From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke gedung pertunjukan atau aula musik mana pun yang bisa kau masuki. Begitu masuk, temukan kepala security dan mintalah untuk melihat sosok yang menyebut dirinya "Pemegang Ethereal." [The Holder Of Ethereal]
Mendengar permintaanmu, dia
akan berkedip beberapa kali, seolah-olah tidak yakin apakah yang kau tanyakan itu
nyata. Tanyakan hal yang sama agar dia paham. Jika dia terus menatapmu sambil
berkedip, Kau mungkin ingin menutup mata dan menutup telinga sebelum
menyaksikan isi perutmu disobek dan dikunyah oleh iblis-iblis neraka yang
kelaparan.
Namun, jika dia malah
menggelengkan kepalanya dan berbalik untuk pergi, persilahkanlah dan biarkan
dia pergi, karena itu berarti permintaanmu dikabulkan.
Pada titik ini, yang bisa kau
lakukan hanyalah menunggu. Kau akan melihat ruangan menjadi semakin gelap dan
waktu terlihat melambat. Saat ini terjadi, suara nada yang samar dan hampir
tidak terdengar akan mulai dimainkan. Suara ini akan tumbuh lebih keras dan
lebih keras, dengan sangat, sangat lambat. Namun, janganlah coba untuk
mendengarkan dengan seksama, karena suara ini mungkin akan merusak mental dan
pendengaranmu.
Kau harus menganggap suara
itu sebagai suara latar dan tidak lebih, meskipun suara itu mungkin akan
menjadi lagu terindah yang pernah kau dengar.
Segera, suara dari paduan
suara rendah akan terdengar untuk bergabung dengan lagu. Lirik yang dinyanyikan
oleh suara-suara ini, adalah lirik yang paling buruk yang pernah kau dengar
dalam hidupmu. Sama seperti lantunan nada sebelumnya, Kau tidak boleh fokus
pada mereka.
Dalam melodi indah yang
memilukan, mereka akan menyanyikan tentang setiap pembunuhan, setiap
pemerkosaan, setiap kisah cinta palsu dan patah hati yang pernah dikenal dunia.
Jika Kau fokus bahkan sedetik pun pada salah satu lirik yang dinyanyikan, Kau
akan menemukan kesengsaraan dalam lirik itu seratus kali lipat sampai kau mati
atau menjadi gila.
Setelah waktu yang terasa
sangat lama, lagu itu perlahan-lahan akan memudar, tetapi lampu akan terus
meredup hingga hampir semuanya gelap gulita, menyisakan satu titik saja yang
akan disinari lambu yang remang.
Beberapa saat akan berlalu,
dan di tengah sorot lampu remang tersebut, akan nampak sesosok tanpa mata yang
mengenakan pakaian formal. Dia akan memegang alat musik cello tua yang kayu-kayunya sudah membusuk dan senarnya hampir
putus. Dia akan duduk di sebuah kursi berkarat yang secara bertahap, akan
mengambil bentuk di dalam bayang-bayang juga.
Sebelum dia memainkan
sesuatu, dia akan menoleh kepadamu. Disaat ini, tanyakanlah satu pertanyaan
kepadanya : "Mengapa mereka
bernyanyi?" Dia akan tersenyum sedih dan malah balik bertanya, "Lagu seperti
apa yang ingin kau dengar dariku?"
Ketika dia menanyakan ini
padamu, kau harus menanggapi dengan, "Aku
tidak datang hanya untuk mendengar simfoni tua.”
Sosok itu akan menatapmu
dengan pandangan sedih, sebelum kemudian memainkan lantunanya. Itu adalah
lantunan yang berat sekaligus ringan, rendah sekaligus tinggi, dan jelek
sekaligus indah. Lagu itu akan tidak karuan namun akan ada irama di dalamnya.
Sayang, bagimu, itu hanyalah
gerakan tanpa suara. Tidak ada nada dan tidak ada irama yang terdengar sekeras
apapun kau mencoba mendengarkan. Kau mungkin merasa bahwa kau mendadak tuli
saat itu juga. Namun, sebenarnya tidak begitu.
Itu adalah lantunan yang
bersuara di dimensi yang berbeda. Suara itu, akan memiliki sebuah cerita tentang
mengapa mereka bernyanyi, tentang upaya mereka untuk menenggelamkan kesedihan
dan duka mereka dengan musik.
Simfoni itu akan
memberitahumu bagaimana musik, adalah satu-satunya hal yang dapat menenangkan rasa
haus darah dan kemarahan mereka, meskipun mereka ditakdirkan untuk menyanyikan
hal-hal paling mengerikan yang bisa dibayangkan.
Tidak apa jika kau tidak
bisa mendengarkan lantunan itu karena, itu adalah suara yang hanya bisa kau
dengar apabila kau memutuskan untuk merusak gendang telingamu dan memutuskan
hidup di kesunyian. Di dalam kesunyian abadi itulah, kau baru bisa mendengar
suara yang dilantunkan sang Holder dengan Cello-nya.
Setelah selesai menampilkan
pertunjukannya, sang Holder akan menatapmu dalam dan tersenyum. Kemudian, di
dalam komunikasi tanpa suara, dia akan menghilang begitu saja dan meninggalkan
alat musiknya di tempat dia duduk tadi.
Cello yang dia tinggalkan
adalah milikmu untuk disimpan.
Cello
itu adalah Object 166 dari 538.
Memainkannya akan
menenangkan jiwamu yang paling dalam, tetapi setiap kali kamu memainkannya,
akan menyebabkan chorus dari
sebelumnya naik volumenya satu tingkat lebih tinggi.
Itulah kenapa, Kau harus
berhati-hati—tidak hanya karena suara akan semakin tinggi dan keras ketika
sering kau mainkan, tapi karena di titik tertentu, suara itu akan sangat
merusak ketika mencapai oktaf-oktaf yang tidak seharusnya didengar telinga
manusia.
Baca
The Holders Series Lainnya
Catatan
Admin : Ethereal menurut google, adalah sangat ringan atau sangat
halus. Namun sebenarnya penerjemahannya bisa berubah ubah tergantung
kalimat dan maksud penggunaannya.
Entah ini benar atau tidak, namun berdasarkan cerita chapter ini, admin akan menganggap bahwa yang dimaksud dengan Ethereal adalah suara yang murni.
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
"Lagu itu hanya bisa didengar jika kau merusak gendang telingamu, dan hidup dalam kesunyian abadi"
ReplyDeletePeople who go to The Holder Of Silence: "i see this an absolute win"