Bagian Kesbelas dari Serial Finding
Father
“Apa yang kau lakukan disini?”
Aku berdiri di sana, di
ruang bawah tanah Lab AG Industries IV
Cabang Timur, dengan tangan diatas secara naluriah karena ditodong senjata.
Derrick Todd berdiri di
belakang salah satu meja di dekat semua peralatan, meja itu kosong kecuali terdapat
sebuah buku besar yang terikat. Mesin-mesin itu bekerja tanpa suara, tetapi
suara gemuruh rendah dari lubang di dinding tetap terdengar dalam kesunyian.
Derrick berdiri di sana,
dengan jas lab menutupi pakaiannya, revolver mengarah lurus ke arahku. “Bukankah sudah kukatakan untuk lari!” lanjutnya.
“Semua yang ayahmu dan aku rencanakan, sudah terjadi." Dia menunjuk ke portal.
Aku memintanya untuk
meletakkan senjatanya, dan kemudian kita bisa berbicara dengan damai. Dia hanya
menggelengkan kepalanya dan mengatakan kepadaku sudah terlambat untuk itu,
bahwa aku tahu terlalu banyak. “Maaf, tapi kau tidak bisa membiarkanmu pergi dari sini
hidup-hidup.”
Aku bertanya padanya apakah
itu memang yang harus terjadi? pembunuhan.
“Kau tidak tahu apa yang kami lalui untuk sampai ke titik ini. Nyawa
yang harus dibayar, usaha yang harus dilakukan, kau tidak tahu pengorbanan apa
yang dibutuhkan untuk mencapai posisi kami sekarang.” Dia menggelengkan kepalanya, “Tidak, kau tidak tahu. Jadi jangan beri tahu
aku apa yang harus aku lakukan sekarang!!”
“Tsk.” Aku hanya bisa
mengumpat. Aku pikir dia mungkin menarik
pelatuknya saat itu juga. Tapi dia tidak melakukannya.
“Kau ingin tahu apa yang
kami lakukan?” dia menunjuk ke kursi terdekat, memaksaku duduk. Aku hanya
menuruti apa katanya karena dia masih mengacungkan senjatanya kepadaku.
“Ayahmu dan aku sudah lama bekerja sama, jauh sebelum kami terlibat dengan perusahaan ini. Kami dari dulu meneliti para Seeker,
Objek, Holder, tetapi setelah beberapa saat, perhatian kami tertuju pada
ancaman baru; makhluk hitam keparat. Banyak tenaga yang telah hilang hanya
untuk mencari lebih banyak informasi tentang mereka. Kami menemukan bahwa mereka
tertarik pada Object, dan akan datang untuk mengambilnya, membunuh apapun yang
menghalangi jalan mereka. Mereka langka, dan hampir selalu berhasil dalam
pengejaran mereka.” jelasnya. Aku
masih bisa mendengar emosi dalam nada bicaranya.
“Kemudian, aku dan ayahmu mengetahui makhluk itu bisa dibunuh. Itu sulit
tetapi mungkin. Segala sesuatu yang lain masih menjadi misteri; dari mana
mereka berasal, mengapa mereka melakukannya, dan kapan mereka akan menyerang
selanjutnya. Itu adalah kerja keras, tetapi kami tidak menyerah, meskipun
sepertinya kami tidak dapat melakukan hal lain.”
“Aku dan ayahmu siap untuk menyerah ketika kami mendapat surat. Itu memberi
tahu kami bahwa pengirim surat tertarik
dengan pekerjaan kami, dan ingin membantu. Surat itu memnyarankan kami untuk mencari
sebuah obyek. Obyek Nomor 142, Bulu milik The Holder Of Balance.”
“Itu adalah pencarian buta, karena rupanya obyek yang bersangkutan
sudah ditarik dari domain sang Holder dan Seeker yang memilikinya entah ada
dimana. Satu pencarian buta menuntun kami ke kebutaan lain. Tidak ada yang masuk
akal, sampai Ayahmu menemukan koneksi antar Obyek nomor 142 dan Makhluk hitam
keparat itu.”
Aku terdiam, masih
mendengarkan.
“Seeker yang memilikinya, ditemukan meninggal dalam kecelakaan
mobil. Tidak ada apa-apa selain oli yang ditemukan di tempat kejadian, dan kami
semua mengira itu berasal dari mobil. Ternyata tidak.
Tak lama kemudian, obyek itu bisa dicari lagi, di tempat Holder
seperti sedia kala.”
Hah?
“Kau tidak bodoh, jadi kau pasti tau tentang Bank Theory.” Ujarnya. Aku mengingat
kembali ucapan Thomas tentang siapa makhluk hitam itu.
“Thomas sempat mengatakan bahwa mereka adalah Polisi?” tanyaku, dalam konteks
bank Theory.
Todd hanya mendengus,
“Terserah kau mau menyebutnya apa. Yang jelas, Beberapa obyek memang
diikat oleh jaminan keamanan, dari kita, Para Seeker yang merampoknya. Jika
kita mengambil obyek-obyek yang telah ditandai tanpa ada upaya pencegahan,
makhluk hitam keparat itu akan datang dan merebutnya kembali, hanya untuk
dikembalikan kepada para Holder yang menjaganya.”
Aku tertegun. Itu menakutkan. Maksudku, mereka yang berhasil dalam melakukan pencarian masih akan diburu setelah keluar apabila mereka mengambil obyek yang ‘ditandai’?
Todd kemudian menjelaskan
bahwa Louis Rockwell, CEO AG Industries
adalah orang yang menulis surat kepada mereka. Rockwell memberitahu bahwa dia
telah mengamati fenomena ini untuk beberapa waktu.
