From
theholders.org
Translated
By Admin
Di negara mana pun, di kota mana pun, pergilah ke pemakaman besar manapun yang bisa kau datangi. Dalam perjalanan ini, bawalah sekop, kompas, dan arloji, serta sumber cahaya dan bahan bacaan jika kau mudah bosan. Lakukanlah pencarian hanya ketika malam bulan purnama.
Ketika kau sudah berada di
pemakaman, pergilah ke titik tertinggi di tempat tersebut dan awasilah jam
tanganmu untuk menunggu tengah malam tiba. Ketika jam sudah menunjukan pukul 12
tepat, berdirilah dari katakanlah di batu nisan manapun, bahwa kau hendak
bertemu dengan “Penjaga Antusiasme” [The
Holder Of Zeal]
Setelah mengucapkan
kata-kata ini, bulan purnama akan memudar menjadi kegelapan, dan membuat
lingkungan disekitarmu akan terlihat tanpa cahaya. Semuanya akan gelap gulita
kecuali satu makam saja. Makam tersebut, akan bersinar dengan cahaya remang
namun masih terlihat jelas.
Jika kau sudah melihat makam
tersebut, bawa semua barang-barang milikmu dan pergilah kesana. Di batu nisan
makam tersebut, akan tertulis dengan jelas tulisan “The Holder Of The Zeal” sebagai
penanda makam yang benar. Masih di nisan yang sama, juga akan terdapat kalimat “Melalui Pengabdian,
segala sesuatu akan mungkin.”
Tugasmu adalah menggali
makam tersebut menggunakan sekop yang kau bawa. Janganlah hentikan kegiatanmu
sampai kau benar-benar menemukan peti mati yang terkubur disana.
Ketika kau sudah
menemukannya, bukalah peti tersebut dan perhatikanlan bahwa itu adalah peti
mati kosong. Disana tidak akan ada mayat atau apapun kecuali kegelapan total.
Itu, adalah kesempatan terakhirmu untuk kembali. Apabila kau tetap melanjutkan
pencarian, satu-satunya cara untuk mundur adalah dengan kematian.
Jika kau sudah menetapkan
keberanian, tinggalkanlah seluruh barangmu dan masuklah ke peti tersebut dengan
hanya membawa kompas. Berbaringlah di posisi dan tutup kembali peti dari dalam.
Ketika kegelapan sudah
kembali dengan sempurna, kau akan meraskan sensasi jatuh yang membawamu lebih
dalam ke lapisan tanah. Pendaratan akan tidak menyakitkan, dan kau akan mampu
kembali berdiri ketika kau merasakan kau sedang berada di sebuah tempat, dengan
permukaan lantai yang dilapisi semacam batu kasar.
Ruangan itu akan sangat
gelap gulita namun, kompas yang kau pegang akan memancarkan lampu remang-remang
yang sama seperti cahaya yang ada di batu nisan bertuliskan sang Holder. Di tempat
itu, meskipun kau tidak bisa melihat jauh karena kegelapan, otakmu akan mampu
memahami sensasi kekosongan seakan kau kini sedang ada di ruangan yang sangat
besar.
Gunakanlah kompas tersebut
dan berjalanlah lurus hanya ke barat. Jangan salah arah karena kau akan
tersesat di tempat ini. Dalam perjalananmu, jangan melihat apapun selain kompas
yang kau pegang. Pastikanlah arah yang kau tuju tidak meleset barang satu
milimeter saja atau kau akan celaka.
Perjalanan itu, akan sangat
panjang. Seiring matamu yang terus menatap kompas, periferalmu akan mulai
terbiasa dengan kegelapan dan pemandangan sekitar tanpa kau harus melihatnya
secara langsung.
Jalan-jalan yang dibuat
dengan partisi batu, serta langit-langit yang dipenuhi dengan masa daging yang
padat dan berkedut. Dari periferalmu, kau juga akan mulai melihat benda
monumental tertentu yang berserakan di arah-arah yang tidak kau tapaki. Benda
mati, benda asing, benda keji, semua bercampur aduk menjadi semacam landmark di banyak sudut jauh yang
syukurnya, tidak perlu kau lihat secara langsung.
Otakmu mungkin sesaat akan
berpikir bahwa benda-benda aneh itu hanyalah imajinasi. Namun kukatakan padamu,
bahwa semua itu nyata, dan semuanya sama mengerikannya apabila benda-benda itu
kau tatap dengan kedua bola matamu.
Seiring kau berjalan lebih
jauh, kau akan mulai mendengar suara angin berhembus, hanya untuk menyadari
bahwa itu bukanlah angin sama sekali. Sindiran-sindiran dingin dan
rahasia-rahasia yang tidak waras akan dibisikkan di telingamu dengan pelan
namun jelas.
Sumpah serapah, nada murka
dan jeritan-jeritan mengerikan yang melolong dari arah yang jauh, akan
membuatmu tidak fokus untuk menatap kompas yang merupakan satu-satunya temanmu
disini.
