedua
menambahkan, kali ini dengan suara baritone yang dalam. 'Kau seharusnya tidak
berada di sini. Bagaimana kau bisa sampai ke aku?'
Anak laki-laki itu, dengan
percaya diri dan sombong berkata, 'Aku ingin memiliki dua Obyek yang serupa!’
Kepala pertama menggelengkan
ketidaksetujuan, yang kedua hanya mendesah karena menganggap kasihan. Kepala yang
melengking itu menjawab, 'Kau bodoh.' Hampir seketika, yang kedua tersenyum
lebar, ‘Kau benar-benar bodoh.’
Pada titik ini, Seeker itu
merasa lebih baik bunuh diri. Dia tidak, tidak begitu mengerti apa yang telah
dia lakukan.
‘Pengetahuan adalah hal yang
mengerikan, nak. Kau pergi ke ujung bumi untuk menemukan jawaban, dan segera
setelah kau mendapatkannya, Kau pergi ke ujung bumi yang lain untuk melupakan
apa yang kau ketahui.’ Jelas sosok itu kepadanya.
Ngomong-ngomong... Suara
bernada melengking itu memberikan detail lain- 'Kadang-kadang, Seeker berhasil
menghancurkan salah satu Object yang sudah ditakdirkan untuk bersatu. Penghancuran
yang tidak sesuai dengan nubuat, harus dikoreksi.'
Suara berat sekarang
berbicara:
'Jika itu terjadi, kami
membuatnya lagi. Sungguh, aku melakukan pekerjaan Iblis, membantu Object-object
ini, tetapi, aku lebih suka akhir alam semesta daripada harus memilih alternatif lain...’
Kepala 'pertama' lalu
tersenyum dan menambahkan, 'Ini keluar dari topik... tetapi aku memiliki Object yang tidak ada dalam daftar
538 milikmu.' Ujarnya.
'Apakah kamu
menginginkannya? Yang harus kau lakukan hanyalah meminta.’
Kepala kedua menambahkan; 'Aku
peringatkan... Itu tidak akan seperti yang kau harapkan.'
Seeker muda itu, tentu saja
mengatakan dia menginginkannya. Dan dengan begitu, obyek aneh kemudian
diberikan kepadanya.
Object itu adalah sebuah
palu, digunakan untuk apa? Aku yakin adalah untuk memperbaiki Object yang rusak.
Tentu saja, segera setelah obyek itu diberikan, makhluk itu masih memiliki yang
lain. Setelah semua, mereka memperkenalkan diri sebagai ‘Duplicate’ (duplikat,
atau pelipat ganda)
Setelah diberikan benda itu,
seeker muda itu pun diusir dan dia mendapati dirinya berada di luar institusi.
Sejak saat itu, sang Seeker
muda sudah tidak lagi bisa mencari obyek apapun. Setiap kali dia pergi
berkunjung untuk bertemu Holder manapun, resepsionis hanya akan melihatnya
seperti orang gila ketika dia bertanya.
Seeker muda itu, adalah aku.
Aku mendengar rumor bahwa
ada orang lain yang kemudian mendapatkan palu Duplicate yang sama sepertiku,
namun dia, pada akhirnya tidak berbagi nasib denganku. Dia masih bisa mencari,
dia masih bisa menjadi Seeker. Kalau tidak salah, namanya adalah Legion.
Aku kini semakin tua, dan
pikun. Seumur hidup, aku terus menyesalinya, dan setelah berabad-abad terlewat,
aku sudah sepenuhnya lupa akan detail penting dari benda yang aku terima ini.
Duplicate sempat memberiku
nomor, dan aku yakin dia berkata barang siapa yang mengingat nomornya, maka
palu yang mereka pegang adalah yang asli. Itu adalah nomor Holdernya, nomor
dari The Holder Of Duplicate. Sayang sekeras
apapun aku mengingat, aku tidak bisa.
Aku memberi tahumu sehingga kau
bisa meneruskan kisah ini ke yang lain sebelum aku melupakannya. Aku lebih suka
akhir alam semesta, daripada melihat kehidupan lain melewatiku. Jangan cari
Duplicate, kecuali kau siap untuk menerima kutukanku. Kau tidak akan pernah
memaafkan diri sendiri jika kau menjadi seperti aku.”
Baca
The Legion’s Objects Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "? : The Holder Of Duplicates | Legion's Object #34"
Post a Comment