From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergi dan datangilah sebuah restoran, tidak masalah yang mana. Ketika kau ada disana, pergilah ke kasir, atau, tunggulah pelayan mendatangimu dan menanyakan apakah kau sudah dilayani. Ketika pelayan itu bertanya, tanyakanlah kepada mereka apakah kau bisa bertemu dengan ”Pemegang Tawa” [The Holder Of Laughter]
Jika pelayan terkikik dan
menggelengkan kepala, maka kau telah menemukan tempat yang tepat. Dia akan
mengantarmu ke sebuah ruang pribadi di dekat bagian belakang restoran. Sesekali,
dia akan tertawa terbahak-bahak saat meraih pintu, seolah-olah candaan jenaka
sedang dia ingat.
Sang Pelayan restoran yang
mengantarmu akan membukakan pintu untukmu dan mempersilahkanmu masuk ke tempat
itu seorang diri.
Saat pintu terbuka,
berjalanlah ke dalam. Di ruangan itu, akan ada satu lampu sorot yang menyinari
apa yang tampak seperti panggung dan mikrofon. Berjalan ke mikrofon dan
berbalik menghadap kursi penonton yang ada. Lampu, yang mungkin tampak seperti
lampu panggung, akan menyembunyikan penonton dari pandanganmu, yang semuanya
duduk di meja yang berserakan.
Janganlah coba-coba untuk
memperhatikan penonton dengan seksama, karena penonton ditempat itu akan
dipenuhi dengan makhluk-makhluk yang sangat busuk. Beri mereka masing-masing
senyum lebar saat kau berdiri di atas panggung. Jika Kau tidak gugup atau ‘demam
panggung’, ceritakanlah lelucon pertama yang muncul di benakmu. Lelucon apa
pun.
Jika penonton tidak tertawa, segera pergi dengan cara
yang sama seperti saat kau datang. Jika Kau beruntung, pintu akan terbuka, dan kau
dapat kembali ke restoran, dan mungkin kembali memesan makanan enak dan
mengabaikan apa yang baru saja terjadi untuk saat ini.
Namun, disisi lain, jika
mereka tertawa, tersenyumlah lagi dan ceritakanlah lelucon lain. Tidak peduli
apa, mereka akan menertawakan lelucon ini juga. Beritahu yang ketiga. Jika tawa
semakin keras, maka ber‘stand up comedy’
lah dengan santai.
Setelah kau menceritakan
tiga sampai empat lelucon, lampu disekitar akan padam dan gelap gulita, tetapi satu
sorotan lampu akan tetap tertuju padamu. Lihatlah ke sekitar dan pertahankan
senyum di wajahmu saat suasana disana menjadi sangat sepi tanpa suara.
Merasakan sepi yang tidak nyaman itu, tetaplah tersenyum. Jangan tunjukkan rasa
takut atau mereka-mereka yang sekarang duduk diam di kegelapan, akan
mendekatimu sampai ke tepian cahaya lampu sorot.
Setelah lama menunggu, kau
akan melihat cahaya lain yang fokus pada meja di dekat bagian belakang. Duduk
di meja adalah seorang pria, yang senyum lebarnya akan mengintimidasimu, bahkan
hampir aneh. Dia akan mengenakan topi baseball dan jersey olahraga. Namun, teks
pada keduanya akan nampak kuno dan tidak dapat dipahami. Hal itu akan
memberikan kebingungan padamu tetang merchandise
klub apa yang dia pakai.
Dia akan bertepuk tangan
sekilas atas penampilanmu tadi, dan kemudian akan menceritakan padamu lelucon
yang dia ketahui. Tergantung para Seeker yang datang, lelucon yang akan dia
lontarkan bisa jadi akan sangat lucu, namun bisa juga merupakan Dark Joke yang sangat sadis. Apapun yang
kau dengar, tertawalah.
Setelah dia selesai, dia
akan bertanya, "Jadi,
apa yang membawamu ke sisi kota ini?" dengan nada yang cukup
ramah.
Tersenyumlah dengan tenang
dan gembira, dan mulailah bertanya padanya "Obyek
Apa yang kau Jaga?"
Dia, biasanya hanya akan
mengangkat bahu dan menggeleng santai “Aku tidak memiliki apapun yang bisa kau minta.”
Suaranya akan bergema dan
menggelegar, seolah-olah dia bisa tertawa terbahak-bahak kapan saja. Sosok ini mungkin
terlihat cukup ramah dan jenaka namun jangan tertipu, karena dia bisa jadi
lebih gila dibanding makhluk-makhluk yang sudah kau temui dalam setiap
perjalananmu.
Meskipun dia bilang bahwa
dia tidak memiliki Obyek yang dijaga, dia akan mengedipkan mata kepadamu seolah
pernyataannya itu tidak ada artinya.
Kemudian, dia akan
mengucapkan terimakasih atas pertunjukanmu dan akan pamit. Sebelum dia pergi,
dia akan berpesan kepadamu " Berhati-hatilah dengan Pria yang Kikuk (The Clumsy
Man). Dia tidak tahu tentang pencarianmu, dan dia tidak bermaksud jahat
kepadamu. Namun, jika dia menemukan obyek apapun, dia mungkin akan mengacaukan
setiap rencanaamu untuk obyek-obyek tersebut.” Dengan ini, dia
memberikan satu anggukan terakhir, sebelum menghilang ke dalam kegelapan.
Meninggalkanmu sendiri, suasana
akan kembali sepi. Jika kau tidak panik dan mencoba mencari pintu keluar, pintu
yang tadi kau masuki untuk sampai kesini akan terlihat begitu saja di
kegelapan.
Keluarlah dari pintu itu dan
kau akan disambut kembali oleh sosok pelayan restoran yang tadi mengantarmu.
Dia sepertinya sedari tadi masih menungguimu di balik pintu.
Kepadamu, dia akan tersenyum
dan bertanya “Bagaimana?” seolah
mengharapkan hasil baik dari pencarianmu. Jawablah dengan jujur bahwa kau tidak
mendapatkan obyeknya.
Sang pelayan akan terlihat
ikut sedih. Mencoba menghiburmu, dia kemudian akan menceritakan satu lelucon
kepadamu. Kau mungkin tidak akan peduli dengan lelucon itu, karena pikiranmu
sedang kalut karena kau gagal mendapatkan obyek.
Meskipun, demi sang pelayan,
kau paling tidak haruslah mendengarkannya karena mungkin saja, lelucon itu akan
sangat lucu dan kau malah melewatkannya.
Lelucon
yang Pelayan katakan adalah objek 197 dari 538.
Ayo ceritakan lelucon itu
kepada holder lain dan lihat apa reaksi mereka. Oke mungkin jangan. Orang-orang
berumur fosil seperti mereka mungkin tidak akan menghargai lelucon bagus ketika
mereka mendengarnya.
Baca
The Holders Series Lainnya
Catatan
admin : Another Mystery.
Lagi-lagi, Admin gak tau siapa yang dimaksud “The Clumsy Man” di cerita ini. Yang jelas, dia ‘bisa menemukan obyek’
menurut penjelasan diatas. Jadi, in a way,
dia kemungkinan besar adalah seorang Seeker.
Apakah dia Seeker lain? Atau
dia adalah si Brandon kite dari cerita The
Holder Of Blank Canvas? Atau mungkin, dia hanyalah seeker-seeker lainnya
secara umum, yang mungkin berbeda tujuan darimu? Setelah semua, memang ada
beberapa yang menginginkan penyatuan, dan ada juga yang mencoba mencegahnya.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Pria Kikuk, ah laki laki kaukasian yang ku temui waktu itu
ReplyDelete