From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke kolam renang umum mana pun yang bisa kau datangi. Di gerbang depan, beri tahu kasir bahwa kau ingin melihat sosok yang bernama "Pemegang Berabad-abad" [The Holder Of Centuries]
Jika sang kasir balas bicara,
tidak peduli apa yang mereka katakan, segeralah lari, dan jangan pernah kembali
ke tempat itu. Disisi lain, jika mereka mengabaikanmu, ulangi pernyataan itu.
Kasir akan memejamkan mata
selama beberapa menit, lalu berdiri dan menuntunmu menuju kolam renang. Kau
akan melihat bahwa kolam dan sekitarnya tiba-tiba tidak ada orang, dan air kolam
telah benar-benar tenang. Kasir akan berhenti di tepi kolam, dan mengisyaratkan
dirimu untuk berendam di dalam kolam kosong itu.
Benamkan dirimu sepenuhnya
ke dalam air, sehingga seluruh tubuhmu akan tengelam tanpa terkecuali. Tutup
matamu di dalam air sampai kau merasakan bahwa air tersebut, akan berubah
menjadi sedingin es.
Setelah itu terjadi, bukalah
mata, dan kau akan mendapati dirimu berada di hamparan samudra luas dengan
posisimu kini tengah berada tepat di atas palung yang sangat dalam dan gelap. Segeralah
berenang keatas dan raihlah permukaan agar kau bisa kembali menghirup udara.
Di tempat yang mirip seperti
lautan lepas itu, kau akan melihat sebuah pulau yang searah dengan cakrawala.
Berenanglah menuju pulau tersebut dan hati-hati jangan sampai tenggelam karena
gelombang laut yang riuh. Semakin mendekat kau dengan pulau itu, semakin ganas
pula arus yang harus kau renangi. Kau harus berenang dengan sekuat tenaga
melawan arus, karena begitu kau menyerah, maka kau akan hanyut,
Saat kau sudah mencapai
pulau itu, Kau akan memiliki dorongan yang hampir tak tertahankan untuk
berhenti dan beristirahat. Namun jangan sampai tergoda. Langsunglah berlari ketika
kau sudah menyentuh pasir pantai. Berlarilah menembus pepohonan dan masuklah ke
daerah yang akan mirip seperti hutan belantara.
Paksakanlah fisikmu melebihi
batas dengan pemahaman bahwa apabila kau berhenti, maka celakala yang akan kau
dapat. Kau baru boleh berhenti ketika kau mencapai sebuah danau yang akan
terletak tepat di pusat pulau.
Setiap otot di tubuhmu
mungkin akan menjerit, dan kau akan merasakan pikiranmu mulai runtuh. Meskipun
begitu, kau tidak boleh berhenti sampai kau sampai di danau yang dimaksudkan.
Ketika kau tiba, ambillah
nafas dalam dan istirahatlah sebentar. Kau boleh meminum air danau yang jernih
itu untuk menghilangkan dahaga karena telah berlari berkilo-kilo meter.
Saat kau beristirakat, kau
akan mulai mendengar panggialan-panggilan aneh, yang datang dari bawah
permukaan danau. Panggilan itu tidak akan bisa kau mengerti, namun akan cukup
jelas di telingamu.
Tanyakanlah kepada suara
itu, dari tempatmu berdiri, satu pertanyaan : “Bagaimana kau bisa menjadi seperti ini?”
Membalas pertanyaanmu, Suara
itu tiba-tiba akan menggema menjadi jelas, dan kata-katanya akan menggelegar ke
permukaan. Fenomena itu akan sangat megah seakan sang danau secara pribadi lah,
yang menjawab pertanyaanmu (padahal sebenarnya bukan)
Kemudian, air yang jernih di
danau itu akan mulai memantulkan gambaran-gambaran kejadian. Yang terlihat
disana, adalah kilas balik dari abad yang tak terhitung jumlahnya, dimana danau
ini awalnya hanyalah gumpalan lumpur.
Gambaran-gambaran itu, akan menggambarkan
bagaimana setiap benua, akan memiliki waktunya sebelum kemudian dikonsumsi oleh
laut. Penjelasan itu akan sangat jelas hingga masa-masa yang kau kenali.