Jika kau, barang sekali saja
mengalihkan pandanganmu dari kompasmu, maka cahaya remang yang menyertainya
akan mengkhianatimu. Kau akan terjebak dalam kegelapan selamanya dan menjadi
bagian dalam vivarium horor yang menyimpan berbagai macam makhluk paling haram,
absurd, aneh dan menakutkan. Pahamilah bahwa predator di tempat itu, bukanlah
dirimu.
Ketika bisikan-bisikan tabu,
serta pandangan-pandangan terkutuk sudah tidak bisa kau rasakan lagi, maka kau
boleh untuk melepaskan pandanganmu dari kompas dan lihatlah keatas.
Kau sekarang akan berada di
ceruk yang tidak lebih lebar dari tempat yang baru saja Kau tinggalkan.
Dindingnya terbuat dari batu kasar sekali lagi, dan di beberapa tempat
ditempelkan lentera yang menyala dengan lampu hijau yang menakutkan.
Lantainya terbuat dari
keramik berbentuk non-Euclidean yang mengelilingi sebuah podium segi delapan.
Di podium tersebut adalah patung dewa yang sudah lama terlupakan, yang
bentuknya sangat buram sehingga tidak ada yang bisa melihatnya kecuali para
penyembahnya yang paling taat tanpa menyerah pada teror.
Di depan patung tersebut,
akan terdapat sosok berjubah yang tengah membukuk. Mungkin tengah melakukan
ritual penyembahan. Dekatilah orang itu, dan tanpa menyetuhnya, tanyakanlah
satu pertanyaan secara pelan : “Mengapa
kau percaya kepada mereka?”
Mendengar kata-kata ini,
sosok itu akan berdiri dan menjawab “Karena mereka percaya pada kami”, sebelum kemudian berbalik menghadap kepadamu dan
mengangkat tudungnya, memperlihatkan wajah tanpa mata di rongganya, namun
dengan satu di tengah dahinya.
Kau akan mampu melihat darah
hitam yang mengalir tanpa henti dari mulutnya yang tidak memiliki bibir.
Jubahnya yang compang-camping, akan memperlihatkan berbagai macam benda-benda
aneh yang dirajutkan seperti taring, ekor kalajengking, talisman batu dan
hal-hal aneh lainnya.
Melihat kompas yang kau
pegang, sosok itu akan paham tujuanmu kemari. Dia kemudian akan melemparkan
sebuah pisau tumpul kepadamu dan tidak akan berkata apapun setelahnya.
Jika kau tidak paham apa
yang harus kau lakukan, maka tamatlah sudah. Sang Holder tidak punya waktu
meladenimu dan dia hanya akan menyerangmu dengan kecepatan yang mengerikan dan
mematikan.
Yang harus kau lakukan
dengan pisau tumpul itu adalah satu, yaitu memotong dan menyayat bagian-bagian
tubuhmu dan menumpahkan seluruh darahmu di tempat ini. Meskipun begitu, kau
jangan ngawur dalam melakukannya.
Lihatlah patung yang ada di tempat tersebut dan kau akan menyadari berbagai
macam garis merah yang melintang dari kepalanya, sampai bagian-bagian badan
yang tersembunyi.
Garis-garis di patung itu,
adalah petunjuk untuk bagian-bagian tubuh mana yang harus kau sayat. Di
beberapa tempat, sayatan akan sepenuhnya memutar hingga mungkin akan
mengharuskanmu kehilangan satu tangan ataupun kaki. Meskipun begitu, camkanlah
bahwa hanya dengan mengikuti petunjuk inilah, Obyek yang kau cari bisa kau
dapatkan.
Tentu ini akan sulit.
Terlebih dengan pisau tumpul yang kau gunakan. Tahanlah segala macam rasa sakit
dan relakanlah apapun yang akan hilang hingga kau pada akhirnya menyelesakan
penyayatan seutuhnya. Jangan sampai kau menyerah di tengah jalan atau bahkan
mati sebelum garis terakhir sudah kau sayatkan.
Disetiap sayatan dan
potongan, kau akan kehilangan banyak darah. Kemudian, semuanya akan diakhiri
dengan titik merah tepat di bagian jantung. Tusuklah tanpa ragu dan kau akan
menyelesaikan pencarianmu.
Jika ‘ritual’ itu berhasil, Kau
akan bangun di tempat tidurmu, dan alaram akan menunjukkan pukul 12:00 siang.
Pergilah ke cermin terdekat, dan amati banyaknya garis merah yang akan memenuhi
tubuhmu. Garis-garis tersebut akan berada di tempat-tempat dimana kau menyayat
dan memotongnya ketika kau melakukan pencarian.
Dari garis-garis itu, kau
akan selalu merasakan rasa sakit ringan. Namun, apabila disekitarmu ada Holder
lain selain The Holder Of The Zeal, garis-garis itu akan terbakar menyakitkan
dan memberimu rasa sakit yang tidak tertahankan.
Garis
merah itu, adalah Object 168 dari 538, The
Brand Of Zealot. Memang terlihat seperti kutukan namun, garis
merah itu akan sangat membantu ketika kau hendak melakukan pencarian-pencarian
obyek tertentu. Terlebih untuk mengidentifikasi sosok-sosok yang mengaku
sebagai Holder.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 168 : The Holder Of Zeal"
Post a Comment