From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa Kau kunjungi. Ketika Kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Paranoid" [The Holder Of Paranoid]
Jika orang di meja mengklaim
bahwa sang Holder telah “dibawa pulang”, maka balaslah dengan "Kalau begitu, selamat siang!"
dan segeralah pergi dari situ. Jangan berbicara atau berbagi kontak mata dengan
siapa pun, atau kata-kata dan tatapan mereka akan menghantuimu dan mengoyak
pikiranmu disaat itu juga.
Disisi lain, jika pegawai
itu tersentak dan mengangguk tiga kali, maka ikutilah dia ketika dia beranjak
meninggalkan mejanya. Dia akan membawamu menyusuri lorong yang bersih dan
terang benderang, dengan deretan pintu tertutup melapisi dinding. Setiap pintu
akan dicat dengan warna cerah dan dihiasi dengan tiga digit angka, dan melalui
setiap pintu, Kau akan mendengar suara gumaman.
Sang pegawai, akan berhenti
di satu pintu tertentu.
Jika pintunya berwarna
kuning dan memiliki nomor yang berakhiran 6, minta dia membawamu ke pintu yang
sebenarnya. Jika dia berhenti di pintu biru yang nomornya berakhiran 9,
tanyakan dengan suara tenang,
"Bisakah kau membukakan pintunya agar aku bisa masuk ke dalam?"
Jika pegawai itu menolak,
maka membungkuklah padanya dengan sopan dan pergi. Akhirilah perjalananmu dan
keluarlah dari institusi dengan menyusuri jalan tempat kau datang.
Tentu, Jika sang pegawai
bersedia menuruti perminaanmu, kau harus berterima kasih padanya tiga kali.
Gunakan kata-kata dan nada yang sama setiap kali, karena jika Kau sangat gagap,
pemandu tersebut tanpa aba-aba akan langsung menyerangmu.
Ketika Kau selesai berterima
kasih padanya, dia akan membuka pintu biru di depanmu. Segera setelah celah
terkecil terbuka di pintu, teriakan serak yang mengerikan akan terdengar di
telingamu.
Jangan coba untuk menutupi
telingamu dengan tangan. Karena jika Kau melakukannya, suara itu malah akan
bergema di seluruh jiwamu untuk selamanya. Sebaliknya, sambutlah jeritan yang
mengerikan itu dengan santai, karena mereka adalah bagian dari ujianmu untuk
mendapatkan obyek yang kau cari.
Kala Kau memasuki ruangan, Kau
akan melihat bahwa tidak ada sumber cahaya di dalamnya. Berdiri di dalam
ruangan, Kau dapat merasakan hembusan angin saat jeritan melolong terdengar
bergema di sekitarmu. Pintu akan menutup di belakangmu dan jeritan akan
berhenti, seketika menjebakmu dalam kegelapan yang hening.
Mulai detik ini, kau harus
fokus. Jika Kau mendapati dirimu lumpuh karena ketakutan, maka Kau telah gagal
dalam pencarianmu. Jika ini terjadi, tahan napasmu dan hitung sampai tujuh, dan
kematian yang cepat dan hening akan menjadi hadiahmu.
Tetapi, jika Kau masih bisa
membuka dan menutup tangan, dan menggoyangkan jari-jari kaki, maka Kau harus
melanjutkan perjalananmu tanpa gentar. Majulah sebanyak sembilan langkah dari
tempatmu berdiri, dan jangan berhenti sebelum 9 langkah itu sudah tercapai.
Dengan setiap langkah yang Kau
ambil, Kau akan mulai merasakan hembusan napas banyak orang di sekitarmu.
Segera setelah Kau mengambil langkah kelima, Kau akan merasakan belaian banyak
tangan di permukaan kulitmu.
Jangan goyah atau malah
menghentikan langkahmu, atau napas-napas itu akan berubah menjadi jeritan
gelap, dan sentuhan yang menyentuh tubuhmu akan merobek kulit dan otot dari
tulang-tulangmu.
Setelah langkahmu yang
kesembilan, fenomena pernapasan dan sentuhan akan berhenti dan dari sudut matamu,
Kau akan melihat cahaya putih redup melayang di sebelah kananmu. Kecerahannya
akan meningkat ketika cahaya itu semakin dekat.
Jika Kau menoleh ke arahnya
ketika cahaya itu masih bergerak, sumber cahaya akan membakar retinamu, dan
setiap kengerian yang tak terkatakan yang dapat dibayangkan oleh pikiranmu, akan
mengambil bentuk fisik dan menggerogoti tubuhmu begitu saja. Mendorongmu ke
dalam keputusasaan yang hanya akan berakhir ketika tenggorokanmu dirobek.
Jika cahaya berhenti beberapa
meter dari tempatmu berdiri, maka kau diperbolehkan untuk menoleh dan
melihatnya.
