From
theholders.org
Translated
By Admin
Holder ini tidak dapat ditemukan di rumah rehabilitasi biasa atau rumah sakit jiwa mana pun. Selama tahun 1800-an, setelah Muckrakers (seorang Jurnalis) mengungkap serangkaian pelanggaran mengerikan di rumah sakit jiwa tertentu, banyak yang terpaksa ditutup setelah publik mengetahui kengerian yang dilakukan di dalamnya.
Dengan perubahan cepat yang
menyertai berlalunya waktu bertahun-tahun, bangunan-bangunan yang ditinggalkan
ini dilupakan dalam kabut waktu oleh generasi-generasi yang tidak pernah
mengalami nasib sial terjebak di dalam tembok mereka. Tentu, mereka yang masih
mengingat, kebanyakan adalah mereka yang terjebak di dalam atau tau apa yang
terjadi.
Jika kau pernah menemukan
bangunan RSJ, institusi mental, RSU terbengkalai dalam Pencarianmu, cari pintu
masuknya jika kau berani. Apabila kau menemukan kata-kata "Iam Dionysus unbound, joy and terror one"
tertulis di atasnya dengan warna merah, maka perjalanan ini adalah
untukmu (atau setidaknya, kau diizinkan untuk mencoba)
Kau harus membuka pintu dan
masuk tanpa keraguan. Jika kau memutuskan untuk batal dan pergi setelah membuka
pintu; Kau mungkin tidak memasuki wilayah sang Holder, tetapi dia akan masuk ke
dalam jiwamu.
Setiap tawa, setiap momen,
setiap kepuasan yang pernah kau rasakan, akan membawa rasa takut yang tak
tertahankan, dimana itu akan menggerogoti keberadaanmu sendiri. Rasa takut yang
membayangi itu, hanya akan meningkat drastis seiring berjalannya waktu.
Apabila kau memilih pergi
dan pulang, maka rasa takut itu akan membayangimu sampai mati, disisi lain
apabila kau memutuskan untuk masuk, maka rasa takut itu akan tetap ada, dan
akan semakin intens karena horor yang nyata dan jahanam sudah siap menyambutmu
di dalam.
Keduanya hanyalah jalan
menuju kegilaan, itulah kenapa kusarankan untuk melanjutkan karena dengan itu,
setidaknya kau akan berkesempatan mendapatkan sesuatu ; obyek.
Masuklah ke gedung institusi
terbengkala. Kau akan tahu bahwa kau berada di tempat yang tepat saat kau
merasakan kelembapan udara panas dan stagnan yang menindas membebanimu. Tak
berapa lama kau melangkah masuk, Seorang gadis kecil pucat dengan gaun putih
murni akan berlari ke arahmu, dia akan muncul dalam senyum lebar, dan kemudian
menyodorkan satu gelas minuman yang berwarna hitam.
Minumlah semuanya, tidak
peduli berapa banyak sensasi terbakar yang akan berkontak dengan perutmu. Jika
kau gagal menghabiskannya, mata si gadis akan berubah menjadi tatapan yang
mengerikan sebelum dia mencondongkan tubuh ke depan dengan berjinjit,
menusukkan jari-jari kecilnya ke lehermu sembari menangis—dan kau akan
menghabiskan sisa hidupmu di tempat ini, dalam kondisi haus yang tidak akan
bisa terpuaskan.
Tentu, itu bisa dihindari
apabila kau menghabiskan minuman yang dia berikan. Setelah Kau berhasil, dia
akan menjulurkan tangannya menawarkan. Peganglah dan gandeng tangannya.
Gadis kecil itu akan
membawamu menyusuri koridor panjang, melewati sel yang tak terhitung jumlahnya.
Para penghuni sel akan terdengar tertawa, ketika kau mulai goyah dan
pandanganmu mulai kabur—mungkin, ini adalah efek lanjutan dari zat apapun yang
kau minum tadi.
Jangan berani melihat ke
dalam sel mana pun, karena di masing-masing sel, ada pasien yang secara
mengerikan memutilasi diri mereka sendiri dengan terkekeh liar. Jika kau kelewatan
melirik mata mereka yang merah, kau akan bergabung dengan mereka dalam tawa
mereka yang menjengkelkan, saat kau melihat kedua tanganmu sendiri nampak
mengoyak dagingmu dalam kebodohanmu yang tidak masuk akal.