Namun semua tidak berhenti
sampai disitu. Penjelasan itu akan terus belanjut hingga ke masa-masa yang
asing, atau sesuatu yang hanya bisa kau logikakan sebagai masa depan. Gambaran
itu akan menjelaskan tengang bagaimana pulau ini, akan menjadi satu-satunya
tanah yang tersisa di seluruh bumi.
Akan juga dijelaskan tentang
bagaimana pulau yang kesepian ini akan ‘menangis’ selama berabad-abad, hingga
menciptakan danau dengan air matanya. Danau yang sekarang kau lihat dan
saksikan dengan kedua matamu.
Gambaran di danau itu akan
memberitahu kepadamu, apa makna dari setiap air mata dengan detail yang mengerikan.
Bahwa pada dasarnya, pulau ini menangisi setiap kekejaman yang telah dilakukan,
setiap kematian, setiap kebohongan, dan setiap hal buruk yang terjadi di bumi.
Kemudian, di bagian gambaran
yang terakhir, akan dijelaskan bahwa kematianmu, sang Seeker, adalah hal
terakhir yang akan sang pulau tangisi sebelum keberadaannya hilang sepenuhnya.
Perlu diketahui, bahwa
pengetahuan yang kau terima itu, akan membuatmu tercerahkan. Kau akan sangat
terharu dengan kisahnya sehingga kau tergerak untuk membantu sang pulau menutup
usianya dan mengakhiri kisah keberadaannya. Meskipun, itu artinya kau harus
mati.
Menyelamlah ke danau dengan
rasa bangga. Berenang ke bawah sampai tidak ada cahaya lagi, dan tunggu sampai
paru-parumu kosong dari udara. Sambutlah kematianmu dengan bahagia demi sang
pulau yang sudah menahan penderitaan selama berabad-abad. Lupakan semua hal
yang tidak bisa kau raih di dunia dan relakan saja hal-hal yang sudah kau
miliki. Yap, tertawalah kepada Sang
Petani karena bukan dia yang akan menjemput, melainkan kau yang akan datang
sendiri.
Sayang, kematian itu tidak
akan datang dengan mudah. Sang pulau, akan berusaha sebisa mungkin untuk
menyelamatkanmu. Dari bawah danau, dia akan menyemburkan puluhan kubik air
berkali-kali ke permukaan dan mencoba menyelamatkanmu dari tenggelam.
Hindarilah hal ini karena ingat bahwa kau harus mati, apapun yang terjadi.
Jika Kau bertahan, Kau akan mulai
melihat cahaya yang datang diantara gelapnya kedalaman danau. Sesaat sebelum
kesadaranmu hilang sepenuhnya, cahaya itu akan menyambar cepat ke arahmu dan
seluruh penglihatanmu akan menjadi gelap.
Kau sekarang secara resmi,
sudah mati.
Pasca kematianmu itu, kau
akan bangun sekali lagi di kolam renang umum, sambil merasa kedinginan dan
kelelahan. Kau telah memenuhi siklus eksistensi sang Holder dan kini dia
mewariskan seluruh abad-abad yang telah dia lalui kepadamu.
Tahun-tahun dari Abad-abad
tersebut harus kau jalani dari hari ini, sampai masa depan yang ditentukan.
Terhitung dari sekarang, umurmu akan menjadi sepanjang kehidupan sang pulau,
yang kau temui dalam pencarianmu.
Kau akan tetap hidup ketika
benua mulai tenggelam. Kau juga akan tetap berdiri tegak ketika semua bentuk
kehidupan lainnya telah musnah. Kau akan menjadi saksi, ketika air laut
mendidih sebelum kemudian membeku. Siklus itu akan terulang berkali-kali.
Dalam menyambut masa depan
panjang yang akan datang, sesekali kau mungkin akan menangis. Menangis karena
kesalahan dan kejahatan umat manusia. Meskipun begitu, jangalah terlalu lama
bersedih. Di sebuah era yang menandai akhir daratan, kau mungkin dapat kembali
bertemu dengan sang Holder, yang merupakan sebuah pulau terakhir di bumi kelak.
Keabadian
ini adalah Objek 170 dari 538.
