From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit mana pun yang bisa Kau kunjungi. Saat Kau mencapai area resepsionis, mintalah untuk mengunjungi pasien yang menyebut dirinya “Pemegang Kekejaman” [The Holder Of Brutality]
Jika resepsionis itu malah memanggil
security untukmu, cepatlah minta maaf dan tinggalkan rumah sakit dengan segera.
Jangan pernah kembali ke sana, dan tunggu satu tahun berlalu sebelum mencoba
pencarian lagi di rumah sakit lain. Lebih baik tidak kuberitahu, apa yang akan
terjadi jika kau tertangkap di rumah sakit tersebut.
Disisi lain, Jika Kau berada
di tempat yang tepat dan perjalananmu direstui, resepsionis tersebut akan
memberimu seringai sadis dan membawamu ke ICU.
Saat pemandumu melewati
pasien, ia akan berhenti sejenak untuk memeriksa label nama di tempat tidur
mereka. Waspadalah terhadap lingkungan sekitarmu, dan berhati-hatilah untuk
tidak pernah menyentuh personel yang memegang peralatan medis. Kesabaran
orang-orang di sini sangat tipis, dan mereka cukup mudah tersinggung. Kau tidak
ingin berakhir menjadi salah satu pasien di sini, karena kau pasti tidak akan
pernah kembali ke dunia luar.
Ketika Kau mencapai tempat
tidur nomor #538, Kau akan melihat seorang lelaki tua terbaring di sana. Saat
tatapanmu bertemu dengannya, dia akan, tidak seperti biasanya dari tubuhnya
yang lemah dan kurus, berteriak sekuat tenaga: “Mereka ada di sini!”
Setelah mendengar kata-kata
itu, akan ada ledakan di luar rumah sakit, seolah-olah ada semacam serangan
artileri yang terjadi. Ini akan berlangsung tanpa henti, dan pada akhirnya
ledakan tersebut akan mengenai ICU dan membunuh banyak pasien dan staf medis.
Tutup matamu dan jangan
bergerak dari tempatmu berdiri tidak peduli apa yang Kau dengar, rasakan, atau
cium. Jika kau membuka mata sebeum waktunya, kau akan selamanya terjebak dalam
tembakan beruntun peluru artileri dan segala jenis senjata proyektil yang
digunakan dalam perang. Kau akan merasakan setiap robekan otot dan setiap
retakan tulang saat mereka menghantam tubuhmu seperti hujan badai, merobeknya
seperti selembar kertas. Dan ketika tubuhmu hanyalah tumpukan debu, ia akan
tumbuh kembali dan siklusnya akan dimulai lagi. Begitulah nasib Kau untuk
selama-lamanya jika Kau menyerah pada ketidaksabaran.
Kau harus tetap menutup mata
sampai pengeboman berhenti. Kau hanya bisa yakin bahwa Kau aman ketika semua
sudah tidak terdengar kecuali tangisan seorang gadis. Jika Kau mendengar apa
pun selain ini, lebih baik jangan membuka matamu, meskipun itu artinya adalah
menutup mata dalam waktu yang sangat lama.
Hanya ketika yang tersisa
hanyalah suara tangisan gadis itu, maka aman untuk membuka matanu. Lingkungan
disekitarmu akan suram dan sunyi, dan kehancuran total sudah tersampaikan.
Bagian-bagian tubuh manusia
akan berserakan di sekitarmu, dan akan masih bergetar karena penderitaan dan
siksaan atas kematian mereka. Faktanya, satu-satunya yang tersisa adalah dirimu,
jika Kau tidak bergerak, dan tempat tidur #538, di mana lelaki tua itu
sebelumnya.
Sayang, lelaki tua itu sudah
tidak terlihat. Yang ada di tempat tidurnya sekarang, adalah seorang gadis
remaja yang menangis. Umurnya tidak lebih dari 20 dan dengan kecantikan yang
tak terkatakan.
Jangan berlama-lama
terpesona dengan kecantikannya agar Kau tidak menjadi gila ketika dia
mengungkapkan kebenaran kepadamu. Sebaliknya, tanyakan, “Siapa yang lebih buruk, kami atau Mereka?”
