From
theholders.org
Translated
By Admin
Di daerah Baltimore,
Maryland, Amerika Serikat, pergilah ke gedung bernomor 203 di North Amity Street dan masuki gedung
tersebut.
Apabila kau ingin melakukan pencarian, harus ada tur yang tengah berlangsung di bagian dalam gedung. Bergabunglah dengan grup tersebut dan ketika tour guide atau sang pemandu wisata menanyakan apakah kau ingin memulai tur dari awal, jawablah dengan, "Tidak, aku hanya ingin melihat Sang Pemegang Celaka." [The Holder Of Woe]
Mendengar permintaanmu,
pemandu wisata akan memberimu pandangan bingung, dan kemudian memberi tahu
bahwa grup tersebut telah melakukan tour terlebih dahulu semenjak tadi.
Sekarang, jika kau belum
memperhatikan kelompok yang dia pimpin, kau akan menemukan bahwa semua
anggotanya nampak basah kuyup dalam darah mereka sendiri. Mereka akan berdarah
dari luka yang menganga, dan darah mereka akan dengan bebas turun menuju lantai
yang bersih. Mata mereka akan seperti
kelereng putih tanpa ada bagian hitam dimanapun. Lidah mereka menjulur keluar
dari kepala mereka, memperlihatkan bagian dalam mulut yang menghijau seperti
sebuah sarang dari wabah yang memuakkan.
Sang pemandu wisata yang
memimpin mereka, akan nampak tidak terganggu dan dengan polosnya tersenyum. Dia
akan melakukan tugasnya sebagai pemandu terlepas dari kondisi rombongannya yang
nampak buruk dan menjijikkan.
Kau, sebagai seorang seeker,
yang harus kau lakukan adalah mengikuti rombongan ini. Ku sarankan janganlah
terlalu dekat dalam membuntuti, dan tunggulah mereka menghilang di tikungan
sebelum mengikuti dengan pelan dari belakang. Jangan khawatir; Mengikuti mereka
harusnya mudah, karena mereka akan meninggalkan jejak darah kemanapun mereka
melangkah.
Jejak tersebut, haruslah
mencapai sebuah pintu dengan noda genangan merah, yang menandakan bahwa
rombongan sempat ada didepannya. Ketuklah pintu, dan pahamilah bahwa tidak akan
ada jalan untuk kembali setelah titik ini. Itulah kenapa, jika kau memiliki kecenderungan untuk
melarikan diri, pergilah sekarang. Apabila kabur adalah pilihanmu, maka sampai
akhir hayatmu, kau tidak boleh lagi pergi ke Baltimore, apalagi ke tempat ini
secara khusus (alasan kenapa ini adalah larangan tidak pernah disebutkan)
Disisi lain, semisal kau
masih berniat untuk melanjutkan, maka buka pintunya.
Di ruangan balik pintu, kau
akan melihat seorang pria kecil pucat. Dia akan nampak duduk di belakang meja,
sembari menulis di jurnal. Lampu minyak akan menjadi satu-satunya penerangan
yang ada di ruangan itu. Selain sang pria, mejanya, sebagian rak dan sebagian
langit-langit, tidak akan ada hal lain yang dapat kau lihat, karena cahaya
lampu minyak hanya dapat menjangkau area secara terbatas.
Masukilah ruangan
sepenuhnya. Abaikan suara kakimu ketika melangkah maju, karena mungkin langkah
kakimu itu akan terdengar lebih keras berkali-kali lipat. Jangan melihat ke bawah untuk melihat seperti
apa warna sepatumu. Blokir semua pikiran tentang betapa hangat rasanya tempat
yang kau pijaki. Dan, yang terpenting, jangan benarkan apa pun tentang fakta
bahwa ada sesuatu di lantai.
Berjalanlah mendekat menuju
sang pria. Ketika kau mencapai pria itu, lihat apa yang dia tulis. Ini akan
menjadi bahasa yang tidak dapat dipahami, sehingga tidak layak untuk dilihat
lebih dari satu kali.
Pria itu tidak akan menoleh.
Namun, dia akan mengatakan ini, saat dia menulis, "Ada urusan apa denganku?"
Tanggapilah dia dengan satu
kata : "Nevermore."
Jika kau mengatakan hal lain, dia akan segera menyerangmu dengan
kekuatan yang akan menyebabkan rasa sakit abadi di setiap ujung saraf di
tubuhmu. Kematian tidak akan pernah mencapaimu saat dia perlahan-lahan
mengeluarkan isi perutmu, membongkarnya ibarat piƱata, dan pada akhirnya menggunakan darahmu untuk mengisi pulpen
miliknya.
