From
theholders.org
Translated
By Admin
Di negara mana pun, di kota mana pun, pergilah ke bawah pohon Black Walnut: sendirian. Jangan pergi ke jenis pohon lain. Begitu Kau tiba, berjalanlah ke pohon dan tempatkan dahimu di kulit kayu, lihat hanya pada akar pohon saat kau melakukannya. Taruh tangan kirimu di pohon dan berbisik, "Aku mendoakan kebaikan bagi The Holder Of Apathy”
Hitung sampai dua puluh tiga
dengan lantang setelah kau menyapa pohon. Jangan gerakkan otot sampai kau
mencapai angka terakhir. Apabila perjalananmu direstui, pohon tempatmu
bersandar akan robek dengan sendirinya untuk memperlihatkan tangga menurun
berliku yang bermandikan kegelapan didalam batangnya. Turunilah tangga tersebut
Saat Kau berjalan menuruni tangga
dalam gelap, kau akan disambut oleh suara siksaan dan belas kasihan yang paling
menyakitkan. Tidak peduli apa itu, apakah seorang wanita menangis minta tolong
atau ibumu sendiri yang berteriak untukmu secara pribadi, Kau TIDAK boleh menyahut.
Jika Kau melakukannya, tangga di bawahmu akan menjadi kendur dan kau akan jatuh
ke neraka yang paling dalam.
Jika perjalananmu berhasil, kau
akan menemukan bahwa kau telah tersandung langsung ke Teater kuno yang megah.
Tirai Merah akan ditarik di atas panggung, dan hanya satu orang yang akan
berada di seluruh auditorium. Dekati dia dan duduk di kursi mewah di sisinya.
Dia seharusnya menatap lurus ke depan ke arah tirai, tetapi jika pandangannya
tertuju padamu saat kau duduk (bahkan jika hanya sedetik) Kau harus berteriak, "Aku adalah tamu undangan!” Jika
pandangannya tidak beralih darimu, tutup matamu karena kematian cepat akan kau
dapatkan.
Apabila semua aman, duduklah
di sampingnya dan tatap panggung sampai tirai tertutup dan lampu padam. Drama
yang muncul setelah itu akan benar-benar memilukan. Pertunjukan yang disajikan
didepanmu, hanyalah kisah keputusasaan tanpa kegembiraan, dan pengkhianatan
yang paling kejam. Kau mungkin akan merasa terganggu, bahkan di momen-momen
ketika pembunuhan benar-benar dilakukan oleh satu ‘aktor’ kepada aktor lain di
atas panggung. Namun jangan bergeming, tidak peduli apapun yang kau lihat. Camkanlah
bahwa kau tidak mau menggangu ‘penonton lain’ yang sedang menghayati cerita.
Setelah drama selesai dan
semua Aktor telah membungkuk, sosok disampingmu, yang harusnya kau ketahui
adalah seorang wanita, akan bertanya kepadamu ; “Bagaimana menurutmu tentang pertunjukannya?”
Tatap dia tanpa emosi, dan
jawab dia dengan acuh tak acuh, "Sangat
tidak elegan”—menjawab hal lain, maka pencarian ini hanya akan berbuah
kegagalan.
Mendengar jawabanmu, wanita
disampingmu akan terlihat seperti baru saja ditampar. Beberapa menit berikutnya
dia akan mencoba berdebat denganmu, untuk membuatmu mengakui bahwa drama itu
fantastis dan sempurna. Tidak peduli apa yang dia katakan, pertahankan jawaban
aslimu dan jangan tunjukkan emosi.
Akhirnya, dia akan mulai
menunjukkan ketidaksenangan yang ekstrim kepadamu. Dia akan mencemooh dan
mengejekmu karena tidak berterima kasih dan akan menuduhmu sebagai orang yang
memiliki egoisme terlalu tinggi.
Tatap lurus ke depan ke arah
Tirai Merah dan jangan mengalihkan pandanganmu sepersekian detik pun. Dari
sudut matamu, Kau akan melihat bahwa dia mulai berubah; daging dan tulangnya akan
meleleh dan terjalin sampai tidak ada lagi wanita di sisimu, melainkan Monster.
Saat dia mencapai puncak
dari tranformasinya, dia akan mulai berbicara dengan semakin pedas dan marah.
Dia akan mengancam untuk menyerang orang yang kau cintai, menjanjikan kematian
dan siksaan yang mengerikan kepada mereka jika Kau tidak mempertimbangkan
kembali pendapatmu.
Pada titik ini, sebelum
menjadi lebih buruk, tatap matanya yang sudah kosong. Meskipun dia sekarang
adalah makhluk yang sangat cacat, jangan takut dan katakanlah “Menurutku, kau memiliki selera yang buruk.”
Katakanlah dengan intonasi
yang menakutkan. Tunjukan dominasi terhadapnya dan beri paham dia bahwa setiap
ucapanmu adalah sesuatu yang mutlak, tidak bisa dibantah, bahkan oleh iblis
yang datang dari neraka paling dalam sekalipun.
Jika kau gagal menunjukkan
dominasimu, dia akan mulai terkekeh saat dia menusukmu dengan salah satu tulang
rusuknya. Disisi lain, Jika dia paham bahwa kau adalah sosok yang dominan, dia
akan menundukkan kepalanya dalam kekalahan dan rengekan. Sekarang aman untuk
mengajukan pertanyaanmu dalam emosi apa pun yang kini Kau rasakan.
"Apa
yang akan mendorong para Pencari?" Dia akan menjawab sedikit
lebih dari rengekan dalam mengasihani dirinya sendiri. Setelah dia memberimu
jawaban putus asa, tutup matamu dan resapilah kepuasan yang kau rasakan setelah
menang berdebat dengan seorang Holder.
Saat Kau membuka mata, Kau
akan menemukan dirimu dibawah pohon Black Walnut yang tadi kau datangi. Di
tangan kirimu, kau akan memegang sebuah poster teater.
Poster
tersebut adalah objek 362 dari 538.
Penting bagimu untuk tidak
mencari lebih dalam tentang siapa-siapa saja lakon yang terpampang di dalam
poster. Jika kau masih ngeyel, maka garis
takdir akan berubah.
Poster itu merujuk ke sebuah
‘Pertunjukkan’ yang akan tersaji di hari Penyatuan.
Baca
The Holders Series Lainnya
Catatan
Admin : Apathy adalah Ketidakpedulian.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "362 : The Holder Of Apathy"
Post a Comment