From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah sakit mana pun yang bisa kau kunjungi. Bawalah sebuah buku dalam perjalananmu kali ini.
Ketika kau mencapai meja
depan, pastikan orang di sana adalah seorang wanita. Berikan dia buku bertema
apa saja yang kau bawa, dan pastikanlah buku itu terdapat tulisan “Aku Berharap” di sampulnya yang sudah
kau tulis menggunakan darahmu sendiri.
Wanita itu akan nampak terkejut
pada awalnya. Dia akan menerima buku pemberianmu dan membolak-balikkan
halamannya dengan malas, sebelum kemudian dia kembalikan buku itu padamu.
Terimalah kembali, namun jangan dibuka. Tidak peduli apakah kau sudah tau isi
bukunya, buku itu akan berisi hal lain apabila kau membukanya sekarang.
Kemudian, wanita itu akan
membawamu ke kamar seorang anak kecil. Anak kecil yang ada di ruangan itu, akan
menatapmu dengan pandangan aneh dan nampak tidak mengharapkan kehadiranmu.
Kau harus mengajukan
pertanyaan kepada si anak kecil, “Mengapa
itu bisa terjadi?”. Mendengar itu, sang anak kecil akan berdiri dari
permainan apapun yang dia lakukan dan pada akhirnya menuntunmu berjalan ke
tujuanmu yang sebenarnya.
Sebelum kalian pergi, sang
anak kecil akan menatap wanita yang mengantarmu tadi dan menyodorkan tangannya,
seakan meminta sesuatu. Sang wanita akan terlihat takut namun, pada akhirnya
dia akan menggunting atau memotong jari telunjuknya sendiri dengan benda tajam
yang ada di sakunya. Dia kemudian akan menyerahkan jarinya itu kepada sang anak
kecil dan kalian berdua akan melanjukan perjalanan.
Abaikanlah sang wanita yang
menangis kesakitan dibelakang kalian. Meskipun suaranya akan sangat menyiksa,
janganlah pedulikan dia dan ikuti sajalah sang anak kecil.
Anak ini, akan membawamu ke
bagian rumah sakit yang tidak terpakai. Makhluk aneh menghuni tempat ini, dan kau
akan melihat beberapa dari mereka berjalan menyusuri lorong. Jangan menatap
mata mereka; seakan mengundang mereka untuk menyerangmu. Pahamilah bahwa
sebagian besar dari mereka mampu mencabik-cabik dirimu dalam hitungan detik.
Setelah beberapa jam, Kau
akan tiba di sebuah pintu tua yang sudah lapuk. Anak laki-laki itu akan
memasukkan jari wanita yang dia pegang ke dalam lubang kunci, dan itu akan
berhasil membuat pintunya terbuka.
Sebelum masuk, periksalah
kembali barangmu. Pastikanlah buku yang sedari tadi kau bawa dalam perjalanan
ini, masih kau pegang dan tidak tertinggal entah dimana. Buku ini, adalah benda
penting yang harus kau jaga dan jangan sampai hilang.
Jika sudah selesai
memantapkan niat, masukilah ruangan itu. Peganglah tangan si anak kecil dan
tariklah dia dibelakangmu. Kau sekarang adalah yang memimpin jalan dan anak
kecil itu tidak akan bergerak, apabila kau tidak menggandeng dan menuntunnya.
Dibalik pintu, kau akan berjalan
menuruni banyak tangga. Mencoba menghitung semuanya mungkin akan membuatmu gila,
jadi jangan lakukan. Mendongak keatas, Kau akan melihat bayang-bayang binatang
yang tergantung di udara dengan rantai, dan setiap upaya untuk kembali menaiki
tangga akan dihentikan oleh mereka.
Jika Kau mendengar suara
selain langkah kakimu dan sang anak, segera duduk dan berteriak, “Aku akan tetap melanjutkan perjalananku!
Kau tidak berhak menghentikanku!” Jika suara itu berlanjut, gendonglah anak
yang kau tuntun tadi dan hadapilah apa yang akan datang. Bagi beberapa orang, penderitaan
yang terjadi di kegelapan mungkin akan mudah dihadapi apabila tidak sendirian.