Skenario yang benar,
bagaimanapun, adalah apabila kau mengucapkan kata yang benar dan dia akan
menggelengkan kepala dan menjawab : “Jadi, kau
benar-benar menginginkannya? Object yang sudah lama kupegang? Tidak! Aku tidak
mau! Semuanya belum selesai!"
Tanggapi dengan
"Nevermore", sekali lagi.
Dia mendesah. "Hmm.. Hanya
itu yang bisa kau katakan?"
Tanggapi lagi dengan "Nevermore"
Dia kemudian akan mendongak
dari buku catatannya, tapi tidak menatapmu. "Begitu hah? Kalau begitu bantu aku! aku butuh masukan tentang cerita yang sedang
kutulis dan aku penasaran, apakah kau bisa meluangkan waktu sebentar untuk
mendengarkannya..."
Tanggapi terus dengan "Nevermore".
Setelah jeda singkat, dia
akan bangkit dan berjalan ke sudut. "Baiklah, aku akan menganggap itu sebagai bentuk
persetujuan. Cerita ini dimulai dengan..."
Dia kemudian akan mulai
memberi tahumu salah satu kisah paling disturbing yang pernah kau dengar. Dia
akan memberi tahumu tentang seorang penjahat terkenal yang melarikan diri dari
rumah sakit jiwa tertentu. Alasan dia ada di sana? Dia telah membunuh dan kemudian
memakan setiap orang yang melakukan kontak dengannya sebelum penangkapannya. Total
Korbannya adalah 23 orang.
Penjahat ini, telah dipaksa
membusuk di rumah sakit jiwa selama 5 tahun, sembari dengan sabar menunggu
hukuman mati. Dia sangat ingin menghindari hari penghakiman itu, karena dia
memiliki semacam 'koleksi' yang belum sempat dia selesaikan dan dia yakin akan
ada semacam kekuatan ilahi, yang akan menyelamatkannya dari hari eksekusi.
Kemudian, pada hari eksekusinya yang menyakitkan, sambaran petir tiba-tiba datang dan menyambar
tepat ke dinding belakang sel miliknya. Sambaran itu meledakkan beton dan
menciptakan lubang kecil, yang bisa digunakan oleh si penjahat untuk kabur dari
selnya.
Dia tentu tidak melewatkan
kesempatan itu. Dia kabur lalu berlari. Dia terus berlari sampai dia tidak bisa
berlari lagi.
Setelah mendapatkan
kebebasannya, dia kemudian datang ke sebuah rumah sakit jiwa lain dan meminta
petugas di sana untuk menemui seseorang. Dia masuk dan pergi dengan sangat
cepat, sembari membawa bungkusan kecil di tangannya.
Pria itu terus melakukan
ini, membunuh dan melahap sebagian yang menghalangi jalannya tanpa ampun.
Hingga akhirnya, dia
berhasil mengumpulkan lebih dari 100 benda secara acak. Setelahnya dia kemudian
menghilang dan tidak bisa ditemukan lagi.
Tamat.
"Nah," pria
yang bercerita akan berkata, "bagaimana menurutmu?"
Tanggapi masih dengan "Nevermore".
Pria itu akan berhenti. "Apakah kau
ingin tahu siapa pria itu? Si penjahat?"
Kali ini, tanggapi dengan "Kau?"
Pria itu akan berpaling
kepadamu.
Wajahnya tertutup kegelapan, namun dia akan menunjukkan giginya yang merah muda dan bergerigi. "Bukan.. " Jawabnya. Dia akan tersenyum menakutkan.
Sekarang, kau akan bisa melihat wajah sang Holder dengan baik. Melihatnya, kau akan seolah-olah sedang melihat cermin, karena wajah pria ini hampir sama dengan wajahmu, kecuali pria di depanmu akan
memiliki warna merah di dagunya, dan giginya akan dikikir runcing sampai ke
gusi.
Kau mungkin tidak akan punya
waktu untuk terkejut, karena lain kali kau berkedip, kau akan berada di sebuah
ruangan di dalam rumahmu sendiri. Melihat keluar dan kau akan menyadari bahwa
waktu hari itu akan sama seperti saat kau memasuki gedung.
Di atas meja atau permukaan
rata terdekat di ruangan itu, akan terdapat sebuah jurnal dengan huruf "L" berwarna merah
darah di sampulnya.
Jurnal
ini adalah objek 300 dari 538.
Jurnal itu berisi biografi
yang tidak selesai dari “Legion”. Sekarang terserah padamu untuk
menyelesaikannya.
Baca
The Holders Series Chapter 301 – 400
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 300 : The Holder Of Woe"
Post a Comment