From
theholders.org
Translated
By Admin
Bahkan sebelum Kau berpikir untuk mencoba pencarian ini, pastikan untuk memiliki setidaknya empat Objek lain yang bisa digunakan untuk pertempuran, contoh yang bagus adalah Tombak Kristal dari The Holder Of Strength dan Chestplate dari The Holder Of Cowardice.
Di kota mana pun, di negara
mana pun, pergilah ke stadion olahraga mana pun yang bisa kau datangi, baik itu
sepak bola, bisbol, atau bahkan stadion esport,
tidak masalah.
Saat Kau sampai di meja
depan, beli tiket untuk pertandingan yang akan datang dan beri tahu petugas
tiket bahwa kau ingin menjadi penantang. Jika dilakukan dengan tulus dan tekad,
petugas harus mencetak tiket berlumuran darah, menyerahkannya kepadamu dan memberimu
briefing singkat tentang sosok
bernama Caesar.
Jika petugas tidak melakukan
semua ini, pulanglah, hubungi orang yang kau cintai dan beri tahu mereka pesan
terakhirmu. Kau telah berusaha untuk menantang sang jawara dengan kondisimu
yang tidak layak. Ini akan dianggap sebagai penghinaan kepada The Holder Of The Challenge.
Disisi lain, apabila kau
mendapat informasi tentang Caesar serta
tiket di tanganmu, maka kau kau juga harus pulang, namun, dengan kondisi siap
siaga untuk menghadiri pertempuran yang akan datang. Akan ada tanggal yang
tercetak di tiket; tanggal itu akan acak namun akan selalu di masa depan. Bisa jadi
satu minggu dari sekarang, bisa juga satu bulan, tahun, bahkan besok atau
beberapa jam lagi. Tanggal yang tertulis akan menentukan waktu yang bisa kau
gunakan untuk persiapan.
Pada tanggal dan hari yang
dicetak, panggil taksi dari rumahmu, dan beri tahu pengemudi untuk berkendara
ke ‘cakrawala tanpa akhir’. Sang supir akan mengerti. Duduk dan santai karena
ini akan menjadi kesempatan terakhirmu untuk melakukannya.
Saat kau berkendara melalui
kota, kau akan melihat semuanya mundur dalam waktu, bahkan taksimu. Begitu kau
tahu, kau kini sedang mengendarai kereta kuda di jalan-jalan kuno yang sangat
asing. Kuatkan dirimu, karena jika kau pingsan karena panik, Bahasa pun tidak
memiliki kata-kata untuk menggambarkan nasibmu setelahnya.
Perjalananmu pada akhirnya
akan berhenti di depan sebuah Colosseum. Waspadalah karena pengemudi akan
meninjumu tanpa alasan sebagai salam perpisahan. Jika kau cukup cepat untuk
menyadarinya, temui tinjunya dengan kepalan tanganmu dan kau pasti akan
mendapatkan seringai darinya—menghindar atau terkena tinjunya dan kau pasti
akan tersingkir hanya untuk terbangun pada takdir yang bahkan ditakuti oleh
para petarung manapun—Setelah "supir" itu menyeringai, kau kini boleh
berjalan masuk ke Colosseum untuk menemui takdirmu.
Ketika kau memasuki
Colosseum, kau akan menyadari bahwa bangunan fisik Colosseum itu rupanya hanya
setengah. Bagian setengah yang lain, adalah efek dari pantulan cermin besar
yang membuat Colosseum itu nampak utuh.
Dekati cermin dan letakkan
telapak tanganmu di telapak bayanganmu di cermin. Sekarang, ungkapkan niatmu datang.
Bahwa kau datang sebagai penantang dan hendak mencari Obyek sebagai hadiah. Tidak
masalah apa yang kau katakan atau bagaimana kau mengatakannya selama niatmu
jelas.
Jika kau datang tanpa niat
jelas atau bahkan ini adalah pencarian pertamamu dan kau masih setengah tidak
percaya dengan adanya Obyek, maka pencarian ini sudah pasti akan gagal. Kau
akan melihat cermin menelan telapak tanganmu, perlahan-lahan menarikmu
kedalamnya. Kau akan terjebak ke dalam realita imajinasi yang ada di balik
cermin untuk merenungi nasib malangmu selamanya.
Tentu itu tidak akan terjadi
apabila niatmu diterima oleh cermin dan kau diperbolehkan untuk menantang sang
jawara. Cermin itu akan retak dan setengah bagian Colosseum yang tadinya hanya
bayangan akan menjadi realita. Menyambung dari bagian yang lain menjadi
Colosseum yang utuh secara fisik.
