Ini adalah bagian ketujuh dari
Serial Keeping
Us Better
.
Portal.
.
Apa yang bisa digambarkan
sebagai geraman, muncul dari Portal di dinding. Ilmuwan terdekat di antara
mesin, nampak berusaha sebisa mungkin tetap berada di pos-pos mereka.
Tak satu pun dari mereka berkomentar tentang anak yang baru saja dikirim memasuki Portal. Tak satu pun dari mereka berusaha menunjukkan penyesalan, ataupun ketakutan yang mereka rasakan. Karena betapapun malunya mereka, mereka lebih takut dengan bos mereka, Rockwell, dan memilih untuk diam.
Derrick Todd adalah orang
pertama yang meninggalkan ruangan, diikuti dengan cepat oleh Dr. Sarah
Meissner. Mark Tene adalah orang terakhir yang melihat pria berjas itu sebelum
dia juga pergi ke ruang observasi kedua. Rockwell tidak menyadari kepergian
mereka. Matanya terpaku pada Portal di dinding.
Menit berubah menjadi jam,
dan anak itu belum kembali. Rockwell berjalan ke ruang konferensi. Leviller
telah menghubunginya via telepon beberapa menit yang lalu, dan mengatakan bahwa
beberapa Obyek lain telah tiba.
Rockwell memuji Leviller
atas kesuksesannya, seperti biasa. Setelah bekerja bersamanya cukup lama,
Rockwell sadar bahwa Leviller adalah aset yang sangat berharga. Itulah kenapa
dia memilih untuk membiarkannya hidup dan ‘menguras keringatnya’ sampai tetes
terakhir.
Leviller tidak mengatakan
apa-apa sebagai balasannya. Pasukannya memang menerima misi mendadak pagi itu,
dan meskipun sulit menemukan target yang harus mereka rebut, mengamankannya
adalah hal yang paling mudah.
Leviller sempat menekankan
kepada Rockwell bahwa dia memiliki tugas
lain yang harus diselesaikan dan pemberian misi mendadak adalah hal yang
keterlaluan. Rockwell hanya membalas bahwa sudah tugas seorang prajurit
melakukan apa yang atasannya perintahkan. Leviller tidak membalas lagi dan
memilih menutup telepon.
Rockwell hanya tersenyum. Dia
tau sikap Leviller yang seperti itu pada dasarnya tidak berarti apa-apa. Perempuan
itu akan melakukan pekerjaannya karena apakah dia mau mengakuinya atau tidak,
dia menikmatinya. Dia seperti semua orang lain yang bekerja untuknya.
Rockwell kemudian
melanjutkan berjalan menyusuri lorong dan meraih pintu ke sebuah ruangan.
“Waktu.”
Itu adalah suara dikepalanya
yang sesekali masih akan dia dengar. Sosok yang menjadi teman Rockwell, kini
tidak lagi membisikan kalimat-kalimat panjang. Tidak ada obrolan, tidak ada
apapun.
Karena tidak lagi dipandu,
Rockwell sempat tergoda untuk menghentikan semuanya. Namun karena dia sudah
sejauh ini, dia tidak punya pilihan selain melanjutkan.
Rockwell memasuki sebuah
ruangan yang gelap. Entah kenapa, penghuninya nampak tidak berniat menyalakan
lampu. Ruangan itu hampir kosong, kecuali ada seseorang yang berada duduk di
kursi.
Rockwell tentu kenal orang
ini, karena dia adalah ayah dari bocah yang beberapa waktu lalu mereka kirim
memasuki portal. Pria itu nampak berantakan. Dia duduk di salah satu meja ruang
konfrensi, dimana tangannya tengah memegang kepala dan rambut panjangnya terlihat menutupi wajahnya.
Dia bahkan tidak bergerak ketika Rockwell masuk ke ruangan.
Rockwell tidak repot-repot
duduk, tetapi hanya menunggu pria itu menyadari kehadirannya. Sayang, yang
pertama berbicara bukanlah yang diharapkan Rockwell. Dia mendengar suara
dikepalanya lagi.
“Lapar.”
Suara itu, dia dengar dengan
cukup lantang.
“Kenapa ini terjadi?” pria
itu bertanya keras-keras. Rockwell langsung terbuyar dari lamunanya. Pandangannya
kini sepenuhnya tertuju kepada sosok yang ada didepannya.
Rockwell melangkah mendekati
pria di meja itu.
“Kau tahu betul alasannya. Aku memiliki tujuanku dan kau memiliki
tujuanmu. Aku sudah siap untuk mengorbankan semua yang aku punya untuk mencapai
tujuanku, tapi kau di sisi lain, nampak menyesalinya ketika semua tidak
berjalan sesuai rencana.” Jawab
Rockwell.
Pria itu masih tenggelam dalam pikirannya.
Rockwell mencondongkan tubuh lebih dekat ke arahnya di atas meja.
