From
theholders.org
Translated
By Admin
Di hutan mana pun, di negara mana pun, pergilah ke bagian hutan yang paling tebal dan paling gelap. Saat kau ada di sana, carilah batu putih besar, yang bagian bawahnya terkubur ke dalam bumi.
Untuk melanjutkan, sayatlah
bagian tubuhmu dan tumpahkanlah darahmu ke atas batu itu. Tidak perlu terlalu
banyak, selama darahmu bisa melintasi muka batu, dari kanan atas ke kiri atas.
Ritual ini tidak
semerta-merta langsung memiliki efek yang instan. Pada titik ini, Kau harus duduk di atas tanah,
bersila, dan menunggu. Setelah kurang lebih dua puluh lima menit, Kau akan
mendengar suara menyeret dari suatu tempat di belakangmu; Kau tidak harus
mengalihkan pandanganmu dari batu di depan mata.
Setelah lima menit lagi,
bumi akan mulai bergetar. Saat goncangan semakin kuat, Kau harus berdiri dan
menyaksikan batu itu meluncur menjauh darimu, memperlihatkan sebuah lubang
persegi besar di tanah. Ketika gempa berakhir, Kau dapat melanjutkan untuk
masuk ke lubang gelap.
Saat kau turun ke perut
bumi, Kau akan merasakan udara menjadi lebih dingin dan lembab. Akhirnya,
setelah beberapa menit melewati turunan yang panjang, kau akan tiba di sebuah
lorong di dalam tanah, yang ditutupi oleh kain biru tipis. Ini adalah
kesempatan terakhirmu untuk melarikan diri. Jika kau memilih untuk maju, kau
harus mengatakan hal berikut sebelum melanjutkan: “Aku datang untuk membuktikan diri. Terimalah
kata-kataku, bahwa tujuanku melanjutkan adalah hanya untuk mencari kebenaran.”
Ketika kau memasuki lorong, kau
akan menemukan dirimu hanya beberapa langkah dari gua besar, gelap, dan bundar.
Memasuki gua itu, kau akan disambut oleh mata reflektif dari makhluk humanoid
yang secara samar-samar, berjongkok di tengah ruangan. Tangannya akan terlipat
di atas sesuatu di lantai.
Sekali lagi, Kau harus
menunggu, kali ini selama sekian menit sebelum berbicara atau bergerak
mendekati sosok itu. Jangan sampai makhluk itu menyerangmu. Setelah lima menit berlalu, makhluk itu akan
bergerak lebih dulu, biasanya menundukkan kepala, dan kau harus bertanya: “Sudah berapa lama?”
Makhluk itu akan melihatmu dan
mulai membisikkan masa lalunya; cara dia memiliki Object, dan bentangan panjang
waktunya dalam menunggu Seeker. Kisahnya akan menusukmu ke jiwa, membuatmu
merasa seolah-olah kau telah menua bersama dengan makhluk yang buruk tersebut.
Perasaan aneh dan
gambaran-gambaran kuno akan membanjirimu. Jika kau tunduk pada keinginan kuat
untuk tetap diam setelah mendengarkan kisahnya, kau akan menjadi patung hidup,
tidak dapat bergerak, tidak dapat berbicara.
Itulah kenapa, kau harus
maju selangkah sehingga mantranya akan rusak dan makhluk itu akan mengungkapkan
Object yang dia jaga kepadamu. Itu adalah batu abu-abu kecil, yang akan terasa dingin
saat disentuh.
Setelah kau menerimanya,
makhluk itu, atau sang Holder, akan menggumamkan sesuatu yang tidak bisa
dipahami, sebelum menghilang ke dalam kegelapan.
Batu
itu adalah Object 252 dari 538.
Seorang Seeker akan diuji
Holder, seorang Holder akan diuji Obyek, dan Obyek akan diuji Waktu. Dalam siklus tersebut, elemen yang paling rapuh adalah Holder.
Baca
The Holders Series Lainnya.
Catatan Admin : The Holder Of Diligence. Diligence artinya adalah ketekunan.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 252 : The Holder Of Diligence"
Post a Comment