From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke kantor urusan publik. Terserah apakah itu balai kota atau gedung dewan kota. Ketika kau sudah ada disana, tanyakan kepada orang di meja depan, "Bolehkah aku berbicara dengan orang yang berenang di lautan penolakan?"
Orang di meja akan melakukan
salah satu dari dua hal; jika dia memintamu untuk mengulangi pertanyaannya atau
menatapmu dengan lucu, kau mungkin tidak berada di tempat yang tepat. Namun,
jika dia mengatakan bahwa kau harus pulang dan melihat buku harianmu, maka
lakukanlah.
Jika Kau memiliki buku
harian, bukalah ketika kau berada di ruangan yang paling kau sukai. Jika kau
tidak memiliki buku harian, carilah teks apa pun yang mengandung informasi
apapun tentang setan, iblis atau dewa jahat didalamnya.
Halaman manapun yang kau
baca tidak masalah; mulailah membaca di mana pun kau membukanya selama satu jam
berikutnya. Banyak orang menganggap tugas ini sangat sulit, dan menyerah
setelah tiga puluh menit; bertahan sampai kau mendengar sesuatu yang
menggiling.
Ketika kau sudah
mendengarnya, mendongaklah dari posisimu membaca agar kau menyadari bahwa kau
kini sudah berada di dunia yang berbeda. Tidak ada kata-kata yang dapat
menggambarkan dunia ini, karena realitanya akan sering bengkok dan diluar nalar.
Lihatlah sekitar dan pindai cakrawala.
Apa yang kau cari di realita
ini adalah sebuah menara yang memiliki air terjun darah. Ketika kau
menemukannya, berdoalah agar menara itu masih utuh dan tidak terbalik ataupun
hancur.
Melihat dari kejauhan
tepatnya dari tempatmu berdiri, kau dapat mencoba berjalan ke sana, tetapi
perjalanannya akan panjang dan sulit, dan kemungkinan besar kau akan terbunuh
sebelum mencapainya.
Kau boleh mengucapkan, "TUTUP PINTU
SAYA KE SURGA!" jika ingin cepat
sampai. Namun, hal itu tidak direkoemndasikan karena kesempatan teleportasinmu
adalah 50:50 (hanya lakukan apabila kau benar-benar putus asa).
Ku asumsikan kau sudah
sampai di menara yang masih utuh dengan selamat. Maka kau haruslah segera masuk
tanpa membuang waktu lagi.
Di dalam, sebuah khotbah
akan berlangsung. 'Pengkhotbah' akan berdiri di atas tumpukan tubuh, dengan
podium yang terbuat dari anggota tubuh mereka. Jangan dengarkan dia, karena isi
khotbahnya akan penuh tipuan dan apabila kau terlalu larut, kau akan terpengaruh
dengan doktrinnya dan akan selamanya akan menjadi budak agama aneh yang dia
sebarkan ini.
Kau boleh memperhatikannya,
namun, sibukkanlah pikiranmu dengan detail lain agar suara yang datang darinya
tidak masuk ke pikiranmu. Dia akan terlihat memegang Kitab ditanganya. Lebih baik
kau tidak tau kitab apa itu jika kau tidak mau menjadi gila.
Sebelum dia menyelesaikan
khotbahnya, dekatilah podium dan potonglah dia dengan pertanyaan lantang. "Apakah kau
percaya bahwa tuhan lah yang menciptakan mereka ? (para obyek)"
Dia akan berhenti berkhotbah
dan menundukkan kepalanya. Jika kau (dalam perjalanan kemari) sempat
mendeklarasikan bahwa kau tidak butuh surga, dia akan mulai menyenandungkan
nada yang akan berdengung di kepalamu selamanya; nada itu akan terus kau dengar
sampai kau mati, sebagai konsekwensi atas jalan pintas kemari.
Disisi lain, apabila kau
adalah termasuk dari mereka yang meluangkan waktu berjalan ke menara (dan
berhasil), tanpa mengutuk keberadan tuhan, maka kau tidak akan diberikan
konsekwensi apapun.
Keduanya, masih sejalan
dengan tujuanmu mencari obyek. Menanggapi pertanyaanmu, dia akan langsung
mencabut pisau dari jubahnya, meletakkan tangan di podium, dan dengan sedikit
kesulitan, memotong tangannya sendiri.
Jika dia memotong tangan
kanannya, kau akan dapat memahami dan bersimpati dengan posisinya sebagai Holder,
dan selamanya kau akan beruntung di semua pengadilan neraka manapun. Sementara
itu, Jika dia memotong tangan kirinya, wujudnya akan berubah menjadi cahaya
yang tak terlukiskan, dan dia akan memberi tahumu satu hal yang perlu kau
ketahui di hari-hari mendatang dalam hidupmu.
Keduanya adalah hal yang
berharga untuk dimiliki, tetapi hanya satu yang merupakan obyek sejati. Setelah
dia memotong salah satu tangannya, naiklah ke podium (dia akan bergerak minggir
untukmu), ambil tangan, dan tempatkan buku harianmu (yang harusnya masih kau
bawa) di atas podium.
Buka bukumu, dan bacalah
isinya. Sekarang, buku harian itu akan berubah menjadi kitab yang berisi ajaran
darimu. Setiap hal yang kau percayai, setiap ideologi, setiap ide dan setiap
keyakinanmu atas dunia, akan tertuang disana ibarat sebuah alkitab.
Bacalah dengan lantang,
kepada jemaat yang duduk. Jangan pedulikan apakah mereka bergerak atau tidak,
pokoknya, lakukan saja tugasmu.
Setelah membaca dalam waktu
lama, sesuatu yang tajam akan menembus tengkorakmu dari belakang, dan kau akan
jatuh pingsan. Saat Kau bangun, apa pun yang kau pegang sebelum kau tak
sadarkan diri (termasuk tangan sang Holder dan bukumu) akan bersamamu di
ruangan rumah tempatmu memulai.
Berdoalah agar Kau tidak
membawa apa pun dari dunia Holder selain tangan ke dunia nyata, dan
berhati-hatilah agar tidak pernah membawa tangan ini ke tanah suci manapun;
mereka mungkin tidak menyukainya.
Tangan
itu adalah Objek 393 dari 538. Tangan itu akan menopang
yang lain ketika hari penyatuan tiba.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "393 : The Holder Of The Beast"
Post a Comment