From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi manapun yang dapat kau datangi sendiri. Saat kau masuk ke dalam, tanyakan pada orang pertama yang kau lihat apakah mereka mengenal "The Holder of Holders".
Tidak menjadi masalah jika
orang tersebut terlihat bekerja di institusi tersebut atau terlihat sebagai
warga sipil. Jika semua ekspresi hilang dari wajah mereka, dan mereka mulai
berjalan, menatap lurus ke depan, tidak berkedip, ikuti mereka.
Orang itu akan membawamu ke
sebuah ruangan kecil yang kotor. Satu-satunya hal yang akan ada di ruangan itu
adalah kursi kayu berdebu yang berada tepat di tengah ruangan, memunggungi
pintu. Kesempatan terakhir, jika kau merasa tidak akan mampu menangani apa yang
akan kau alami, pergilah sekarang. Hanya lanjutkan apabila kau tidak memiliki
keraguan apapun dihati.
Ketika kau sudah sepenuhnya
didalam, siap menanggung seluruh konsekwensinya, pintu akan menutup dan
terkunci dibelakangmu.
Saat kau duduk di kursi,
semua cahaya dan kehangatan akan lenyap dari ruangan. Kau hanya akan diterangi
dari sumber cahaya tak terlihat, dimana kursi dan penghuninya adalah satu-satunya
mercusuar dari segala sesuatu yang ada di kekosongan ini.
Rasa dingin akan mulai
terbentuk di dalam dirimu. Suasana hampir beku, meskipun tidak akan ada kerak
es maupun salju yang terbentuk. Saat darahmu mulai membeku, kau akan merasakan
dingin memompa melalui pembuluh darahmu. Jika Kau mencoba melarikan diri
sekarang, kau akan hilang selamanya dalam kehampaan. Disisi lain, Apabila kau
berhasil mempertahankan kendali, pada akhirnya kau akan merasakan darah dingin yang
mengalir mulai menyerang jantungmu.
Di kondisi yang tidak nyaman
ini, kau akan melihat sosok berjubah, yang diselimuti dan buram oleh kabut.
Saat teror dingin terus bergejolak di dalam dirimu, tahan godaan untuk panik. Kau
kemudian harus bertanya pada sosok itu, "Apakah
kau mengenaliku?"
Sosok itu akan merespons
dengan diam, mengintip ke dalam dirimu dengan mata yang tak terlihat dan kau
harus bertanya lagi, "Apakah kau
mengenaliku?"
Jika kau kurang beruntung,
sosok itu mungkin merespons dengan jeritan yang dimulai pelan, tetapi akan
meningkat dengan cepat hingga membuat gendang telingamu terganggu. Hiruk-pikuk dari
seorang sosok, akan terus meninggi membentuk suara yang seakan datang dari
setiap makhluk hidup di planet ini. Jeritan itu akan seperti jeritan yang
dikeluarkan oleh makhluk-makhluk yang mengalami kebinasaan seketika.
Nada dari suara itu sendiri,
akan membuatmu gila, namun siksaanmu akan terus berlanjut karena inderamu akan
mulai menganggap jeritan itu datang dari dirimu, dan mereka akan mulai tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya.
Disisi lain, Jika kau lebih
beruntung, sosok itu akan menjawab dengan "ya" singkat yang nadanya sedingin
es. Mendengar kata singkat itu, bukan berarti tanpa konsekwensi, karena
keheningan setelahnya akan terasa seakan sepuluh ribu ular tengah mendesis di
dalam pikiranmu. Kau tidak bisa lepas dari hiruk pikuk, kau tidak bisa menutup
telinga terhadap suaranya (karena memang itu bukan suara). Itu akan menyelimuti
jiwamu.
Pahamilah bahwa ini hanyalah
‘cicip rasa’ dari apa yang akan datang. Jika kau tetap mampu mempertahankan
kewarasanmu, kau akan lulus ujian pertama, dan dapat melanjutkan.
Bayangan itu kemudian akan menyodorkan
batu permata yang sudah terpotong dan bening kepadamu. Sementara sosok itu akan
tetap diselimuti kabut dan buram, kau akan melihat batu permata itu dengan
sangat jelas, bersinar dengan cahaya yang lembut dan menenangkan. Dari entah
sudut mana, kau akan mendengar suara yang dalam dan gelap berkata "Lihat". Bersiaplah, dan pandangi
batu itu sedalam mungkin.