“Zaman keemasan para Holder sudah berlalu. Obyek yang tersimpan aman
di dunia mereka, kini sebagian besar telah diambil oleh Seeker dan tersebar di
tanah bumi. Itu adalah pertanda baik, atau pertanda buruk, tergantung bagaimana
kau memandangnya. Namun ketahuilah, beberapa Objek yang tidak dipegang oleh
manusia atau Holder, disimpan oleh makhluk yang jauh lebih jahat. Itulah dunia
tempat kita hidup. Itulah dunia tempat kita berkembang. Itulah dunia yang aku
inginkan.”
“Stop.” Respon pria itu cepat
dan tajam.
Rockwell sendiri tercengang
saat sosok di meja mengangkat dirinya dari posisinya yang menyedihkan.
“Stop Rockwell.” pria itu nampak menatap Rockwell tajam,
tidak mau mendengar Rockwell lebih lanjut.
Rockwell hanya tersenyum.
“Kau tau aku tidak akan pernah bisa berhenti.”
Kedua pria itu bertatapan saat
hawa dingin memasuki ruangan. Rockwell mulai mempersiapkan diri apabila konflik
batin diantara mereka akan berubah menjadi konflik fisik. Sayang, suara di
benaknya terdengar lagi. Kali ini lebih tajam dari sebelumnya. Lebih putus asa.
“Senyum.”
Hanya sesaat kemudian
Rockwell menyadari bahwa itu bukanlah suara dari sosok yang sempat memandunya.
Itu adalah suara dari sesuatu yang lebih gelap, sesuatu yang jauh lebih kuat,
dan lebih berbahaya dalam skala tidak terbatas.
Entah kenapa, Rockwell
merasa seolah olah, Portal itu sendirilah yang sedang berbicara dengannya,
menusuk pikirannya, mengejeknya.
Sayang di momen ini
nampaknya terlalu terlambat untuk melakukan apa pun, karena sedetik kemudian,
pintu ruangan terbuka. Tiga orang masuk ke ruangan namun Tene adalah
satu-satunya yang berbicara.
“Kita punya masalah.”
.
.
Mereka berlima berlari
melewati laboratorium bawah tanah secepat mungkin. Mereka menyerbu melalui
lorong, dan berlari ke pintu ke laboratorium utama.
Dihalangi oleh sesuatu yang
tidak bisa dilihat, mereka hanya bisa melihat melalui jendela observasi saat Portal
mulai menggeram sekali lagi. Para ilmuwan yang masih ada didalam, terlihat berdiri
kaget di dekat Portal, dan lumpuh karena ketakutan. Apa yang mereka rasakan
mungkin lebih.
Papan klip dan catatan yang
jatuh ke lantai dibiarkan tidak tersentuh. Tidak ada yang berani bergerak.
Kemudian, geraman dari
portal itu berubah menjadi jeritan yang memekakkan telinga saat realitas
ruangan itu seakan mencair.
Dari portal, kemudian keluar
semacam sulur hitam berminyak, mencengkeram pria dan wanita di ruangan itu,
menyeret mereka yang berteriak masuk ke jurang hitam. Pemandangan horor itu
terus berlanjut selama beberapa menit, sampai akhirnya, sesuatu yang lain
terlihat.
Apa yang tampak seperti
tulang rusuk raksasa yang menempel pada sulur, berhasil menembus portal. Kemudian,
sesuatu seperti mulut nampak mengeluarkan sesuatu yang kemudian dia tinggalkan di
ruangan itu. Makhluk jahanam itu kembali surut ketika dia sudah selesai
mengobrak abrik laboratorium.
Rockwell, yang sedari tadi
terkunci diluar dengan keempat orang lain, masih mencoba membuka engsel pintu.
Pintu yang terkunci karena bengkoknya ruang, pada akhirnya bisa dibuka kembali
ketika makhluk itu pergi.
Kelompok itu masuk ke
ruangan dengan hati-hati. kerusakan nampak parah di banyak tempat, namun portal
masih berdiri kokoh. Hampir tidak ada yang tersisa dari para ilmuan yang tadi
berada disana.
Apa yang barusaja terjadi
benar-benar seperti sesuatu yang dibuat-buat, meskipun, potongan tubuh para
ilmuan yang berserakan membuktikan sebaliknya.
Satu-satunya suara, berasal
dari mesin yang tersisa, dan gemuruh rendah yang berasal dari dalam portal. Ketika
mereka melihat lebih teliti atas apa yang tersisa di tempat ini, mereka berdiri
mematung, hanya untuk melihat sesuatu yang ada di tengah ruangan.
Disitulah dia, anak yang
tadi dikirim masuk ke Portal. Dia terbaring di lantai, telanjang, berlumuran
keringat dan cairan hitam, terbaring menggigil, tapi tak sadarkan diri.
Ayah dari bocah itu segera
menghampirinya. Derrick Tod tidak bisa bergerak sama sekali. Mark Tene tanpa
sadar mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, tanpa mengalihkan
pandangannya ke Portal.
Sarah Meissner, disisi lain,
sempat melirik mesin utama mereka yang nampak tidak apa-apa. Dia kemudian
melihat visual data yang terpampang di layar, sebelum mengumumkan.
“P-Portalnya stabil.”
Kalibrasi berhasil.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Keeping Us Better #7 Portal"
Post a Comment