Berdiri di depanmu adalah seorang
pria yang terlihat transparan. Cahaya terang yang bersinar dari dalam dirinya,
menerangi setiap organ dan fitur visceralnya. Dia akan memberi isyarat agar kau
mengikutinya. Pastikan untuk tetap dekat di belakangnya dan jangan melihat ke
belakang.
Setelah beberapa saat, orang
transparan itu akan kehilangan cahayanya dan keberadaannya akan memudar dan
membaur dalam kegelapan. Segera setelah ini terjadi, diamlah ditempat. Kau
harus berseru dengan suara paling keras, "Hey!
Sudah lama! Aku di sini untuk berkunjung!", seakan kau tengah
mengunjungi sosok kenalan yang sudak lama tidak bertemu.
Pada saat itu, kegelapan
akan menjadi cerah. Ruangan akan menjadi tempat yang hangat dan nyaman, dengan
perapian, tempat tidur, meja, sofa, dan kursi goyang.
Di kursi goyang tersebut,
akan duduk seorang wanita tua. Dia memberikan gambaran sebagai seorang nenek
tua yang tinggal sendiri. Ketika pandangan kalian bertemu, sang nenek akan
tersenyum hangat padamu dan memberikan isyarat agar kau duduk di kursi.
Menanggapi permintaannya,
geserlah satu kursi dan meja ke depan kursi goyang yang diduduki sang nenek.
Posisikanlah dudukmu agar kau dapat secara lurus berhadap-hadapan dengan sang
nenek.
Jangan mencoba untuk
berbicara dengan wanita tua itu. Jika Kau melakukannya, dia akhirnya akan
tertidur. Dia tidak akan terbangun sekuat apapun kau mencoba mebangunkannya dan
kau pada akhirnya hanya akan terjebak di tempat itu tanpa bisa kemanapun.
Sebaliknya, tataplah
langsung ke mata wanita tua itu dan tanyakan, "Mengapa Dia melihat Mereka namun tidak mempercayai Mereka?"
Setelah ditanya ini, wanita
itu akan mulai menceritakan sebuah dongeng kepadamu. Dia akan berbicara tentang
semua hal yang tidak diketahui dan gelap. Dia juga akan menyinggung tentang
hal-hal yang dilihat para pria dalam mimpi buruk mereka, dan tentang bagaimana
mimpi-mimpi buruk itu sebenarnya terjadi secara nyata di ujung mata mereka
ketika mereka terbangun.
Wanita itu lalu akan
menjelaskan tentang suara-suara dan sentuhan-sentuhan yang kau rasakan di ruang
gelap yang beberapa saat lalu kau datangi. Dia akan tertawa mengingat kau yang
terhanyut ke dalam kegelapan dan tentang bagaimana ruang itu seharusnya terang
dan kegelapan, suara dan sentuhan, hanyalah manifestasi dari ketakutan di
pikiranmu.
Kala dia bercerita, sang
wanita tua akan sesekali melirik sesuatu dibelakang kepalamu. Entah asli atau
palsu, namun dia akan terlihat menampakkan raut wajah ketakutan seakan ada
sesuatu yang tengah berdiri di belakang tempat kau duduk.
Abaikanlah ekspresi wajahnya
dan jangan sampai kau menoleh ke belakang sepenasaran apapun dirimu. Ketahuilah
bahwa terlepas dari apa yang kau dengar, rasakan dan bayangkan, tidak akan ada
apapun di belakangmu sekarang.
Jika kau melepaskan
pandanganmu barang sedetik dari sang nenek, maka dia akan secara mengerikan
meleleh dan tidak akan mampu kau mintai obyeknya lagi.
Setelah selesai bercerita, dia
akan merogoh saku blusnya dan mengeluarkan sebuah kacamata tua. Dia akan
membersihkannya dengan kain sebelum kemudian memakainya. Dia akan menatapmu
sambil mengenakan kacamata itu, tertawa sebentar sebelum kemudian
melepaskannya.
Detik berikutnya, dia akan
memberikan kacamata itu kepadamu dan menyuruhmu tidur di tempat ini sembari mengenakannya.
Kau akan terbangun di ruang
tunggu instansi tempat kau memulai pencarian.
Kacamata
itu adalah Obyek 160 dari 538.
Sebagai pemilik baru obyek
tersebut, kau kini akan dihantui Paranoia yang luar biasa. Memakai benda itu
setiap hari, adalah satu-satunya cara agar kau bisa menjalani kehidupan
normalmu setelah pencarian.
Paranoia itu akan menjadi
bagian dari dirimu dan hanya ketika kau melepas kacamata itulah, kau akan
menyadari bahwa setiap bayang-bayang yang kau lihat di kegelapan, ataupun
imajinasi-imajinasi mengerikan yang kau lihat dikeseharianmu, adalah sesuatu
yang nyata.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 160 : The Holder Of Paranoid"
Post a Comment