From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke tempat suci agama mana pun yang bisa kau kunjungi. Saat memasuki bangunan, temukan seorang murid dari tempat suci tersebut. Apabila kau sudah menemukannya, mintalah kepadanya untuk berbicara dengan pria yang menyebut dirinya "Pemegang Agama" atau “The Holder Of Religion”
Setelah perdebatan kolot
disertai dengan banyak kebingungan, orang itu akan membuka matanya lebar-lebar seolah
mendapat pengetahuan instan tentang apa yang kau cari. Dia kemudian akan
menangis tersedu-sedu seolah kau adalah orang yang ditakdirkan untuk datang
kemari.
Apabila semua sudah tenang,
dia akan membawamu ke sebuah pintu di belakang tempat suci sambil menggumamkan
doa untuk kebaikanmu kepada dewa mana pun yang mungkin dia bela. Ketika kau
mencapai pintu, dia akan membukakannya untukmu dan mengantarmu masuk tetapi
akan menolak untuk melangkah lebih jauh.
Saat kau memasuki ruangan, kau
akan melihat bahwa ruangan itu ada di luar hukum fisika dan logika karena
langit-langitnya tampak menjulang selamanya tetapi secara numerik memiliki tiga
lantai. Tepat di seberang lantai persegi panjang akan ada tangga. Saat Kau
menginjak lantai marmer, enam suku kata nyanyian akan terdengar.
Penting bagimu untuk
mendengarkan dengan cermat bukan pada musiknya tetapi pada kata-kata asing dari
nyanyian tersebut karena keberlangsugan hidupmu mungkin bergantung padanya.
Setelah kau mencapai tangga, lantunan akan berhenti dan saat kau mencapai
puncak, seseorang akan muncul dan memintamu untuk mengulang lantunan yang kau
dengar tadi.
Jika kau mengulangi
kata-kata dengan benar, dia akan membiarkanmu lewat, tetapi jika kau
mengucapkan suku kata yang salah, berhati-hatilah.
Ketika kau mengulanginya
dengan benar, sosok itu akan menghilang dan kau akan melangkah untuk
mendengarkan nyanyian lain yang lebih rumit. Saat kau mendengarkan, carilah
jalanmu untuk menemukan tangga lain untuk kau naiki. Disepanjang dinding yang
kau lewati, kau akan melihat banyak lukisan. Itu adalah lukisan setiap perang
yang pecah karena agama dan setiap penyalahgunaan kesuciannya. Sekali lagi, kau
harus mencapai puncak tangga dan mengulangi nyanyian enam suku kata kepada orang
yang sudah menunggu di atas dan berlanjut ke lantai berikutnya.
Ketika kau mencapai tingkat
ketiga dari tempat suci ini, Kau akan melihat bahwa lantai marmer akan ditutupi
dengan tulisan-tulisan yang menghujat dan nyanyian enam suku kata akan terdengar
lagi saat kau mengambil langkah pertama.
Ketika kau melihat
tulisan-tulisan ini, tundukkan kepalamu dan ulangi nyanyian dengan penuh
keyakinan akan perlindungan atas “kesuciannya” karena jika tidak, kau akan
tenggelam melalui lantai marmer seperti pasir hisap dan akan berakhir
diselimuti kegelapan penuh paranoia yang ditunggangi oleh kesepian.
Jika kau berhasil melewati
lantai marmer tanpa sekalipun salah ucap atas nyanyianmu, satu orang lain akan
mencegatmu, dan memintamu untuk menyanyikan nyanyian itu lagi dengan lantang. Kali
ini lebih sulit karena wajah orang itu akan sangat paradoks, dan membuat otakmu
blank seketika.
Namun, apabila kau berhasil melakukannya,
dia akan menghilang dan membiarkanmu melewati pintu, tetapi jika kau gagal, kau
tidak akan tersedot ke dalam kegelapan paranoia yang terlupakan, tetapi,
nasibmu mungkin tidak akan jauh lebih baik daripada setan-setan busuk yang akan
datang karena menerima panggilan nyanyian penghujatan tersebut.
Saat membuka pintu, sebuah
cahaya akan bersinar kearahmu. Kau akan merasakan jantungmu berdebar kencang
dan dengan napas berat kau harus sekali lagi melantunkan nyanyian enam suku
kata tersebut—yang kali ini, mungkin sudah terpatri di otakmu.
Semakin kau bernyanyi, suara
akan lepas dan memenuhi ruangan. Bahkan ketika kau berhenti, nyanyian itu akan
tetap ada dan semakin keras detik demi detik.
Tidak peduli seberapa keras
nyanyiannya, jangan tutup telingamu karena jika kau melakukannya, nyanyian yang
teredam akan memicu kecenderungan bunuh diri. Saat Kau sampai di tengah ruangan,
The Holder Of Religion yang ada
disana, akan mengulurkan tangannya untuk membuat nyanyian itu berhenti.
Dalam momen singkat ini kau
memiliki kesempatan untuk mengajukan satu pertanyaan kepadanya. Tanyakanlah, "tuhan mana yang mengizinkan para obyek
dibuat?"
Dia kemudian akan menjelaskan
kebenaran dari tuhan dunia ini. Penjelasannya menyakitkan dan jauh dari kata
menenangkan. Apapun yang kau dengar, selama kau tidak menjadi gila setelahnya,
maka akan selalu kau ingat selamanya.
Tunggu sang Holder selesai
dan ketika dia berhenti, dia akan memberimu satu dari dua hal.
Objek
yang dia pilih untuk diberikan kepadamu adalah objek 518.
Ini akan membantumu dalam pencarian objek lain.
Baca
The Holders Series Lainnya (401 – 538)
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 518 : The Holder Of Religion"
Post a Comment