Setelah mengucapkan
kata-kata ini, tempat yang kau pijaki tersebut akan diserbu oleh tentara.
Mereka tidak memiliki lambang satuan apapun sehingga sulit untuk menentukan
apakah mereka tentara dari duniamu atau bukan.
Yang jelas, mereka tidak
akan mencoba berbicara kepadamu. Mereka akan langsung meringkusmu dan sang
gadis, lalu tanpa peringatan akan menancapkanmu ke sebuah dinding di sebuah
ruangan lain. Setiap tangan, setiap tungkai dan di beberapa bagian badanmu,
akan dipasak ke dinding tanpa adanya perizinan darimu. Kau tidak akan mati,
meskipun kau juga tidak akan merasakan kenyamanan apapun.
Di depan kondisimu yang
menyedihkan, para prajurit kemudian akan melanjutkan untuk mengejek dan
menyiksa gadis yang tadi bersamamu. Siksaan itu akan sangat keji dan akan
membuat sang gadis akan terus menangis menjadi-jadi.
Mereka akan memukulinya
dengan senjata mereka, lalu mereka akan menusukkan jarum di antara kuku
jarinya, sebelum akhirnya mencabutnya. Para tentara bahkan akan memperkosanya
juga, dan melakukan hal-hal tabu yang akan membuat hatimu sakit ketika
melihatnya.
Seiring gadis itu disiksa, wajahnya
akan mulai berubah menjadi semua orang yang Kau kenal, serta semua orang yang
pernah kau cintai dan benci. Dia akan menatap matamu, memohon agar Kau
membantunya. Namun apa daya, diposisimu sekarang, yang bisa kau lakukan
hanyalah ikut menangis.
Setelah apa yang tampak
seperti selamanya, para prajurit akan mengakhiri penderitaannya dengan
memenggal kepalanya. Seorang tentara kemudian akan mendekatimu dan bertanya, “Jadi, bagaimana
menurutmu?”
Jawablah hanya dengan satu kalimat “Kita
semua adalah korban”
Mendengar itu, sang prajurit hanya tertawa. Dia kemudian akan memasukkan
tangannya ke dadamu, dan akan terasa seolah-olah dia sedang menarik jantunhmu.
Rasa sakit itu tidak tertahankan hingga pada akhirnya kau tidak sadarkan diri.
Meskipun Kau telah berhasil
untuk tetap sadar setelah melalui semua yang telah Kau saksikan sejauh ini,
namun perasaan putus asa dan sakit hati akan terus menghantuimu. Mau tidak mau,
perasaan-perasaan itu akan mendoronmu ke tepi jurang kesengsaraan, dan membuat
hati dan pikiranmu berada dalam kegelapan.
Ketika Kau bangun, Kau akan
berbaring di tempat yang kau sebut rumah. Di sebelahmu akan ada kaleng tanpa
label, dengan sejumlah paku yang tertancap dari dalam dan mencuat keluar.
Kaleng
ini adalah Obyek 184 dari 538.
Di dalam kaleng tersebut,
adalah sebuah kehampaan abadi. Benda apapun yang kau masukkan kedalamnya, akan
sepenuhnya hilang dan tidak bisa dicari lagi.
Trauma dari pencarianmu kali
ini, akan terus menghantuimu sampai kau mati. Setiap detik dalam hidupmu, kau
akan terus mengingat momen-momen dimana kau tidak berdaya, dan tidak mampu
menyelamatkan sang gadis.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
ya tak perlu di jelaskan lagi, pada saat perjalanan mu di awal itu, karena "Mereka" dan ya sudah pasti "Mereka" sedang mengawasi mu pada saat perjalanan mu di mulai. ah.. Kenapa aku tidak bisa menyelamatkan "Gadis" waktu itu, kekejaman "Mereka" tidak bisa di bandingkan dengan setiap Kekejaman yang ada didunia ini.. setelah perjalanan yang melelahkan tersebut.. aku sadar bahwa jenis jenis kekejaman yang pernah manusia lakukan hanyalah sedikit bahkan memang saat itu kurasa akan muntah
ReplyDelete