Kau ditakdirkan untuk terus
menanggung kehidupan sampai akhir waktu. Kau tidak akan bisa mati sampai era
pencarian yang baru akan dimulai, dan seorang Seeker bodoh akan datang kepadamu
dan mengklaim obyek yang kini adalah milikmu.
Baca
The Holders Series Lainnya
Catatan Admin : Holdernya Pulau anjer. Keren sih tapi -.-
UPDATE : Admin sudah menambahkan poin tambahan di kolom komentar dibawah. Silahkan dibaca.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
mengsedih
ReplyDelete"Kau tidak akan bisa mati sampai era pencarian yang baru akan dimulai, dan seorang Seeker bodoh akan datang kepadamu dan mengklaim obyek yang kini adalah milikmu."
ReplyDeleteBentar, bukannya objek yang dimaksud berada di pulau ? Apakah artinya setelah ratusan abad, sang Seeker bakalan menjadi pulau terakhir seraya menunggu Seeker baru datang ? Atau bahkan pulau tersebut adalah Seeker dari era sebelumnya
Admin akan coba jelaskan.
DeleteJadi obyek di chapter ini adalah “This Imortality” menurut teks aslinya. Yang kemudian admin translate ke “Keabadian ini”. Obyeknya bukanlah benda dan merupakan umur (Anggap saja 100 Juta tahun)
Asumsikanlah umur yang dimaksud adalah ibarat sebuah penggaris. Nah penggaris tersebut, untuk sekarang masih dimiliki si Pulau. Cara menggunakannya, adalah dengan menghitung dari centimeter 1 sampai Centimeter 100 yang merupakan ujung akhir dari penggaris. (1 Centimeter = 1 Juta tahun)
Ketika sang pulau sampai ke hitungan ke Centimeter 99,9, alias mendekati akhir, kau, sang Seeker datang dan meminta penggaris tersebut. Karena sang Pulau mau, maka penggaris itu sekarang adalah milikmu.
Sekarang, karena kau adalah pemilik yang baru, kau harus menggunakan penggaris itu dengan cara berhitung dari centimeter 1 (seperti si pulau). Atau, kau harus hidup dari tahun 1 sampai ke 100 juta tahun yang akan datang.
Poin lain dari obyek ini adalah :
1, Kau harus mati terlebih dahulu agar umur manusiamu bisa tergantikan dengan umur “penggaris” tersebut.
2, pertemuanmu dengan sang pulau, terjadi jauh di masa depan yang mendekati akhir waktu.
3, ada kemungkinan “penggaris” yang menempel di pulau inilah, penyebab pulau tersebut memiliki kepribadian.
4, Ada kemungkinan, jika si pulau selesai menghitung sampai ke Centimeter ke 100 dan belum ada seeker yang meminta “penggarisnya”, maka obyek itu akan Hilang selamanya dan tidak bisa dicari lagi (ini mungkin adalah alasan kenapa dia mencegahmu untuk bunuh diri)
Obyek ini termasuk dalam kategori obyek yang tidak berbentuk fisik, seperti beberapa obyek lalu yang adalah “Nama” bahkan “bahasa kucing”
Sifat dari obyek ke 170 ini, mungkin bisa dibilang Mirip kayak One For All nya All Might dari BNHA kali yak?
Terus untuk pertanyaan, apakah "kau" atau sang Seeker bakal menjadi pulau seiring berjalanannya waktu. Admin rasa tidak.
Delete..
Teori admin sih, berbeda era maka akan ada perbedaan pula dari segi Holder. tau kan? di beberapa chapter yang sudah-sudah, ada diceritakan beberapa Seeker, pada akhirnya mengambil tempat sang Holder itu sendiri karena konsekwensi tertentu dari obyek yang mereka minta,
Setelah Era Pencarian ini dimulai, kau seharus nya sadar.. bahwa ada satu orang yang tetap hidup.. dan di selalu ada di antara kita entah di benua apa itu.. yang menjadi masalah nya adalah, keabadian yang ini sudah di klaim dan kalian para Seeker sudah kehilangan kesempatan sayang sekali.. lebih baik kau melakukan ritual kepada The Holder of Midnight atau apalah itu.. yang sama juga memberikan mu keabadian walau pun dengan cara yang sangat keji
ReplyDelete