From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Panjang Umur" [The Holder Of Longevity]
Mengamati lebih dekat, maka
kau akan menyadari bahwa pegawai itu tampaknya sedang sakit parah, namun,
dengan tergesa-gesa, setelah mendengar permintaanmu, kau akan dipandu ke tempat
terbuka di halaman belakang gedung.
Setelah mengantarmu, pegawai
itu akan segera kembali masuk ke dalam dan mengunci pintu. Abaikanlah dia dan
fokus sajalah kepada sesuatu yang akan kau hadapi.
Di tengah lapangan, kau akan
menemukan rerumputan yang gelap dengan setiap bilah menghadap ke dalam. Masuk
ke bagian tengah rerumputan, tutup matamu, dan kau akan merasakan rasa
tenggelam tiba-tiba saat tanah memberi jalan seperti pasir hisap.
Jangan membuka matamu di
sembarang waktu, mengintip saja akan mengakibatkan tanah mengeras lagi dan kau
akan selamanya terkurung di dalam Bumi. Sebaliknya, tahan napas dan hitung
sampai sepuluh, dan kau akan merasakan dirimu berhenti secara bertahap. Pada
saat Kau selesai menghitung, kakimu akan bertumpu pada tanah padat, dan kau
dapat membuka matamu.
Kau akan menemukan dirimu di
tempat terbuka baru dengan lantai tanah dan pilar batu besar sempurna, namun tampaknya
terbentuk secara alami. Pilar-pilar itu mengelilingimu dalam sebuah cincin. Di
luar pilar-pilar ini hanya kegelapan, dan dari kegelapan ini kau akan mendengar
gumaman yang samar. Tidak peduli seberapa dekat kau dengan pilar, kegelapan
tidak akan pernah pergi, gumaman tidak akan pernah bertambah keras, dan kau
tidak akan pernah bisa melihat apa yang membuat suara ini.
Apa yang tidak boleh kau
lakukan adalah; menyebrangi pilar-pilar itu. Pasalnya, apabila kau
melakukannya, kegelapan akan menjangkaumu, dan kau akan menjadi bagian dari
kerumunan tak berwujud yang bercampur aduk layaknya air di kegelapan abadi.
Jika kau tetap berada di
batas pilar, kau akan melihat lonceng tergeletak di tanah. Ambillah dan
bunyikan, dan tiba-tiba kau akan merasakan tanah mulai bergetar. Lonceng akan
mulai larut menjadi aura hijau tak menyenangkan yang akan melayang-layang
seperti awan. Tarik napas, dan segera tanah di bawah kakimu akan mulai retak
dan pecah. Semakin banyak tanah runtuh, semakin terasa pula perasaan seakan
energi kehidupanmu terkuras.
Matamu akan sakit dan
menyipit, kulitmu akan pucat dan mulai menggantung karena kerusakan otot, dan kau
akan merasa seolah-olah Kau bisa mati setiap saat. Tahan godaan untuk jatuh
dengan sekuat tenaga dan tetaplah berdiri tegak, dan segera kerangka besar,
lima belas kali ukuranmu, akan mencuat ke atas di sekitarmu. Tangannya akan bertumpu
ke tanah di kedua sisimu saat tengkoraknya yang besar menjulang di atasmu,
melotot ke bawah dengan nyala api hijau jauh di dalam rongganya yang kosong.
Melalui keadaan lemahmu, Kau
akan menemukan bahwa kau hanya memiliki kekuatan untuk menanyakan satu pertanyaan.
Itulah kenapa, kepada sosok itu, tanyakanlah satu pertanyaan ; "Apakah aku akan mati di sini?"
Jika kau salah bertanya,
mencoba mengoreksi diri sendiri akan menyebabkan tubuhmu segera hancur dan runtuh
dan kau akan ditelan kegelapan. Jika kau mengajukan pertanyaan yang tepat, mata
kerangka itu akan bersinar terang, membutakanmu, dan pikiranmu akan dipenuhi
dengan suara menggema yang mengerikan.
Suara itu akan menyiksamu
hanya dengan mendengarnya, menyedot sisa-sisa kekuatanmu sampai kau merasa
seolah-olah tidak mungkin untuk berdiri. Ini akan menceritakan kisah panjang
seorang pria yang pernah menemukan kalung kuno yang terbuat dari rantai emas
berbandul tulang kecil. Setiap kali dia melakukan perjalanan dan bergerak ke
arah yang benar, bandul tulang akan tumbuh, dan setiap kali dia berbelok ke
arah yang salah, satu bagian tulang akan keropos di bandulnya.
Akhirnya, setelah
bertahun-tahun mencari, kalung itu membawanya ke katakombe sebuah kuburan kuno
jauh di dalam hutan yang terlupakan. Saat dia memasuki tempat tersebut, rantai
emas itu mulai hancur menjadi debu, namun tulang-tulang yang tumbuh akan
menjadi bentuk tengkorak kepala yang sempurna (meskipun masih miniatur)
Di ujung aula katakombe
tersebut, ada peti mati tunggal. Di dalamnya adalah sisa-sisa raja tanpa kepala.
Hanya satu tulang yang tidak ada dan itu adalah tengkorak kepala. Saat dia
meletakkan bandul tengkorak kecil dari kalungnya di peti mati, tengkorak itu
tumbuh ke ukuran yang tepat dan menyatu ke bagian tubuhnya yang lain. Peti mati
kemudian akan disinari oleh kobaran api yang terlalu panas untuk terlihat
alami, dan setelah semua menjadi debu, akan ada lonceng tua yang retak terlihat
diantara tumpukan abu mayat,
Jika kau berhasil berdiri
kuat melalui setiap detail cerita yang melelahkan, aura dari lonceng yang tadi
kau gunakan dan masih berterbangan, akan berhembus dan menjerat kerangka raksasa,
sebelum kemudian membakar kerangka itu dengan api hijau.
Tulang-tulangnya akan larut
menjadi abu hitam dan jatuh di hadapanmu. Di tumpukan itu, akan ada kalung
kecil dari emas sempurna dan memiliki bandul tulang miniatur seperti dalam
cerita.
Pakailah, dan kau akan
tertidur lelap. Kau akan bangun di rumah, di tempat tidurmu sendiri, merasa
lebih sehat dari sebelumnya. Selama kamu memakai kalung ini kau tidak akan
pernah merasa sakit atau lelah, tetapi jika kalung itu dihilangkan, maka setiap
kelemahan, keletihan, dan penyakit yang kamu derita sejak kau menemukan kalung
itu akan kembali, dan benda itu akan lenyap.
Benda
itu, adalah Obyek 277 dari 538.
Baca The Holders Series Lainnya.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 277 : The Holder Of Longevity"
Post a Comment