Jika Kau berhasil
mempertahankan inderamu cukup lama, Kau akhirnya akan mencapai ujung dari koridor
bercahaya, di mana setelah titik ini, bahkan cahaya redup dari tempat yang
ditinggalkan ini tidak mampu lewat, tawa mengerikan memudar, dan semua yang
dapat didengar hanyalah siulan di kejauhan.
Disini, gadis kecil itu akan
melepaskan tanganmu, dan kau harus mulai berjalan sendiri tanpa menoleh ke
belakang. Ketika Kau telah berkelana cukup jauh ke bagian lorong yang paling
gelap ini, kau akhirnya akan melihat cahaya merah redup di depanmu, dan siulan
akan semakin keras hingga dinding tampak bergetar karena volumenya yang
menggelegar.
Saat kau berada di bawah
cahaya merah ini, suara serak dan terengah-engah seperti orang yang telah
berteriak sepanjang waktu akan bertanya, “Siapakah
aku?”
Kau akan tau siapa dia,
bahkan ketika kau tidak pernah bertemu dengannya. Bahkan, di titik ini mulutmu
seakan mencoba menjawab sendiri. Hentikan! Jangan katakan "Kau adalah Dionysus", karena kau tidak akan mendambakan
apa pun selain ketiadaan, saat tawanya bergema di telingamu sampai akhir
hayatmu.
Katakan saja “Engkau adalah The
Holder Of Revelry” (atau, sang Pemegang Pesta Pora).
Pada saat ini, melangkahlah
maju, dan kau akan melihat Dia di dalam sel terbuka yang diterangi lampu merah
yang sama, diikat ke langit-langit dengan rantai dan borgol yang juga memotong
jauh ke dalam dagingnya yang membusuk.
Rongga matanya yang kosong
akan menoleh cepat saat dia melihat ke bawah padamu, tunggul telinganya
berkedut pada setiap suara yang kau keluarkan, dan tidak ada hidung kecuali
rongga di tengkoraknya yang bersiul saat dia menarik napas dengan cepat dan
tidak merata. Wajahnya akan berubah menjadi seringai penuh harap, hampir
gemetar karena antisipasi. Tanyakan “Apa
kegembiraan dari kejahatan yang tidak terikat?”
Kau hampir tidak akan
menyelesaikan pertanyaanmu sebelum dia menjilat bibirnya yang hangus dan mulai
berbicara dengan suara serak yang menggetarkan jiwamu. Dia kemudian akan
berbicara tentang kegembiraan semua pria bengkok dalam perbuatan mereka yang
tak berujung dan keji, dan saat dia berbicara, kau akan mampu melihat
penjelasannya dalam pikiranmu.
Dia akan menceritakan
bagaimana ketika Akhir sudah dekat, semua keinginan tergelap manusia akan
dilepaskan saat manusia menjadi tidak lebih dari binatang buas yang saling
meneror satu sama lain.
Suaranya kemudian akan tumbuh
lebih cepat dan lebih gembira seiring berjalannya cerita. Di puncak kisahnya,
lampu merah akan berkedip, berdengung dan kemudian mati saat dia mengucapkan
beberapa kata terakhir dari malapetaka yang tak terelakkan dari semua yang
berjalan di bumi.
Kemudian, yang ada setelahnya
hanyalah diam.
Melangkahlah maju ke dalam
sel yang sekarang tidak terang, dan merabalah dalam kegelapan untuk mencari
sesuatu dilantai. Disana, akan ada gelas yang diberikan gadis kecil itu
kepadamu sebelumnya,
Gelas
itu adalah objek ke #469 dari 538 dan sekarang memiliki tutup
yang menyegelnya.
Isi dari gelas itu akan
tumbuh semakin penuh dengan setiap Obyek yang sudah para Seeker ambil dari para
Holder. Ketika gelas itu penuh, maka era pencarian sudah berakhir, dan akan
digantikan dengan era peperangan antara para Seeker.
Minuman yang ada didalamnya
akan membuat peminumnya masuk ke dalam zona ekstasi yang mematikan, ketika
perayaan Akhir akan segera dimulai.
Baca
The Holders Series Lainnya (400 – 538)
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "469 : The Holder Of Revelry"
Post a Comment