From
theholders.org
Translated
By Admin
Pulanglah. Kau tidak ingin melakukan perjalanan ini. Biarkan orang lain yang melakukannya. Pokoknya siapa pun selain dirimu. Jika kau adalah orang lain itu, well, maka aku rasa ini untukmu. Apapun rintangannya, ku doakan yang terbaik.
Pergi ke taman umum mana pun
yang ramai. Lihat baik-baik taman itu. Banyak orang tertawa, berjalan-jalan,
bermain, nongkorong dan pacaran. Membaurlah dalam kebahagiaan itu. Ingat-ingatlah
momen ini, karena ini mungkin adalah saat terakhir kau mampu merasakan
kegembiraan dalam hidupmu.
Sekarang, tutup matamu. Bayangkan
taman sebagai gurun yang sunyi, dan pastikan untuk memberi perhatian khusus
pada detail kecilnya. Ketika Kau merasa siap, buka matamu. Suasana akan berubah
menjadi gurun gersang, dan secara samar masih akan ada orang-orang yang
berkegiatan seperti di taman. Saranku, jangan dekati lagi mereka. Sibukanlah diri
dengan urusanmu sendiri dan hindari interaksi apapun.
Jika Kau melihat pohon
tumbang dan mendengar bunyi berderak, segeralah lari ke pohon tersebut. Cari
mayat anak kecil. Jika Kau menemukannya, maka konsumsilah setetes darah dari
tubuhnya. Aku tidak peduli bagaimana kau akan melakukannya, lakukan saja
sebelum orang lain memiliki kesempatan.
Jika kau mulai muntah hebat,
maka selamat, Kau telah diterima dalam ujian ini. Jika Kau tidak menemukan
jenazah, maka kau bukan orang pertama yang mengonsumsi darah jenazah itu, atau
jika kau tidak muntah hebat, maka Kau telah ditolak. Untuk alasan yang tidak
diketahui, sang Holder tidak akan membunuh atau mengutuk jiwa mereka yang tidak
diterima dengan nasib yang lebih buruk dari kutukan abadi. Sebaliknya, dia akan
membiarkanmu berjalan bebas di tempat ini. Kau dapat mencoba ini lagi (untuk
mencari mayat lain di area lain), sayang ide itu jarang terpikirkan oleh para
Seeker gagal yang terlanjur panik.
Jika Kau diterima, sekali
lagi, selamat! Kau akhirnya akan berhenti muntah selang tak berapa lama.
Setelah kau kembali normal, Kau akan melihat bahwa baik pohon maupun mayat,
tidak akan ada lagi. Faktanya, tidak akan ada lagi orang di taman itu selain
dirimu seorang.
Hal kedua yang akan kau
perhatikan adalah muntahanmu telah membuat lubang kasar ke tanah. Jika Kau
ingin kembali, lakukanlah sekarang, karena begitu kau masuk ke lubang itu, Kau
tidak akan bisa kembali kecuali kau lulus ujian sang Holder.
Tidak akan ada konsekwensi
yang harus kau tanggung apabila kau ingin kembali sekarang. Cukup lakukan
seperti caramu kesini. Tutup mata, bayangkan rumah, dan buka mata. Nyatanya, sang Holder akan menghadiahimu
karena menjadi orang yang ‘diterima’ sejak awal, dengan mengubah duniamu
menjadi tempat yang bahagia. Kau tidak akan pernah menyaksikan atau mendengar
tragedi lain lagi. Opsi ini adalah yang terbaik, tetapi jika kau ingin
mendapatkan objek, lompatlah ke dalam lubang.
Dari titik ini, ujian yang
sebenarnya akan dimulai.
Kau akan menemukan dirimu
berada di reruntuhan kota yang dulunya besar. Carilah kerangka apa saja. Saat Kau
menemukannya, sentuhlah. Organ-organ tersebut akan mulai kembali satu per satu
hingga terlihat seperti orang yang sedang tidur. Setelah ini selesai, temukan
kerangka lain, dan sentuh. Lanjutkan proses ini sampai Kau memulihkan kerangka
terakhir. Saat ini selesai, Kau akan menyadari bahwa semua kerangka yang
dipulihkan sekarang ada di belakangmu. Berjalanlah melalui kerumunan. Mereka
akan mulai berteriak dan mencemoohmu. Beberapa akan mencoba menyerangmu. Ini penting
: KAU TIDAK BOLEH BEREAKSI TERHADAP INI. Saat Kau berjalan lebih jauh ke dalam
kerumunan, ancaman akan semakin jahat dan serangan mereka semakin keras. Pada
akhirnya, orang-orang akan mulai melakukan hal-hal yang terhitung “Ilegal”
menurut beberapa hukum negara yang kau ketahui. Tahan saja dan terus maju.