Kemudian, Rockwell, Ayahku, Todd dan Thomas, memutuskan untuk bekerja sama. Rockwell memiliki sebuah rencana untuk meneliti makhluk-makhluk ini, demi membebaskan beberapa obyek yang ditandai, agar ketika dicari, makhluk hitam keparat tidak mengejar.
Mereka tau, bahwa melepas para obyek dari makhluk hitam, beresiko akan mempermudah terjadinya penyatuatuan, namun mereka juga tidak bisa membiarkan makhluk hitam itu berkeliaran sementara mereka meneliti obyek lebih lanjut. Itulah kenapa, mereka kemudian dibawa kesini. Ke laboratorium ini,.
Todd kemudian menunjuk ke
lubang hitam.
“Menurutmu apa itu?” tanyanya
kepadaku. Aku hanya menggeleng. Dia kemudian menyuruhku untuk melihat lebih
dekat ke tepinya. Ketika aku melakukannya, aku perhatikan bahwa lubang itu
dilapisi dengan rantai besi panjang.
Aku mengerutkan dahi.
“Lubang hitam itu.... adalah obyek?” tanyaku.
Todd menyeringai, “Bukan sembarang Object.
Aku diberi tahu bahwa Rockwell harus mencari selama bertahun-tahun untuk menemukannya.
Mencari di tempat-tempat yang bahkan para Holder sendiri tidak tau ada.” Dia menggantungkan kalimatnya.
“...Itu bukan obyek biasa. Itu adalah salah satu Obyek milik Legion.
ya, Legion’s Object.”
Aku tentu terkejut. Menurut informasi,
Legion’s Object sudah tidak bisa dicari lagi karena sudah lama hilang atau
hancur.
Todd kemudian menjelaskan
bahwa itulah alasan mengapa mereka bergabung dengan Rockwell. Mereka percaya
jika pria itu bisa menemukan Legion's Object, mereka pasti bisa melakukan apa
saja.
Dia lalu menjelaskan bahwa
Obyek itu memiliki kekuatan untuk membuka portal ke dunia lain, dan dengan
sedikit kalibrasi, portal itu bisa mengarahkan kita ke tempat dimana para makhluk
hitam bersarang.
Aku menelan ludah.
“Lantas apa rencana kalian?” tanyaku.
“Hanya meneliti, tentu saja. Setidaknya, itulah rencana awalnya.” Jelasnya. ”Kau ini spesial, kau tau, apakah kau tidak ingat ketika kau dikirim
masuk melewati portal?” tanyanya kepadaku.
“Ya aku ingat.” Aku mengingat kembali memoriku ketika aku
melihat Dr. Sarah menangis.
“Makhluk dibalik portal, memiliki kecenderungan mencoba membunuh
apapun yang mendekat. Namun karena suatu alasan, kau tidak terdeteksi oleh
mereka jadi mereka tidak akan menyerangmu. Apa pun yang terjadi padamu dimalam
kau pertama kali melihat obyek milik ayahmu, menyebabkanmu kebal terhadap
makhluk itu.
Karena kau tidak bisa ditarget, itulah kenapa Rockwell kemudian mengusulkan
ide untuk mengirimmu masuk ke portal dan membantu kalibrasi.”
Ah, jadi itu yang tejadi.
“Jadi? Setelah membuka portal ke sarang mereka, Apa kalian sudah mendapatkan data yang kalian cari?” tanyaku padanya. Saat itulah dia tegang lagi.
“Dengan mengorbankan nyawa banyak orang, ya, ya. Meskipun aku
tidak tahu seberapa menguntungkan keseluruhan datanya sampai semuanya kami periksa.”
Aku diam, sebelum kemudian menyadari sesuatu.
"Kau mengirimku ke Thomas Reel untuk mencari tau, meskipun kau sebenarnya tau semuanya dan bisa menjelaskannya?" tanyaku.
Todd nampak menggerutu.
"Bedebah itu berbagi dosa dengan aku dan ayahmu. Jika kami ke neraka, dia juga harus ikut ke neraka. Itulah kenapa, dia harus tau ketika kau, sebagai anak dari ayahmu, mencoba membongkar sesuatu yang kami coba sembunyikan."
Aku kembali diam sebentar, sebelum
kemudian bertanya apakah itu berarti mereka sudah selesai dengan portalnya.
Dia mengencangkan
cengkeramannya pada pistol dan melihat ke bawah. Dia tidak mengatakan apa-apa
untuk sementara waktu, tapi kemudian melihat portal.
“Rockwell tidak pernah bersama kami...” Gumamnya pelan “.. aku menyadarinya ketika semua sudah terlambat. Kau, aku, Thomas bahkan ayahmu, opini kita tidak penting baginya.
Rockwell tidak
pernah peduli untuk membebaskan Obyek yang ditandai oleh para makhluk hitam
itu. Dia menginginkan sesuatu di dunia mereka, dan dia bersedia membunuh semua
orang disini hanya untuk mendapatkannya.”
Kulihat Todd berbalik ke
arahku.
“Rockwell tidak seperti kau dan aku. Aku harap dia tidak menemukan
apa yang dia cari. Kadang aku ragu dia bahkan—“
Gemuruh yang keras terdengar
tiba-tiba dari arah protal. Aku yang kaget, langsung menoleh dan kulihat Todd
mengarahkan revolvernya ke arah portal. Tidak perlu waktu lama ketika kulihat
seseorang berjalan keluar.
Itu adalah seseorang dengan
jas hitam, yang menyeringat tajam.
Louis Rockwell.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Finding Father Chapter 11 : Vingt-et-un"
Post a Comment