From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke tempat aman manapun (sekolah, rumah sakit, rumah sakit jiwa, kantor pemadam kebakaran, kantor polisi, dll) dan berjalanlah ke meja depan.
Pastikan kau tidak membawa
senjata dan tidak dalam suasana hati yang buruk. Jika niatmu benar-benar untuk
menemukan objek yang disembunyikan di sini, petugas di meja depan akan merasakannya
dan akan menghampirimu. Petugas akan memberimu pelukan terhangat yang pernah kau
rasakan, serta membuatmu merasa dicintai dan diterima.
Kuingatkan bahwa, kau harus
menolak mentah-mentah tawaran keramahan apapun yang ditawarkan oleh mereka. Tolaklah
apapun dengan lembut dengan berkata, "Maaf, tapi aku di sini karena alasan penting."
Jika hati dan lisanmu tidak
berseberangan, pekerja itu akan mengangguk dan menunjuk ke sebuah pintu. Pahamilah
bahwa mereka yang menunjukkan jalan kepadamu dapat membaca isi hati dan apabila
perkataan santunmu hanyalah kebohongan diatas hatimu yang busuk, maka bisa saja
sang pekerja akan menunjuk pintu lain yang mengarah ke hal yang sepenuhnya
berbeda.
Karena kau tidak akan tau
ciri dari pintu yang benar, maka berdoalah kepada apapun yang kau anggap suci,
bahwa tempat yang kau masuki bukanlah tempat yang salah.
Pintu yang salah adalah
sesuatu yang tidak perlu dibahas, karena mereka yang pernah memasukinya, tidak
pernah lagi keluar untuk menceritakan pengalaman mereka didalam. Pintu yang
benar, bagaimanapun, akan mengarahkanmu ke sebuah tempat yang tampak seperti ruangan
bimbingan konseling sekolah. Pembeda dari ruang BK pada umumnya adalah, bahwa
ruangan disini akan nampak berlumuran darah serta dihiasi oleh mayat-mayat
mereka yang telah kalah dan gagal dalam perjalanan ini.
Abaikan ini semua sebisamu
dan berjalanlah ke meja yang ada di ruangan itu. Duduklah di salah satu dari
dua kursi yang ada. Setelah tak lama menunggu, Konselor akan muncul dari udara kosong dan bermanifes di hadapanmu.
Dia adalah sosok yang akan menarik secara seksual dimatamu. Hanya dari
melihatnya saja, hatimu akan berdebar kencang.
Sosok itu, akan menatapmu
dengan tatapannya yang mempesona sebelum kemudian memintamu untuk menyatakan alasan
kenapa kau ada disini.
Dengan suara yang sangat
tenang dan sejuk, katakan dengan tepat: "Aku sedang putus asa, karena jika mereka bersatu,
seluruh harapan akan hilang." Konselor
akan mengulurkan tangan untuk membelai wajahmu. Berbeda dengan wajahnya yang
menarik, tangannya akan berbentuk sangat buruk, dengan kuku-kuku yang setajam
silet. Pemandangan itu, akan menyadarkanmu dari pesonanya dan mengundang ketakutan
diatas perasaan apapun. Jangan menolak, tidak peduli seberapa dalam kuku itu
menggores wajahmu.
Bagi mereka yang tidak
menolak karena takut atas kuku sang holder yang mengerikan, maka mereka telah
berhasil lolos dari nasib mereka yang seharusnya dicabik-cabik di tempat mereka
duduk.
Kepada mereka yang tidak
bergeming, konselor kemudian akan mengangguk dan berkata, "Apa niatmu yang sebenarnya, wahai Seeker?",
yang kemudian harus kau jawab dengan kalimat, "Untuk melindungi mereka yang percaya
dengan kedamaian dan cinta."
Dia, yang merupakan sang
Holder dari obyek, akan menatapmu sebentar untuk menilai. Kematian adalah hal
yang didapatkan oleh mereka yang tidak dia anggap layak, sementara bagi mereka
yang beruntung, mereka akan menyaksikan bagaimana sang konselor kemudian akan
meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sebuah buku yang agak kecil. Buku ini, berisi
kisah-kisah yang sangat mendetail dari sepanjang sejarah manusia; tentang
mereka yang menghadapi situasi yang begitu putus asa, baik itu pelecehan,
kecanduan, atau sifat buruk lainnya, sehingga membuat mereka menyerah atas
kehidupan (dan bunuh diri)
Konselor akan membacakan
buku ini untukmu dengan cara yang membuatmu terguncang, serta menempatkanmu
tepat di tengah setiap situasi yang pernah terjadi secara psikologis. Sebagian
besar Seeker mengakhiri hidup mereka selama cerita ini berlangsung, dan kini
membusuk abadi di sudut-sudut ruangan yang kini tengah kau kunjungi.
Jika kau berhasil melewati
seluruh cobaan itu, dengan kewarasan masih kau miliki, maka konselor akan
menutup buku itu dan buku itu akan bersinar dengan cahaya yang tidak wajar.
Saat konselor kembali ke bawah meja untuk mencari sesuatu yang lain, dia akan
berubah ke bentuk aslinya ketika kembali duduk tegak. Betapapun mengerikan
wujudnya, Kau harus menatap mata konselor dan berkata, "Terima kasih. Aku tahu apa yang harus aku
lakukan."
Konselor kemudian akan mengambil
Objek dari bawah meja. Itu adalah pisau cutter
yang sangat kecil, sebelum kemudian menambahkan namamu di sampul buku yang tadi
dia bacakan.
Pisau cutternya, akan dia berikan kepadamu.
Setelah pulang, kuncilah
obyek itu di dalam kotak, dan sembunyikanlah di tempat-tempat yang tidak bisa
kau jangkau lagi. Sebisa mungkin, kau harus memiliki pemahaman bahwa kau adalah
pemilik obyek itu, namun kau juga harus membangun pembatas agar obyek itu tidak
bisa kau pegang lagi dengan tanganmu.
Namamu kini telah terukir di
buku sang holder sebagai salah satu penyelamat dari jiwa-jiwa yang malang. Sesekali,
kau akan memimpikan seseorang yang ingin bunuh diri. Mereka yang kau impikan,
adalah orang-orang yang secara masuk akal bisa kau temui dan sekarang terserah
padamu apakah kau ingin menyelamatkan mereka sebelum semuanya terlambat.
Menyelamatkan mereka berarti
kau kini mewarisi hasrat bunuh diri mereka. Semakin banyak jiwa yang kau
selamatkan, maka semakin besar pula hasrat tersebut menumpuk di dalam jiwamu.
Jika hasrat bunuh diri itu
sudah tidak bisa kau tanggung lagi, persiapkanlah dirimu karena (secara reflek,
mirip seperti orang kecanduan) kau akan melakukan segala cara untuk mengambil
kembali pisau cutter yang kau sembunyikan, agar kau bisa mencabik-cabik tubuhmu
sendiri sampai mati.
Pisau cutter itu adalah
Obyek 324 dari 538. Untuk mengundur hari penyatuan; Kau telah menjadi malaikat
pelindung bagi mereka yang menderita.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "324 : The Holder Of Desperation"
Post a Comment