From
theholders.org
Translated
By Admin
Di negara manapun, di benua manapun, carilah kota paling makmur yang sudah berdiri paling tidak lebih dari 3 abad. Ketika kau berada disana, sewalah kamar hotel yang posisinya paling dekat dengan pusat kota.
Ketika kau berada di hotel,
tanyakanlah kepada manajer hotel tersebut apakah dia mengenal sosok yang
bernama “Pemegang ketidak abadian” [The Holder Of Mortality].
Jika dia malah mengusirmu
dari hotelnya setelah kau bertanya, maka pergilah dari tempat itu segera.
Sampai akhir hayatmu, janganlah kau menyewa atau membeli rumah, hotel, maupun
penginapan. Jika rumahmu adalah buatan orang lain, maka bakarlah dan pindahlah
ke hutan lalu buatlah rumah sendiri dengan kedua tanganmu untuk kembali
melanjutkan hidup. Ketahuilah bahwa apa yang akan terjadi padamu jika kau
melanggar hal ini, adalah kematian dengan cara yang paling tabu dan
mengenaskan.
Disisi lain, jika sang
manajer hotel mengenal sosok yang kau maksudkan, dia akan memperingatkanmu; bahwa
apapun yang terjadi, kau benar-benar harus mendapatkan obyek yang dia jaga. Dia
kemudian akan menuntutmu untuk
berhasil, karena kegagalan untuk mendapatkan objek ini akan mengakibatkan konsekuensi
yang sangat mengerikan.
Berdiamlah di ruang hotelmu
selama tiga hari tanpa melakukan kontak apapun dengan sosok manapun. Matikanlah
saluran telepon, kuncilah pintu dan tundalah segala macam layanan kamar,
ataupun kunjungan yang harusnya terjadi selama tiga hari tersebut.
Di dalam ruang isolasi
sukarela milikmu itu, semua akan terasa mudah. Bahkan, akan terlampau mudah.
Namun jangan terkecoh. Kemudahan ini dimaksudkan agar kau tertidur. Dalam 3
hari tersebut, kau harus tetap terjaga apapun yang terjadi.
Jika kau tertidur di dalam
waktu 3 hari tersebut, kau mungkin akan bangun di pagi harinya, atau,
setidaknya kau akan ‘merasa’ bahwa kau bangun. Padahal, sejatinya kau sedang
mengalami mimpi kehidupan yang akan terjadi selama puluhan tahun, sampai ajal
menjemputmu di dalam mimpi tersebut. Kau akan tau betapa menyakitkannya ketika
kau mati tua di mimpi itu dan alih-alih menuju akhirat, kau akan terbangun di
kamar hotel ini di hari pencarian obyekmu.
Jika, dengan keajaiban, kau
berhasil melewati 3 hari di ruangan ini terjaga dengan lancar, maka kau boleh
keluar karena kau memiliki perjalanan yang harus kau lakukan.
Akan banyak perubahan telah
terjadi di dunia luar selama kau berada di dalam isolasi. Sebagai awalan, perhatikan
perilaku orang-orang di sekitarmu; misalnya, Kau akan melihat bahwa
kejahatan-kejahatan, akan nampak dibiarkan saja oleh penegak hukum.
Abaikanlah ketika kau
melihat restauran yang dahulunya menyajikan makanan laut, kini menyajikan daging
manusia. Semua tidak terlihat terganggu ketika aksi kanibalisme nampak
dilakukan di tempat-tempat yang dahulunya terhormat.
Mayat-mayat manusia, akan
digantung di emperan-emperan toko ibarat ornamen dan fetus-fetus bayi, nampak
diperjual belikan di lapak pedagang sembako dan oleh-oleh. Hal yang tidak
berubah, hanyalah pakaian dan kegiatan warga, yang nampaknya sebagian besar
tetap bekerja dan beraktifitas.
Kota tempatmu berada akan
menjadi kombinasi aneh antara gore
dan kehidupan normal yang masih tersisa. Satu hal yang bisa kau lakukan,
hanyalah mengabaikan segalanya karena kau masih memiliki perjalanan yang harus
dilakukan.
Persetan dengan semua dan teruslah
berjalan; tujuanmu adalah pusat kota. Semoga matahari bersinar selama
perjalananmu karena, kau tidak ingin tau apa yang akan turun dari awan mendung
di kota ini, ketika hujan datang.
Sang Holder yang kau cari,
biasanya akan duduk di salah satu bangku di alun-alun pusat kota. Cara mudah mengidentifikasinya,
adalah bahwa sosok tersebut, memiliki banyak jari (lebih dari orang normal pada
umumnya)
Di pusat kota tersebut, akan
terdapat 2 landmark yang akan sangat mencolok.
Yang pertama adalah pohon seputih susu tanpa daun yang akan dipenuhi dengan
sarang burung—entah itu burung apa,
jangan bertanya. Yang kedua adalah ‘karya seni’ berbentuk gumpalan daging
raksasa yang memancarkan bau yang sangat menyengat dan busuk.
Ketika kau sudah berhasil
mengidentifikasi dan menemukan sang Holder, dekatilah dia dan tanyakanlah satu
pertanyaan kepadanya “Apakah dia bisa
mati?”.
Mendengar hal tersebut, sang
Holder akan menoleh kepadamu dengan pandangan kosong. Dia kemudian akan menjawab
dengan sangat singkat. Jawaban itu adalah antara iya atau tidak.
Lalu, dia akan bertanya
kepadamu kenapa kau meinginginkan obyek yang dia jaga. Jawablah dengan jujur
apakah kau ingin mencegah, atau mendukung penyatuan para obyek.
Sang Holder akan menilaimu
sebentar, dan memutuskan apakah dia akan memberikan obyek miliknya kepadamu
atau tidak. Jika dia memilih untuk tidak memberikan obyeknya, maka semuanya
sudah berakhir. Kau akan ditinggalkan di tempat ini untuk menjalani kehidupan
barumu dan menjadi bagian di dalam kota terkutuk ini sampai akhir hayatmu. Ketahuilah
bahwa tidak akan ada makanan di tempat ini selain bangkai-bangkai manusia, dan
hewan-hewan terkutuk yang cenderung merupakan pemangsa.
Disisi lain, jika dia mau
menyerahkan obyeknya kepadamu, dia akan memberikanmu sebuah toples kecil, lalu
menunjuk ke ‘karya seni’ berupa gumpalan daging besar, yang merupakan satu dari
2 landmark di tempat ini.
Carilah di gumpalan itu,
obyek yang merupakan tujuanmu kemari. Obyek tersebut adalah organisme hidup
yang sangat suka bersarang di balik darah dan daging. Saranku, carilah
benda-benda untuk menutup badanmu secara sempurna sebelum kau terjun untuk
membongkar gumpalan daging di tempat itu. Jangan sampai, obyek yang
bersangkutan malah menempel dan bersarang di tubuhmu.
Parasit
itu adalah Obyek 169 dari 538.
Jangan keluarkan makhluk itu
dari toplesnya ketika kau sudah menangkapnya, karena entah apa yang akan terjadi
apabila parasit itu lepas dan mulai menjangkiti orang-orang di bumi.
Baca
The Holders Series Lainnya
Catatan
admin : Venom versi The Holders kah?
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 169 : The Holder Of Mortality"
Post a Comment