From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke kamar mayat mana pun, di rumah sakit manapun, yang bisa kau masuki. Ketika kau berada di meja depan, mintalah ke resepsionis untuk mengunjungi sosok bernama “Penjaga Panen” [The Holder Of The Harvest]
Ekspresi pegawai itu akan
berubah menjadi dingin pasca mendengar permintaanmu. Kalian berdua mungkin akan
terjebak dalam keheningan yang sangat canggung karena alih-alih menyanggupi apa
yang kau minta, sang pegawai hanya akan berdiri di sana dan mematung.
Tunggulah beberapa saat
dengan sabar. Jika kau memperhatikan, kau akan menyadari secara perlahan wajah
dari pegawai itu akan mulai mengalami pembusukan. Pembusukan yang menjijikan
itu akan berlangsung seperti timelapse
dan akan berhenti ketika sosok yang ada di depanmu itu, akan berubah menjadi
seperti mayat sepenuhnya.
Kejadian tersebut, kemudian
akan diakhiri ketika sebuah bentuk transparan yang mirip seperti roh, akan
meloncat keluar dari tubuh busuk sang pegawai dan mulai pergi ke sebuah lorong.
Tugasmu, adalah mengikuti
roh tersebut karena dialah yang akan memandu perjalananmu. Atas alasan tertentu,
The Holder Of Harvest menolak tubuh
fisik para Seeker dalam perjalanan
untuk menemukan obyeknya. Bersamaan dengan itu, ketika kau mengikuti roh sang
pemandu, hanya proyeksi astral-mu saja lah yang akan bergerak.
Jangan khawatir, meskipun
kau sekarang terpisah dari tubuhmu, namun tubuh fisikmu akan aman di aula
tempat resepsionis berada. Janji The
Holder Of The Harvest bagi para Seeker
yang menginginkan obyek miliknya adalah, setiap siksaan dan rasa sakit
hanya akan dia berikan kepada roh atau tubuh astral dari para Seeker yang datang—Sedikit yang kau tau, bahwa siksaan yang menghancurkan jiwamu akan berkali-kali lipat lebih
menyakitkan dibanding yang melukai fisikmu.
Ikutilah roh yang memandumu
dengan kecepatan yang sama dan jangan sampai tertinggal. Kau mungkin akan
menyadari bahwa ketika dia mengambil jalan untuk menembus tembok, kau juga akan
mampu melakukannya.
Perjalanan kalian, akan
melambat ketika kalian melewati sebuah ruangan besar yang berada jauh di dalam
institusi. Ruangan tersebut, akan nampak seperti museum dengan banyak kotak
kaca besar yang menghiasi.
Kau harus tau bahwa ruangan
itu sebenarnya tidak memiliki wujud fisik sehingga kau tidak akan bisa mencapai
tempat itu apabila kau datang dengan menggunakan tubuh aslimu. Namun karena kau
sekadang sedang dalam bentuk astral, kau dapat berinteraksi dengan segala hal
yang ada di ruangan itu secara leluasa.
Sayang “museum” tersebut
tidaklah seperti tempat wisata dimana kau akan melihat hal-hal yang baik.
Alih-alih, museum tersebut akan menampilkan pameran perang dan penyakit, gambar-gambar
bergerak tentang pembunuhan dan pemerkosaan, serta kejadian kejadian biadab
yang sangat mengerikan dan pilu.
Disatu sudut, kau akan
melihat diorama yang menampilkan seorang ibu meratapi putra mereka yang
meninggal. Disudut lain, kau akan melihat diorama seorang ayah yang memutilasi
diri mereka sendiri karena putri mereka telah diperkosa dan dibunuh.
Bentuk-bentuk kengerian yang
seakan tak ada habisnya, akan melapisi dinding, langit-langit, dan lantai
tempat itu secara menyeluruh. Setiap benda yang bersangkutan dengan
kengerian-kengerian yang terjadi, ditampilkan dengan penjelasan yang sangat
rinci dan detail yang akan membuat siapapun yang membacanya akan muntah.
Tentu museum “menakjubkan”
itu akan membuat sebagian orang ketakutan, sementara sebagian lagi (mungkin)
akan terpesona. Entah beruntung atau sial namun, museum tersebut bukanlah
tujuan akhirmu disini. Roh pegawai yang memandumu, akan terus bergerak seakan
mengisyaratkan bahwa kalian “hanya lewat” di tempat itu, dan kalian harus
bergerak lebih jauh untuk mencapai tempat yang harus dituju.