Akhirnya, Kau akan mencapai
ujung kerumunan. Bila sudah, berbaliklah menghadap kerumunan dan katakan "Apakah Holder disini selemah yang aku
kira?!”
Kerumunan akan terus
menghina dan menyerangmu, tetapi kau tidak akan merasakan sakit. Tunggulah ditempatmu
berdiri, duduk lah jika kau capek. Terserah orang-orang ini mau apa, abaikan
saja.
Jika kau berhasil bertahan
cukup lama, kerumunan ini akan tiba-tiba merasa bersalah atas apa yang telah
mereka lakukan kepadamu. Mereka akan mulai menangis dan memohon agar kau
memaafkan mereka. Namun, Kau tidak boleh melakukan ini.
Ketika mereka mulai capek
menyerangmu dan memohon maaf, kau harus menjadi orang yang balik menyerang.
Serang, serang mereka dan bunuh. Mereka kini tidak akan menyentuhmu, bahkan tidak
akan membalas.
Kau harus membunuh mereka
dengan cara yang bahkan tidak terpikirkan oleh psikopat terburuk. Jangan ragu,
dan jangan merasa menyesal. Akhirnya, ketika lebih dari setengah dari mereka
sudah binasa, kau akan mulai merasakan kelelahan.
Ototmu akan sakit, Kau akan
lelah, lapar, dan haus. Cobalah yang terbaik untuk mengabaikan semua perasaan
itu, karena kau akan merasakannya untuk waktu yang lama. Sisa kerumunan akan
takut dan lari darimu, dan kau harus memburu setiap orang untuk waktu yang lama,
sebelum akhirnya mereka semua berhasil dibinasakan. Meski proses ini akan
memakan waktu bertahun-tahun, kau tidak boleh berhenti untuk apa pun.
Di akhir perburuanmu, kau
akan menangkap seseorang yang wajahnya persis sepertimu. Ini adalah orang
terakhir yang masih hidup, tapi jangan bunuh dia. Cari bayanganmu di matanya.
Begitu Kau melihatnya, dia akan memberi tahumu, "Ini semua bukan salah kami!"
Kau harus mengatakan
kepadanya "Siapa yang harus
disalahkan jika bukan kau?". Jika Kau ragu-ragu atau merasa menyesal
selama pembunuhanmu, kembaran itu akan hilang dan kau akan tetap di sini selama
sisa hidupmu, marah pada diri sendiri atas kegagalanmu. Jika tidak, kembaranmu
akan memberimu selembar kertas dan pensil. Tulis di kertas kata-kata berikut: "Bisakah hal itu ditunda?"
Segera setelah kau selesai
menulis, kau tanpa sadar akan menutup mata dan tertidur. Ketika Kau bangun, Kau
akan kembali ke rumah bersama istri dan anakmu (atau suami jika kau perempuan, note ; untuk mempermudah, admin
menggunakan hanya istri)
Jika kau tidak memiliki
salah satu dari 3 hal itu, mereka akan ada secara ajaib dan ingatanmu akan
ditambah seakan kau sudah memiliki keluarga itu sejak dulu. Setiap hari, kau
akan pergi bekerja (juga akan disediakan jika dulunya kau tidak punya) dan
kembali ke rumah untuk mengurus anakmu. Jalani hidup bahagia. Sisakan hartamu
untuk amal, dan bantu orang asing secara acak. Ini terdengar mudah, tetapi seiring
berjalannya waktu, hidupmu akan berantakan. Kau akan dipecat, istrimu akan menjadi
pecandu alkohol, anakmu akan menjadi pecandu narkoba, dan hidup akan terasa menyebalkan.
