From
theholders.org
Translated
By Admin
Disclaimer
: Once again, ini hanya
cerita, tidak ada kaitannya dengan agama, dan admin hanya mentranslate dari
teks original “The Holders Series” yang tercantum di website theholders.org
(admin merasa harus mencantumkan disclaimer di cerita-cerita seperti ini, takut
ada yang ter-trigger)
***
WARNING
:
Bawalah Obyek Nomor 3 dari 538 dalam perjalanan kali ini.
Di negara mana pun di kota mana pun, pergilah ke perlintasan kereta api terbengkalai yang bisa kau temukan. Carilah rel lurus dan mulailah berjalan di rel yang mengarah ke kiri. Setelah kira-kira dua mil, seorang lelaki tua dengan troli dorong perlahan-lahan akan berjalan di belakangmu.
Kau akan mendengar dia
datang, tetapi jangan berbalik sampai dia berhenti di belakangmu. Begitu dia
berhenti, berbaliklah dan dia akan menawarimu tumpangan. Terimalah karena itu
adalah respon yang benar.
Setelah dia menawarkan
tumpangan, Kau dapat melihat-lihat dengan bebas. Si pendorong troli, adalah
seorang pria tua yang mengenakan kemeja putih berkancing, suspender hitam,
celana panjang hitam usang, dan sepatu hitam yang dipoles. Jika rambutnya di
kuncir kuda, kau bebas untuk melanjutkan pencarianmu. Namun, jika tidak, Kau
disarankan membatalkan perjalanan ini.
Disuatu titik di
perjalananmu, troli dorong itu akan berhenti. Si pendorong akan bertanya apakah
kau bisa membantunya mendorong kereta selama beberapa mil kedepan. Jangan
lakukan karena apabila kau menerimanya, kau akan dipaksa untuk terus mendorong
selama sisa kekekalan, dan kau akan menggantikannya sebagai pendorong troli.
Alih-alih membantu, berdirilah
dengan sabar selama lima detik dan kemudian menolehlah kepadanya. Tanyakan, "Apakah kau
bisa mengantarku ke tempat kita memulai?”
Jika perjalananmu masih
direstui, maka pria itu akan menyanggupi dan akan mendorong troli tersebut ke
arah yang berlawanan. Pria itu akan mulai mendorong troli ke arah yang sudah kau
lalui, namun dengan kecepatan yang lebih kencang dari sebelumnya.
Kereta akan mulai bergerak
lebih cepat dan lebih cepat sampai segala sesuatu di sekitarmu hanyalah gradasi
warna yang kabur. Sementara ini berlangsung, pria itu akan mulai bersenandung
dengan mulutnya, lagu-lagu yang tidak kau ketahui. Kau akan tergoda untuk bernyanyi
bersama, bahkan jika kau tidak mengenal lagu itu. Meskipun begitu, kau harus
melawan atau kau akan dilempar keluar dari troli.
Setelah apa yang tampak
seperti selamanya, troli akan tiba-tiba berhenti di tengah lapangan yang luas,
sepenuhnya lepas dari rel yang tadi merupakan jalurnya.
Begitu troli berhenti, Kau harus
mengalihkan pandangan dari pria itu. Berdirilah di bagian kanan troli dan
lompat sejauh mungkin ke lapangan. Segera setelah Kau mendarat, troli akan
terbakar dan menghilang, meninggalkanmu sendirian di lapangan.
Ini adalah bagian penting
dari perjalananmu. Dari tempat kau mendarat, ambil tepat delapan langkah
menjauh dari tempat kereta berada. Kemudian lanjutkan ke arah kiri-diagonal.
Setelah sepuluh langkah, akan menjadi sulit bagimu untuk berjalan, tetapi Kau
harus terus maju. Setelah dua puluh langkah akan terasa seolah-olah Kau akan
runtuh, tapi jalan terus. Setelah tiga puluh langkah, tidak peduli seberapa
kuat keinginanmu, Kau akan jatuh berlutut.
Di depanmu, secara ghaib
akan muncul sebuah gerbang kuno, disertai dengan dinding tak berujung di kedua
sisinya. Gerbang akan terbuka dan kau akan bebas untuk berdiri dan masuk,
tetapi sebelum kau masuk, seorang pendeta berjubah akan datang melalui gerbang
ke arahmu.
Dia akan memintamu untuk bertobat,
mengingat area di dalam gerbang adalah tempat yang murni dan suci. Jika kau
ingin melanjutkan, lakukan apa yang dia katakan. Kau harus mengakui dosa-dosamu
dan bertobat. Setelah puas, dia kemudian akan membawamu ke taman di balik
gerbang dan menghilang.
Di tengah taman kau akan
menemukan seorang pria tampan dan wanita cantik nampak tengah berbaring
bersebelahan di atas alas. Keduanya tidak berpakaian. Karena mereka nampak
tidak bergerak dan memejamkan mata, hal ini membuat pertanyaan di benakmu
apakah mereka masih hidup atau sudah mati.
Tidak peduli cuaca atau
waktu di luar, taman akan menjadi malam dan satu-satunya cahaya yang akan
tampak adalah cahaya yang memancar dari tubuh mereka. Berdirilah di samping pria
itu dan lihat ke langit. Di sana kau akan melihat cahaya kecil berkelap-kelip
di langit. Cahaya itu akan turun sampai tepat berada di depan wajahmu.
Dari setitik cahaya seperti
debu ini, kau akan mendengar suara yang begitu kuat sehingga kau merasa
seolah-olah tulangmu sendiri akan patah karenanya. Ini akan memberitahumu bahwa
untuk melanjutkan, kau harus mengambil dari pria ‘apa yang digunakan untuk membuat wanita’
Menggunakan Pisau
Bedah Eternity, lakukanlah apa yang harus kau lakukan. Jangan khawatir,
karena kau tidak perlu membersihkan kekacauan apapun setelahnya.
Setelah selesai, kembali ke
lampu kecil dan ucapkan terima kasih, jika itu mengakui penghargaanmu maka kau
akan dibawa kembali ke perlintasan kereta api, aman dengan membawa Obyek. Jika
tidak, bersiaplah untuk terjebak di taman ini selamanya—kau akan menerima berbagai macam kejahatan ketika sang wanita bangun
dan melihat apa yang telah kau lakukan kepada si lelaki.
Tulang
rusuk pria itu adalah Obyek 262 dari 538. Mereka ada di sana
untuk pembentukan, dan mereka akan tetap ada di sana untuk pembongkaran.
Baca
The Holders Series Lainnya.
Catatan
Admin : yang dimaksud Troli dorong disini adalah, kereta kecil
yang tidak ada tuas dan tidak ada mesin. Pokoknya didorong aja ama manusia. Gambarnya
:
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
tulang rusuk rupanya, ane kira yg lain wkwk..
ReplyDeleteP3n15 ???
Delete