From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke museum mana pun. Saat Kau sampai di meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "The Holder of Edges"
Orang di meja depan tidak
akan mengakui kehadiranmu dan malah akan kembali ke tugas normalnya. Amati
baik-baik mata orang tersebut: jika sudah memerah, mintalah untuk bertemu sang
Holder sekali lagi. Jika matanya tidak berubah sedikitpun, segera tinggalkan tempat
itu dan luangkan waktu lama sampai kau mencari obyek lagi. Refleksikan diri
sementara, ketika ada dalam masa penantian itu, karena Kau telah dianggap tidak
layak untuk melakukan Audiensi kepada The Holder Of Edges.
Lupakan konsekwensi diatas
apabila kau berhasil mendapatkan audiensi dengan Holder. Apabila permintaanmu
disanggupi, kau akan dibawa ke bagian sayap gedung museum yang ditinggalkan.
Setelah diantar ke titik
tertentu, kau akan dipersilahkan untuk melanjutkan sendirian. Didepanmu
sekarang, adalah koridor lurus panjang untuk dilalui. Garis lurus keperakan
membentang di tengah sepanjang koridor, cahaya opal yang tidak wajar memancar
dari luar bagian garis tersebut. Lepaskan sepatu dan kaus kakimu sebelum
melangkah, bersihkan pikiranmu dari segala pikiran negatif dan injak garis
perak. Usahakan untuk terus berada di dalam garis dalam melewati koridor.
Meskipun keseimbangan
bukanlah masalah, kau akan merasa seolah-olah ujung pisau melewati telapak
kakimu di dalam setiap langkah yang kau pijaki. Perasaan sakit akan semakin
naik seiring kau berjalan. Awalnya rasa sakit hanya di kaki, sebelum kemudian
naik ke tungkak, perut, terus keatas hingga di langkah tertentu, tubuhmu terasa
seakan terbelah menjadi dua.
Itu hanya perasaan. Kuatkan
tekad dan teruslah berjalan di sepanjang garis. Sementara setiap langkah menyajikan
rasa sakit tiada tara, namun berhenti melangkah akan mengakibatkan kematian
yang sesungguhnya. Nasib akan lebih parah kau terima apabila kau melangkah
keluar garis.
Meskipun begitu, tetap maju.
Pertahankan kepalamu tetap
lurus dan jangan melihat ke dinding koridor tempat mural perang dan pertempuran
masa lalu yang mengerikan terpampang. Lukisan itu seakan mengejekmu dan
berusaha untuk menggoyahkan tekad dan keberanian Kau. Jangan pula melangkah
mundur atau berbalik arah saat berada di garis,karena akibatnya tidak dapat
dijelaskan dengan kata-kata belaka.
Jika Kau selamat dari pengalaman
itu, dan tetap cukup waras untuk menyelesaikan perjalananmu, kau akan tiba di
sebuah pintu kayu sederhana. Ketuk sekali dan berlutut di depan pintu agar
diizinkan masuk.
Berdoalah agar pintu
terbuka; karena jika tidak, kau akan terjebak di koridor jahanam ini dimana
setiap gerakan yang kau timbulkan dari pergerakan kakimu, akan terus memberikan
rasa sakit yang tidak berujung.
Jika pintunya terbuka, di
dalamnya kau akan melihat sosok telanjang yang dirantai ke dinding. Di tubuhnya
nampak bekas luka mengerikan merusak tubuh, yang membuatnya tidak dapat
ditentukan usia dan jenis kelaminnya. Di sekeliling sang Holder, akan ada bilah
dan senjata dari setiap jenis yang dapat dibayangkan dan bahkan beberapa desain
yang sangat tidak dapat dipahami dan menyeramkan sehingga orang pasti gila
bahkan untuk menggunakannya.
Saat pintu menutup di
belakangmu, sosok itu akan mulai berbicara sekuat tenaga, mengungkapkan setiap
rasa malu dan rahasia yang tersembunyi. Rahasia tersebut terdengar tabu dan
setiap katanya terkesan menghinamu serta menyerangmu secara mental.
Beberapa kalimat yang dia
lontarkan sangat pedas dan menyakitkan, seakan menyentuh hatimu yang paling
dalam. Kalimat yang lain bahkan benar-benar terasa sepert menyerang fisikmu. Dagingmu
akan merasa perih, tulangmu akan merasa sakit namun semua hanya berasal dari
otakmu saja.
Ketika dia mengucapkan
kalimat terakhirnya, rasa sakit dan malu yang seribu kali lebih dahsyat
daripada luka fisik apa pun akan menyerangmu. Perlahan, kau akan melihat
kumpulan senjata disana berbisik seakan menawari pengampunan. Hanya dengan
membenturkan badanmu kesana, itu akan membantu mengakhiri rasa sakitmu.
Mengakhiri semuanya.
Tentu jika itu kau lakukan
kau akan mati, itulah kenapa jangan. Tetap tabah dan bertahanlah. Kuatkanlah pemahaman
bahwa apapun yang kau rasakan sekarang hanyalah ilusi dan fisikmu tidak benar-benar
terluka karenanya.
Setelah kau berhasil
mengendalikan diri, kau boleh mengajukan satu pertanyaan kepada sang Holder. “Bagaimana caraku menjinakkan amarahnya?”
Sang Holder tidak akan
menjawab namun ruangan akan gelap. Kau akan terbangun dan menemukan dirimu berada
di depan museum yang tadi kau datangi. Di dadamu sebelah kanan, berseberangan
dengan posisi jantungmu, akan terdapat bekas luka melintang.
Bekas
luka adalah objek 356 dari 538.
Mereka yang memiliki bekas
luka itu, dapat terbebas dari keburukan obyek lain ketika menggunakannya.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mengingat banyak banget objek yang dampaknya gak ngotak, sepertinya objek ini akan menjadi "kunci" untuk mendapatkan objek lain.
ReplyDeleteMisalnya ada objek yang begitu kita lepas, kita lupa itu objek apa. Atau objek yang bikin kita gak boleh kena cahaya karena kita udah gak punya bayangan lagi. Hal itu bisa dihindari dengan memiliki objek ini.