From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke bangsal psikiatri di rumah sakit besar mana pun yang bisa kau masuki. Tempat yang kau datangi, tidak boleh merupakan institusi mental yang berdiri sendiri; itu harus menjadi bagian dari rumah sakit yang lebih besar.
Ketika kau berada di meja
depan, tanya resepsionis apakah kau bisa berbicara dengan orang yang menyebut
dirinya Pemegang Pikiran atau The Holder
Of Thought.
Mendengar permintaanmu, mata
pekerja akan berubah kosong dan tidak fokus, seakan, pikirannya kini tengah
mengembara ke tempat lain. Sekarang kau harus menunggu sampai dia tersadar
secara sendirinya; mungkin memakan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari,
tetapi apa pun yang kau lakukan, jangan melambaikan tangan di depan wajah
pekerja; karena hal tersebut hanya akan mendatangkan celaka untuk dirimu.
Ketika dia kembali sadar dan
menyadari kau masih di sana, dia akan tampak tersentak dan langsung memberi
isyarat kepadamu dengan jarinya. Menolehlah ke arah yang ditunjuknya dan kau
akan melihat pintu depan dari sebuah lorong yang harus kau lewati.
Tinggalkanlah sang
resepsionis dan mulailah perjalananmu ke lorong tersebut.
Setelah perjalanan yang
rumit dan berbelit-belit melewati lorong panjang, kau akan berada di bagian
bangunan yang tampaknya tidak seharusnya ada di sana (jika kau mempertimbangkan
bentuk bangunan dari luar). Ketahuilah bahwa Holder ini adalah master ilusi dan
perjalananmu kali ini (harusnya) akan dipenuhi dengan teka teki.
Ruang apapun yang kau lihat,
haruslah ruangan yang salah. Bentuk akan berubah-ubah tergantung dari para
pencari.
Di ruangan apapun yang kau
lihat itu, carilah pintu-pintu kecil, jendela-jendela yang tidak terlihat dan
lubang-lubang rahasia yang bisa membawamu ke tempat lain. Carilah dengan
teliti, meski kau harus memeriksa dibawah pot, dibelakang lukisan bahkan di
setiap lembar dari buku-buku yang ada.
Jika ada orang di ruangan
tersebut, abaikan saja karena dia bukanlah sang Holder. Bahkan jika dia nampak
menyambutmu dan bertanya, hiraukan!
Dibalik pintu rahasia
(apabila kau berhasi menemukannya) adalah lubang rangkak sempit yang akan
menuju ke ruangan jauh. Ruangan tersebut, berwujud sebuah kamar dengan jendela
kaca plexiglass di ujung. Di kamar tersebut, akan terdapat seorang anak
laki-laki dengan jaket pengekang nampak tengah meronta-ronta untuk dibebaskan.
Ketika kau berhasil keluar
dari lubang rangkak dan masuk ke ruang tersembunyi itu, dekatilah sang anak
laki-laki dan tanyakan satu hal yang bisa membuatnya tenang : "Apakah mereka berpikir sendiri?"
Dia akan mematung seketika
kala dia melihatmu. Melihat dengan seksama, dan kau akan menyadari bahwa dia
sama sekali bukanlah anak laki-laki, tetapi seorang lelaki tua yang menyusut. Dia
terlihat jompo dan reot.
Menoleh kepadamu dengan
wajah datar, matanya akan bersinar dan seluruh ruangan disekitar akan dipenuhi
cahaya sebelum kemudian memudar menjadi kegelapan pekat. Sekarang, apapun yang
ada di depanmu akan menjadi gambaran pikiran dari setiap orang yang tersiksa. Gambaran
itu akan sangat familiar seakan merupakan ingatanmu sendiri, namun secara
bersamaan juga akan sangat asing seakan itu (sejatinya) adalah ingatan orang
lain.
Gambaran-gambaran itu akan
menjelaskan padamu tentang ‘logika para Obyek’, dan bahwa mereka, pada dasarnya
memiliki kemampuan berpikir, meskipun itu bukan cara berpikir yang kau kenal.
Jika, dengan keajaiban, kau
berhasil menyesuaikan diri dengan cara berpikir baru ini, kau akan berada di
salah satu lift yang pernah kau gunakan untuk mengunjungi Holder manapun,
sembari memegang toples besar berisi cairan pedas, dengan Object mengambang di
dalam.
Otak
yang diawetkan itu, adalah Objek 316 dari 538. Kau tidak akan
pernah mengeluarkannya dari toples. Harusnya sih begitu. Karena kau kini
berbagi pola pikir yang sama dengan para Obyek.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 316 : The Holder Of Thought"
Post a Comment