From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah sakit mana pun yang bisa kau datangi. Pergilah ke meja depan dan mintalah untuk mengunjungi "Pemegang Penyakit” [The Holder Of Sickness]
Mendengar permintaanmu, sang
pegawai akan bergidik dan mulai berkeringat deras. Dia kemudian akan terlihat
ingin muntah dan mulai mencakar-cakar kulitnya sendiri.
Setelah mencoba menenangkan
diri, dia akan membawamu menyusuri lorong putih yang panjang. Seiring
perjalanan kalian, kau akan mulai merasakan sakit dan akan merasa semakin tidak
nyaman.
Berjalan semakin jauh
mengikuti pegawai yang memandumu, tubuhmu akan mulai tidak bisa diajak kompromi
lagi. Diawali dengan demam, akan berubah menjadi mimisan, mata akan berkabut
dan flu yang tiada henti.
Di suatu titik, Kau akan
mulai muntah-muntah dan mengotori dirimu sendiri. Di titik itu, hal yang sangat
ingin kau lakukan hanyalah berbaring dengan pakaian kotormu dan istirahat
dimanapun. Tidak peduli seburuk apa tempatnya.
Lawanlah perasaan ini karena
apabila kau tertinggal di belakang sang pegawai yang memandumu, maka sudah
tidak mungkin untuk kembali ataupun melanjutkan perjalananmu. Kau akan
selamanya tersesat di lorong ini dan pada akhirnya tidak ada yang bisa kau
lakukan selain menunggu ajalmu tiba.
Di ujung lorong, sang
pegawai akan secara tiba-tiba berhenti dan menoleh kepadamu tanpa berucap
apapun. Wajahnya akan tertutup luka membusuk, dan dia akan mengalami kejang
hebat sebelum kemudian tak sadarkan diri.
Kau akan ditinggalkan ketika
dua atau lebih sosok, datang dan menjemputnya meninggalkanmu. Sosok-sosok
tersebut adalah perawat tanpa wajah, yang kegiatan mereka sekarang, tidak perlu
kau ketahui.
Kau akan ditinggalkan di
depan sebuah pintu beci kecil yang polos, dengan genangan darah nampak mengalir
keluar dari celah pintunya. Ketika pintu itu terbuka dengan sendirinya, akan
terungkap sebuah lorong putih yang sama persis seperti yang kau lewati untuk
mencapai kesini.
Langkahkanlah kakimu
memasuki lorong tersebut. Jangan terintimidasi oleh panjangnya yang terlihat
tidak berujung karena, itu mungkin adalah satu-satunya jalan keluar dari tempat
ini.
Saat Kau berjalan menyusuri
lorong panjang tersebut, kau akan melewati berbagai pintu terbuka yang menampilkan
suasana kamar bedah. Di dalam ruangan-ruangan itu, akan terdapat perawat dan
dokter dengan wajah pucat, berkerut dan tanpa mata melakukan pembedahan untuk
memutilasi pasien yang mungkin dulunya manusia tetapi sekarang hampir tidak
mirip dengan mereka.
Para pasien, akan berteriak
ketika tubuh mereka dibelah berkeping-keping, dan terjebak dalam gumpalan rumit
yang nampak membusuk di meja operasi. Teriakan mereka, akan sangat keras dan
menyakitkan sehingga meskipun kau berpaling, gambaran-gambaran atas apa yang
terjadi kepada mereka akan tetap berbekas di pikiranmu.
Abaikanlah ruangan-ruangan
itu dan janganlah melihat terlalu lama. Disuatu titik, kau mungkin akan melihat
sebuah ruangan tanpa pasien dimana sang dokter dan asisten sedang menunggu. Apabila
kau secara sengaja ataupun tidak sengaja melakukan kontak mata dengan penghuni
ruangan-ruangan tanpa pasien itu, kau mungkin akan ditangkap dan dibedah karena
kau dikira sebagai paseian yang “dijanjikan” kepada mereka.