Pada lamunanmu menatap
permata, kau akan melihat semuanya. Ratusan
Obyek yang berkedip, terpisah antara satu sama lain namun tidak benar-benar
terisolasi. Setelah klibatan singkat dari semua obyek yang masih ada itu,
penglihatan akan berubah menjadi kekacauan. Kau akan melihat orang-orang yang
berjalan ke rumah sakit jiwa dan rumah rehabilitasi di seluruh dunia—masing-masing
pada waktu yang berbeda, namun secara aneh sangat koheren.
Dalam bayanganmu, kau merasa
seperti orang-orang itu mencarimu, padahal sebenarnya bukan. Kau kemudian akan
paham kenapa mereka datang, apa yang mereka inginkan dan kau merasa bahwa kau
memegang apa yang mereka cari
Pada saat yang sama, ketika
pengetahuan ini dipaksakan masuk ke dalam ingatanmu, dalam sepersekian detik, kau
juga akan melihat sesosok tubuh yang duduk di kursi kayu berdebu, di dalam
ruang yang nampak hanya seperti kehampaan hitam.
Sosok itu tak berwajah, namun
kau masih bisa melihat bagian tubuhnya yang lain. Selebihnya, kau juga akan
mampu mendengar dia bertanya “Apakah kau
mengenaliku?”
Kau tidak akan dapat
menjawab, karena mulutmu nampak tidak bisa kau kendalikan. Sosok yang duduk itu
juga akan dikaburkan tanpa bisa dikenali. Sekali lagi, dia akan bertanya; “Apakah kau mengenaliku?” dan saat itu
terjadi, gambar akan dipertajam, dan kau akan dapat melihat sebuah wajah.
Jika kilatan pengetahuan ini
terlalu berat untuk kau tangani, dan jika kau tidak dapat menjawab, kau akan
menemukan dirimu tercabik-cabik dalam aliran waktu, dimana jiwamu akan tersebar
di seluruh planet ini; potongan-potongannya yang samar akan tetap kohesif di
rumah sakit jiwa dan rumah rumah singgah manapun dalam ketakutan yang absolut.
Secara perlahan, sedikit demi sedikit, kepingan kesadaran akan terputus dan kau
akan menjadi semakin gila setiap satu kepingan hancur.
Tentu, disisi lain, jika kau
berhasil mempertahankan kewarasanmu melalui cobaan ini dan berhasil menjawab, kau
akan kehilangan sensasi aneh ini dalam sekejap. Saat aliran wahyu yang
dipaksakan ke otakmu mereda, kau akan kembali kepada dirimu sendiri, yang duduk
di kursi kayu berdebu, di ruangan yang gelap gulita, menatap batu permata yang
jernih, tanpa cacat, dan sekarang nampak mengambang di udara.
Sekarang, adalah waktumu untuk
memilih;
Jika kau tidak mau menerima
permata itu, dan memilih untuk pergi dengan tangan kosong, saat kau berdiri
dari kursi, semua pengetahuan yang tadi kau saksikan akan terpatri di dalam
otakmu secara permanen, dan kau kini akan mengetahui semua hal tentang Holders
lebih dari siapapun, meskipun konsekwensinya adalah, kau pada dasarnya akan
keluar dari tempat ini sebagai orang gila.
Disisi lain, jika kau
memilih untuk menerima permatanya, kau akan melupakan semua yang baru saja kau
saksikan, dan kau akan pulang sebagai dirimu sendiri.
Pengetahuan
tentang para Holder adalah Objek 442 dari 538.
Kau tahu di mana mereka
berada. Kau tahu mengapa mereka ada. Kau tahu apa yang akan terjadi kepada
mereka ketika semua Obyek bersatu. Kau tahu kesia-siaan yang datang ketika kau
mencoba menyelamatkan mereka.
Permata
bening, juga bisa Menjadi Pengganti Objek 442 dari 538.
Bawa permata itu ke hari
penyatuan, dan benda itu akan mewakili Obyek nomor 442 sebagai pengganti.
Meskipun, penyatuan yang akan terjadi adalah penyatuan yang cacat—berguna sebagai sabotase.
Baca
The Holders Series Lainnya (400 – 538)
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Chapter 442 : The Holder Of Holders"
Post a Comment