Saat kau mencapai bagian
bawah tangga, tutup matamu dan berkonsentrasilah sampai kau dapat membayangkan ada
sebuah pintu di depanmu. Jika kau berhasil, pintu akan muncul seperti yang
terjadi di pikiranmu. Bukalah pintu meskipun dengan susah payah, karena
tanganmu yang menggandeng sang anak dan memegang buku.
Di balik pintu tersebut,
akan terdapat aula dansa yang berperabotan apik. Jangan masuk sampai seorang
pria berpakaian bagus, mempersilahkanmu untuk masuk. Dia akan menawarkan untuk
menyimpan jaket atau mantel yang kau kenakan kala itu, namun, tolaklah dengan
sopan.
Kepada pria yang sama, Kau
harus menanyakan satu pertanyaan kepadanya: “Siapa
yang akan mengakhirinya?”
Pria itu akan memberimu
tatapan bingung sebelum memberitahumu tentang rahasia terdalam dan tergelap di
dunia. Dia akan menjelaskan, dengan detail yang mengerikan, sebuah realita
dimana seluruh obyek telah bersatu.
Penjelasannya cukup untuk
membuat pikiran yang paling kuat menjadi gila. Itulah kenapa, ini adalah
satu-satunya saat dimana kau dapat melihat isi buku yang kau bawa dari tadi.
Teks dari buku tersebut akan membuatmu menjadi waras kembali, meskipun akan ada
konsekwensi ketika kau membacanya.
Bukalah di halaman manapun
dan baca apapun yang ada didalamnya. Teks dari buku tersebut akan berubah
menjadi bahasa yang jahat dan tidak wajar, namun mulutmu akan menyesuaikan diri
dan mampu membacanya dengan lancar.
Ketika Kau telah membaca
empat halaman, pria yang ada di depanmu akan nampak marah. Seakan teks tersebut
adalah kalimat tabu yang tidak seharusnya diucapkan di tempat ini.
Pria itu akan menerjangmu
dan akan mencoba membunuhmu. Jika pertarungan terjadi, bersembunyilah di balik
sang anak yang sedari tadi kau tuntun. Karena suatu alasan, sang pria hanya
akan menyerangmu dan tidak menyerang sang anak. Manfaatkanlah ini meskipun kau
harus menjadikan anak tersebut sebagai tameng hidup.
Jika anak tersebut terluka
karena terkena serangan yang tidak disengaja, maka lukanya akan sembuh kembali.
Maaf karena aku harus
mengatakan ini, namun, satu-satunya cara untuk keluar dari tempat itu
hidup-hidup adalah mengalahkan sang pria dengan kekuatan. Pahamilah bahwa ini
adalah pertarungan sulit. Meskipun begitu, lakukanlah karena nyawamu adalah
taruhannya.
Jika kau, secara ajaib
berhasil menang, maka sang anak akan menoleh kepadamu dan tersenyum mengerikan.
Kemudian, dia akan berubah bentuk menjadi sosok yang abstrak dan kontradiksi.
Bentuknya tidak akan bisa kau pahami dan tidak peduli sekuat apapun dirimu, kau
akan pingsan karena syok dan ketakutan.
Ketika kau bangun, Kau akan
menemukan dirimu berada di kamar sang anak di rumah sakit tadi. Disekitarmu, buku
yang tadi kau bawa, terlihat terbungkus dengan baju yang dipakai sang anak
kecil.
Bawalah buku beserta kain
yang membungkusnya dan larilah keluar rumah sakit untuk pulang. Jangan buka
kainnya sampai kau sampai di tempat yang kau sebut rumah.
Buku
ini adalah Obyek 198 dari 538.
Di dalamnya berisi teks kuno
yang mampu melindungi dan menyembuhkanmu dari kegilaan. Rapalkanlah kepada
orang berpenyakit mental yang kau ketahui, dan mungkin dia akan sembuh.
Namun hati-hati. Beberapa
entitas mungkin akan sangat tidak menyukai konten yang ada di dalam buku
tersebut. Kau masih ingat dengan Ras Peniru yang sempat kau temui di perjalananmu
menemui The
Holder Of Extravagence? Kau sebaiknya berhati-hati dengan mereka ketika kau
hendak membaca buku ini keras-keras.
Baca The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 198 : The Holder Of Blazes"
Post a Comment