Riuh akan mulai terdengar
dan entah sejak kapan, Colosseum itu akan dipenuhi orang-orang disetiap
tribunnya. Jawara yang kau tantang, bagaimanapun, akan berdiri di sisi lain
arena.
Dia akan mengambil bentuk
dari sosok yang setara atau sedikit lebih unggul darimu dalam segi kemampuan. Ini
akan menjadi pertarungan yang masih bisa dimenangkan, karena lawanmu bukanlah
sosok yang overpower dihadapanmu.
Jika kau membawa obyek tipe
pertarungan sebagai alat bantuan dalam upaya untuk mengalahkannya, maka power
level dari lawanmu itu juga akan disesuaikan. Kekuatan akan setara, atau sedikit
lebih tinggi darimu.
Hal ini juga sebagai pengingat
bahwa kau harus secara bijak dalam membawa obyek. Karena jika kau membawa obyek
yang terlalu kuat, dimana bersifat instant
Kill atau bahkan membuatmu abadi, maka apa yang akan kau lawan adalah hal
yang lebih buruk dari kematian itu sendiri.
Pertempuran kalian akan
berkecamuk sangat lama. Dimana waktu yang akan terlewat bisa saja akan tidak
terhitung. Jawara yang kau lawan mungkin akan sedikit lebih unggul namun kau
haruslah memiliki tekad yang lebih besar.
Beberapa jam, hari, minggu,
bulan, tahun dan seterusnya. Pertempuran akan terus berlanjut sampai salah satu
diantara kalian tumbang. Jika kau lah yang pertama tumbang maka.. well..
berakhir sudah.
Apabila kau berhasil
menumbangkan lawanmu, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, maka
penonton disana akan bersorak. Memberimu teriakan selamat karena kau telah berhasil
melawan jawara yang secara kekuatan, lebih kuat darimu.
Sang Holder kemudian akan
bangkit dari sisa-sisa jawara yang sudah tergeletak di tanah. Dia akan berubah
menjadi wujud aslinya untuk secara pribadi mengucapkan selamat kepadamu. Kau boleh
menerima jabat tangannya apabila dia menawarkan karena semua sudah berakhir
sekarang.
Dengarkan saja saat dia
menceritakan kisah dari para pejuang legendaris dan perjalanan kepahlawanan
mereka. Beberapa mungkin kau kenali dan beberapa belum kau ketahui sampai
sekarang. Berhati-hatilah, jika sang Holder pernah berhenti bercerita ditengah
kalimat, kau perlu bertanya kepadanya, "Apa
tujuan Mereka?" dan dia akan menceritakan latar belakang mereka,
alasan mereka, serta motif mereka. Jangan terlalu fokus karena lebih baik
bagimu untuk tidak memahaminya. Kegilaan menanti mereka yang mencoba terlalu
keras untuk memahami kisah sang Holder.
Setelah ceritanya berakhir. Sang
Holder akan memanggilmu dengan nama lengkap. Berlututlah layaknya Kesatria dan
angkatlah kepalamu menghadapnya. Sang Holder kemudian akan mengalungkan sebuah
kalung perunggu dengan bandul hati platinum di lehermu. Bandul hati itu akan
berbunyi seperti detak jantung yang iramanya akan senada dengan detak jantungmu
sendiri.
Kalung itu akan membungkusmu
dalam rasa kepuasan yang sebenarnya, dan kau akan merasa benar-benar layak
menerimanya. Setelahnya, kau boleh berdiri dan menikmati kemenanganmu. Para penonton
akan melemparimu dengan bunga-bunga dan bertepuk tangan meriah. Kebahagiaan dan
kebangaan tiada tara itu, disuatu titik akan membuatmu tak sadarkan diri.
Ketika kau bangun, kau akan
berada di depan rumahmu sendiri, di tanggal keberangkatanmu, dan tengah membuka
pintu taksi. Tutup saja pintunya dan katakan kepada supir bahwa kau harus
membatalkan pesanan kepada sang supir. Berilah dia tip jika kau ingin.
Kembalilah ke rumahmu dan
istirahatlah dengan baik mengetahui bahwa kalungmu tidak akan pernah berhenti
berdetak sampai jantungmu sendiri berhenti.
Kalung
ini adalah Obyek 352 dari 538. Kau telah menyelesaikan
tantangan dari The Holder Of The Challenge.
Sekarang, dihadapan musuh yang lebih kuat darimu, kau tidak akan pernah gentar
lagi.
Baca The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "352 : The Holder Of The Challenge"
Post a Comment