From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun (Kusarankan Italia atau negara lain mana pun yang memiliki sejarah mempercayai lebih dari satu tuhan,) pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau masuki.
Saat kau sampai di meja
depan, tanyakan kepada petugas apakah kau bisa melihat sosok yang menyebut
dirinya "The Holder of the
Gods". Resepsionis harus melihatmu dengan takjub dan heran di matanya.
Jika dia malah memandangmu rendah dan mencibir, maka pergilah karena
perjalananmu tidak direstui.
Apabila kau disambut dengan
benar, dia akan memberimu kunci besar, dan mengarahkanmu ke arah sang Holder:
dengan memandumu ke jendela terdekat. Berterimakasihlah padanya, dan pergilah
melalui jendela. Memanjatlah keluar.
Kau seharusnya akan memasuki
halaman rumput yang subur, penuh dengan bunga yang belum pernah dilihat oleh
manusia manapun. Jangan memedulikan detail ini, tetapi lihatlah ke awan yang
melintas tinggi di langit. Seharusnya ada tali panjang yang menggantung dari
awan. Tanpa ragu, ambil talinya dan mulailah memanjat. Jika kau tidak mencapai ujung
tali tepat waktu, maka tali itu akan putus dan kau akan jatuh—kali ini ke
hamparan tanah tandus yang hanya diisi oleh siksaan dan keputusasaan.
Itulah kenapa, selelah
apapun dirimu, jangan berhenti dan teruslah memanjat. Kau tidak boleh kehabisan
energi saat mendaki, dan satu-satunya suara yang harus kau perhatikan adalah
kicauan burung. Jika suara itu berhenti, agak tiba-tiba, SEGERA berhenti
mendaki dan berteriak, "Tugasku sudah selesai namun aku akan terus memanjat!
Inilah jalannya, dan aku tidak akan berhenti untuk orang sepertimu!"
Jika kebisingan berlanjut,
lanjutkan pendakianmu. Jika tidak, lepaskan cengkeramanmu, karena jatuh ke
neraka hingga kematianmu akan jauh lebih baik dibandingkan diserang oleh sosok
yang membunuh burung-burung yang berkicau.
Setelah Kau menyelesaikan
pendakian berbahayamu, Kau akan melihat singgasana yang sangat besar, di mana
duduk seorang lelaki tua keriput, sangat berotot untuk usianya, dan berdiri
setinggi setidaknya tiga lantai. Di sekeliling singgasananya ada ribuan anak
kecil, masing-masing mengenakan toga putih bersih, mirip dengan yang dikenakan
lelaki tua itu.
Kau harus mengabaikan pria
itu, dan carilah satu-satunya anak yang mengenakan toga ungu. Setelah Kau
menemukannya, mulailah melakukan percakapan ringan dengannya. Penampilannya
seperti anak kecil, jadi perlakukan dia seperti itu; bermainlah dengannya,
berbicaralah dengannya seperti anak kecil.
Orang tua yang duduk di
singgasana seharusnya semakin marah seiring berjalannya waktu. Pada satu titik
dia akan berdiri, mengirimkan gelombang kejut ke tanah.
Dia akan berteriak, "Bagaimana
mungkin anak ini lebih penting dari ku?!" Kau harus menjawab, dengan kekuatan sebanyak yang kau
bisa kerahkan di depan pria raksasa ini, "Memang dimana warnamu?"
Pria itu akan memandangmu
dengan dingin atas pernyataan ini, sebelum mengangkat tangannya. Kemudian, semua
akan menjadi gelap, dan yang terbaik bagimu pada saat ini adalah menutup mata. Kau
telah dibuang kedalam kehampaan dan tidak ada hal menarik yang bisa dilihat
disini, selain kehampaan itu sendiri.
Jangan panik, karena ini
adalah sesuatu yang harus terjadi. Sebelum sesuatu di sini menyadari keberadaanmu,
berteriaklah, "Mereka
berlutut untuk apa?"
Sebuah suara harus
membisikkan jawabannya kepadamu. "Orang yang mencari." Suara itu akan
terus berlanjut, menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana Mereka jatuh,
bagaimana mereka berlutut dengan hormat, dan bagaimana mereka memberontak, dalam
setiap detailnya,
Saat suara berhenti, tunggu
10 detik, lalu buka matamu. Kau akan berada di dalam gedung institusi, melihat
ke luar jendela. Harus ada toga ungu di luar, tetapi jangan melalui jendela
untuk mengambilnya, karena itu hanya akan membawamu kembali ke kehampaan.
Keluar dari gedung dan ambil toga, yang merupakan Objek 375 dari 538.
Ketika dikenakan, toga itu
memberikan kekuatan satu dewa, sampai dilepaskan kembali. Sayang kekuatan dewa
yang digunakan akan acak, sehingga saranku, jangan lepaskan lagi obyeknya dari
tubuhmu ketika kau sudah mendapat kekuatan dari dewa yang tak terkalahkan.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "375 : The Holder Of The Gods"
Post a Comment