Sang roh pemandu jalan, akan
terus melesat menembus dinding dan pintu secara terus menerus. Disuatu titik,
dia bahkan akan mempercepat lajunya seakan mencoba meninggalkanmu. Tentu apapun
yang terjadi, kau tidak boleh tertinggal kalau kau tidak mau tersesat disana,
dan terjebak di dalam mode astral untuk selamanya.
Setelah perjalanan yang akan
seperti seharian penuh, kau akan mendapati dirimu berada di hamparan ladang
gandum yang luas. Di tempat itulah, roh yang memandumu akan meninggalkanmu.
Di tempat tersebut, kau
tidak akan dapat berlari menembus bangunan lumbung ataupun benda apapun. Hal
tersebut, menunjukkan bahwa ladang tersebut sepenuhnya adalah astral atau ghaib, sama sepertimu dan kalian dapat
berinteraksi.
Di tengah hamparan gandum
yang luas, kau akan mampu melihat sosok berjubah hitam yang nampak menari-nari
dengan anggun. Ketika kau mendekatinya, kau akan menyadari bahwa dia bukanlah
menari, melainkan tengah memanen gandum dengan sebuah sabit yang besar.
Perhatikanlah cara dia
menyabit gandum dengan alat yang dia pegang. Tidak perlu ada yang menjelaskan
agar kau tau bahwa dia terlihat sangat terampil dengan pekerjaannya tersebut.
Tunggulah dia, dan janganlah
menginterupsi ketika dia sedang bekerja. Ketika dia memutuskan untuk
menghentikan kegiatannya untuk sejenak, dekatilah dia dan tanyakan satu
pertanyaan : “Dimanakah pekerja lain di
ladang ini?”
Sosok itu akan menoleh
kepadamu dan akan sedikit terkejut dengan keberadaanmu ditengah ladang
gandumnya. Meskipun begitu, dia kemudian hanya akan tertawa mengejek sembari
menjelaskan bahwa hanya dia lah yang bekerja disini.
Menatapmu, dia akan bertanya
apakah kau datang untuk meminta obyek yang dia jaga. Jawablah dengan mantap
bahwa memang itulah tujuanmu kemari. Pria berjubah, atau Sang Holder, hanya
akan menghela nafas dalam.
Detik berikutnya, dia
kemudian akan duduk di tempatnya berdiri dan mempersilahkanmu duduk juga.
Setelah kalian duduk saling berhadapan, dia akan menceritakan kepadamu tentang
sebuah kisah.
Itu, adalah kisah yang mendahului
bumi itu sendiri. Kisah tentang bagaimana kematian terjadi dan kenapa konsep “mati”
adalah bahasa universal bagi setiap makhluk yang memiliki nyawa. Sang Holder,
kemudian akan menjelaskan tentang bagaimana “mati”, itu ibarat memanen gandum
menggunakan sabit. Semua harus tepat waktu dan tidak boleh sembarangan. Ketika
musim panen, akar dan batang akan ditinggal sementara biji gandum akan dipilah
dan dibawa pergi.
Sang Holder, kemudian akan
menjelaskan bahwa akan ada konsekwensi apabila kau, seorang Seeker meminta atau bahkan merebut Obyek
yang dia jaga. Mengatakan bahwa ladang gandum ini harus dirawat, dipanen dan
ditanami kembali agar keseimbangan tetap terjaga.
Sekarang, semua terserah
padamu. Sang Holder jelas tidak akan memberikan obyeknya begitu saja sehingga
kau harus merebutnya secara paksa dengan kekerasan.
Dalam pertarungan kalian di
ladang gandum tersebut, setiap pergelutan dan manuver yang membuat satu pohon
gandum patah atau rusak, akan berakibat buruk kepada nyawa seseorang yang ada
di bumi. Jadi hati-hatilah.
Sabit
itu adalah Obyek 145 dari 538.
Sang
Holder sangat tidak suka disebut dengan sebutan “Dewa
Kematian”, dia lebih suka dipanggil sebagai “Farmer” atau Petani.
Berhati-hatilah dengan tebasannya yang kuat karena dia bisa membunuhmu dalam sekali tebas. Literally.
Baca The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
hey apakah kau percaya Takdir?
ReplyDeletesudah kah kau mendapat kan obyek dari ketiga holders, Past,Present,Future.
maka ini adalah kabar gembira untuk mu.
kau bisa mengalah sang Farmer dan menggantikan nya sebagai Sang Dewa Kematian yang baru, dan tentu saja kalo kamu berhasrat menjadi sang Holders