Terlepas dari semua ini, Kau harus tetap positif. Terus ingatkan dirimu bahwa
setidaknya kau masih hidup.
Setelah beberapa tahun,
suatu hari kau akan pulang untuk menemukan anakmu hilang. Istrimu akan memberi
tahumu tentang bagaimana anakmu diculik, di antara isak tangis. Dengarkan
baik-baik istrimu. Jika dia menyebutkan surat tebusan, maka kau sudah gagal
untuk tetap positif selama bertahun-tahun dan akan menghabiskan sisa harimu
tanpa rumah dan sendirian. Jika hal itu tidak disebutkan (artinya sang anak
tidak bisa dicari lagi), katakan pada istrimu, "Aku sudah bahagia dengan apa yang aku miliki sekarang."
Istrimu kemudian akan
membawamu ke pintu jebakan di sudut rumah. Meskipun kau sudah tinggal di sana
selama bertahun-tahun, Kau tidak akan pernah menyadari pintu itu sebelumnya.
Buka pintu jebakan dan masuk ke dalam. Kau akan melihat bahwa Kau berada di
dalam ruangan yang gelap dan berdebu. Pergi ke sudut manapun dan duduklah.
Tunggu sampai gelombang kesedihan menyapumu, lalu teriakkan, "Bukankah ini sudah cukup?!"
Pintu jebakan akan tertutup.
Ruangan akan benar-benar tanpa cahaya. Pada titik ini, Kau akan merasa lebih
sedih dari yang pernah kau rasakan sebelumnya. Kau harus mulai berpikir tentang
apa yang telah terjadi padamu, dan dari titik mana semua berubah menjadi
seperti ini. Jangan biarkan ide gila apa pun memasuki pikiranmu.
Setelah berpikir
bertahun-tahun, pintu jebakan akan terbuka. Jangan bereaksi terhadap ini. Terus
pikirkan hidupmu. Pada titik tertentu, Kau akan sampai pada kesimpulan akhir.
Kau dapat keluar ruangan
melalui pintu jebakan. Rumah itu akan berubah menjadi bangunan lain yang hancur
di tanah kosong yang sepi dari sebelumnya. Jika Kau cukup peduli untuk
melihat-lihat, Kau mungkin menyadari bahwa gurun yang kau datangi dimasa lampau,
sebenarnya adalah reruntuhan kota tempatmu menghabiskan waktu dengan keluarga ‘buatan’
milikmu.
Hadapi matahari dan
teriakkan kesimpulan yang kau capai. Setelah itu, berteriaklah dengan lantang "...dan aku akan sembuh dengan
waktu!" Berjalanlah ke arah matahari terbit, dan disuatu titik, tanpa
kau sadari, kau akan mulai berjalan di tangga yang tak terlihat. Berjalanlah
dengan senyum optimis di wajahmu. Jika Kau benar-benar telah mempelajari
sesuatu dari pengalamanmu, maka setelah satu menit berjalan, Kau akan menemukan
sebuah rentetan foto yang disatukan. Ambil bundle
itu dan periksa lima gambar yang ada didalamnya.
Gambar pertama adalah ketika
kau berjalan melewati kerumunan orang yang kau bantai. Gambar kedua adalah
ketika kau membunuh orang pertama dari kerumunan. Gambar ketiga adalah ketika kau
memberikan uang untuk amal dengan ekspresi sedih di wajahmu. Gambar keempat
adalah ketika darimu berada dalam posisi meringkuk di ruangan gelap. Gambar kelima,
adalah ketika kau berjalan menaiki tangga tak terlihat, dengan senyum optimis
diwajahmu.
Berbaliklah dan lihat gurun.
Bayangkan dalam pikiranmu taman yang dahulu kau datangi, dan tutup matamu.
Berikan perhatian khusus pada detail kecil. Setelah kau memperjelas gambaran di
benakmu, Buka matamu. Kau akan kembali ke taman, memegang bundle foto di
tangan. .
Bundle foto ini, adalah Objek 363 dari 538.
Kau tidak akan pernah
benar-benar mampu mengetahui apa fungsinya. Meskipun begitu, ingatlah ini : Tragedi memakan korban, tetapi hidup terus
berjalan.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "363 : The Holder Of Tragedy"
Post a Comment