From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, negara mana pun, pergilah ke pemakaman mana pun yang bisa Kau datangi. Sesampai di sana, temukan penjaga makam dan katakan bahwa kau hendak mencari sosok yang bernama “Pemegang Duka” [The Holder Of Mourning]
Dia akan mengangguk dengan
pemahaman penuh, dan membawamu ke kuburan, yang baru saja dilubangi. Pohon
dedalu yang rimbun akan memberi keteduhan pada kuburan tersebut, ketika sang
penjaga kubur nampak mempersiapkan sekopnya.
Lubang kuburan tersebut akan
terlihat dalam dan nampak tidak memiliki dasar, namun, pandangan kedua akan
mengungkapkan kedalaman yang dangkal.
Persiapkan dirimu untuk
turun. Persiapkan mental sekarang, atau angkat kakimu dan lari sampai kuburan
hilang dari pandangan. Teruskan lari sampai pagi, saat sudah aman untuk
istirahat lagi. Namun, jangan pernah kembali lagi ke kuburan itu, karena kau
tidak akan diterima setelah mengganggu orang mati.
Disisi lain, apabila kau
masih ingin melanjutkan, masuklah ke dalam lubang dan berbaring. Penjaga kubur
akan mengambil sekop dan mulai. Tanah lembab akan jatuh berat di badanmu,
sebelum dengan perlahan menguburmu dalam kegelapan.
Saat kau menggeliat di
kegelapan, di dalam himpitan tanah yang sesak, kau akan mulai didatangi oleh
kematian. Rasa sakit akan datang sekarang, bukan hanya rasa sakit, tapi juga
penyesalan dan kepanikan yang tak terbendung—otakmu mungkin baru sadar bahwa
ini adalah ide buruk.
Ketika oksigen hampir tidak
dapat kau hirup lagi, kau akan mulai mendengar suara-suara dari bawah tempatmu
berbaring. Kau mungkin tidak yakin itu nyata, atau hanya otakmu yang
membayangkan bahwa ada sesuatu dibawah sana. Hanya tinggal menunggu waktu
sampai nyawamu benar-benar keluar dan mati.
Begitu penderitaan membuatmu
terguncang, kau akan bangun. Kuburannya hilang, tetapi ingatan akan semuanya
masih segar. Kau sekarang berdiri di rumah duka. Sebuah upacara penghormatan
sedang berlangsung. Berjalanlah ke peti mati dan tunjukkan rasa hormatmu. Pastikan
untuk menatap wajah jenazah. Lihatlah itu, secara seksama.
Kengerian telah mengintai
dari awal, dan sekarang telah menemukanmu. Tubuh di peti mati adalah kau
sendiri. Lihat di sekitar. Seharusnya akan ada banyak orang, semua berkabung
untukmu. Jika tidak, maka kasihan sekali dirimu. Karena sedikit dari kenalanmu,
yang peduli ketika kau mati.
Di tempat tersebut, carilah wanita
bergaun hitam yang wajahnya akan nampak buram dibanding siapapun. Ketika kau
menemukannya, tanyakanlah kepadanya satu pertanyaan : “Mengapa kau tidak berduka?”
Sosok itu tidak akan
menjawab, namun hanya akan menoleh kepadamu dengan wajah yang tidak jelas.
Setelah beberapa saat, sosok itu akan berdiri, menyentuh tubuhmu yang ada di
peti, sebelum kemudian seluruh ruangan menjadi gelap.
Beberapa saat, kegelapan
akan memudar lagi, dan kau akan kembali berada di kuburan, di bawah pohon dedalu
dan sosok yang kau lihat tadi akan berlutut disamping kuburanmu.
Tanyakan lagi dia satu
pertanyaan "Siapa yang akan berduka
ketika kita pergi?" Nyaris tidak terdengar, ia akan menjawab dengan
berbisik "Tidak
tau."
Sosok itu kemudian akan
berdiri dan menari dengan liar, gaun berputar, namun tidak pernah mengungkapkan
apa yang ada di bawahnya. Sosok itu lalu akan berhenti, dan dalam bisikan
rendah, kembali berkata, "Yang aku tau, orang matilah yang akan meratapi yang
hidup."
Gaun tetap berputar, dan suara-suara
ratapan akan datang dari kuburan sekitar. Pada awalnya, suara itu terdengar
pelan, hanya dering di tepi pendengaran, kemudian tangisan semakin keras, marah
dan robek. Kau boleh berduka untuk mereka, atau berbagi rasa sakit mereka.
Setelah suara-suara itu ikut
menghanyutkanmu dalam kesedihan, kau akan tersentak bangun, tersedak tanah di
atas dan berebut mencari udara. Bersihkan dirimu dari kotoran, dan bangkitlah
dari kuburan yang dangkal.
Penjaga kubur, serta wanita
bergaun hitam juga sudah pergi. Sekarang, yang tersisa hanyalah dirimu yang
kotor dan luka. Entah berapa lama kau ada di dalam sana.
Ketika perjalananmu selesai,
carilah disekitar pohon dedalu, sebuah guci yang tertutup rapat. Jika kau
membukanya, maka ratapan orang mati dapat terdengar di dalam,
Guci
itu adalah Obyek 274 dari 538,
Obyek itu adalah sebuah
pengingat bahwa bahkan orang mati pun tidak akan terhindar dari siksaan.
Baca
The Holders Series Lainnya.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 274 : The Holder Of Mourning"
Post a Comment