Jika Kau berhasil mencapai
ujung lorong tanpa menjadi gila atau menjadi salah satu pasien, Kau akan
mencapai sebuah pintu logam kecil lainnya. Namun berbeda dengan sebelumnya,
yang satu akan ini dilapisi dengan darah cokelat tua dan jeroan yang dihiaskan
di depannya.
Bukalah pintu itu dan kau
akan menemukan sebuah ruangan kecil bersih dan terang yang berbau anestesi,
desinfektan, dan darah yang sudah lama. Satu-satunya suara yang terdengar
selain detak jantungmu adalah dengungan lampu neon, yang cukup membuat beberapa
orang gila.
Di tengah ruangan, akan
terdapat meja operasi modern dengan berbagai macam peralatan medis. Di meja
operasi tersebut, tengah diikat erat-erat, akan berbaring seorang anak berkulit
pucat. Mata biru cerahnya menatap cahaya lampu dengan ketakutan.
Melihat kedatanganmu, dia
akan menangis dengan sedih dan memohon padamu untuk membantunya melarikan diri.
Kau harus menahan keinginan untuk mengasihani dia, karena jika kau melakukannya,
dia akan menipumu dengan pengkhianatan yang sangat keji dan pada akhirnya malah
akan mengorbankan nyawamu untuk diberikan kepada sang dokter agar dia bisa
bebas seorang diri.
Tanpa menunjukkan niat untuk
membantu, tanyakanlah satu pertanyaan kepadanya. “Kenapa kau ada disini?”. Mendengar pertanyaanmu, Anak itu akan
mengejang dalam kesengsaraan dan mulai menangis lebih menyedihkan dari
sebelumnya.
Kau sekarang harus mencari tau
untuk apa kau datang. Ambil pisau bedah dan lakukanlah pembedahan kepada anak
tersebut. Jika kau, secara kebetulan adalah ahli bedah, maka kau boleh untuk
melakukan prosedur pembedahan yang benar.
Namun, jika kau adalah orang
yang tidak tau menau soal medis sama sekali, maka janganlah risau. Potong di
mana pun kau mau, karena Objek yang kau cari ada di suatu tempat di dalam tubuh
anak ini.
Dalam operasi yang kau
lakukan, anak tersebut akan sepenuhnya sadar dan jeritan kesakitannya, akan
bergema melalui ruangan kecil itu dengan sangat keras sehingga mungkin akan
mulai membangunkan rasa iba di dalam dirimu, tidak peduli sekeras apapun
hatimu.
Abaikanlah dan tahan
perasaan itu. Alih-alih, bekerjalah dengan cepat!
Bedahlah menembus tulang,
potonglah organ dan angkatlah lapisan mukosa dan jeroan untuk mencari Object
ini. Semakin lama kau membedahnya, kau mungkin akan mulai merasakan kepanikan.
Disuatu titik, sosok yang kau bedah akan terlihat seperti sosok-sosok yang kau
kenal. Sahabat, saudara, teman dekat, bahkan mungkin kekasih.
Janganlah berhenti meskipun
suara-suara yang familiar akan memohon agar kau menyudahi kegiatanmu. Anak
kecil tersebut, akan menggunakan suara-suara dari orang yang kau sayangi untuk
mempengaruhimu.
Cari setiap inci. Peras
setiap isi dari ususnya, iris otaknya dan telusuri setiap celah. Rasakan jalanmu
melalui setiap lapisan ototnya dan putar setiap organ dalam ke luar sampai kau
menemukan benda lunak seperti telur yang seukuran bola mata.
Kelupas membran dengan
hati-hati untuk mengungkapkan tumor hitam kecil, yang ditutupi dengan nanah
putih dan kuning yang berbau mengerikan, berdenyut dan menyemprotkan segala
macam cairan busuk.
Hilangkan selaputnya dan
berhati-hatilah untuk meletakkan tumor di suatu tempat di mana ia tidak akan
pernah disentuh dengan tangan kosong atau baunya terhirup.
Tumor
ini adalah Objek 162 dari 538.
Hati-hati, obyek ini
memiliki kecerdasan sampai tingkat tertentu. Jika kau berniat menyimpannya,
karantina di kotak tertutup dan jangan sampai lepas.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 162 : The Holder Of Sickness"
Post a Comment