From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Mintalah di meja depan untuk menemui seseorang yang menyebut dirinya “Pemegang Biaya” [The Holder Of The Cost].
Mendengar Permintanmu,
resepsionis yang menyambutmu akan menghela nafas dalam. Helaan yang panjang itu
akan terdengar putus asa seakan ini bukanlah pertamakalinya dia menyambut orang
sepertimu.
Dengan gestur lunglai, dia
kemudian akan terlihat keluar dari belakang counter, dan berjalan dengan malas
ke bagian bangunan yang lebih dalam. Meskipun dia tidak mengucap sepatah
katapun padamu, tugasmu adalah mengikutinya dari belakang.
Sang pegawai akan banyak
sekali berbelok dan membawamu ke banyak lorong bercabang. Lupakanlah
pemahamanmu tentang ruang karena lorong-lorong yang akan kalian lewati,
cabangnya akan tidak sedikit dan akan terkesan seolah lebih besar dari bentuk
bangunan yang tadi kau lihat dari luar.
Setelah melewati labirin
lorong yang panjang, pegawai itu akan membukakan sebuah pintu yang nampak akan
sangat random bagimu. Pintu tersebut, tidak akan memiliki ciri khusus dan akan
sangat mustahil dibedakan dengan pintu-pintu yang beberapa kali kau lihat dalam
perjalananmu kesini.
Dibalik pintu tersebut,
adalah sebuah tangga menurun yang terlihat sangat reyot dan rapuh. Tangga
tersebut, akan terbuat dari kayu. Dinding disekitar tangga tersebut pun, akan
terlihat seperti terowongan tanah yang lembab dan sudah dikuasai oleh vegetasi
liar. Hal itu, membuat tempat tersebut terlihat seperti gua yang sudah tidak
dilewati selama bertahun-tahun.
Turunlah dengan hati-hati
ketika memijak tangga yang rapuh tersebut. Setelah beberapa meter menjauh dari
pintu, sang pegawai yang mengantarmu akan terlihat menutup pintu dibelakangmu
dan pergi begitu saja. Karena kembali sudah tidak bisa, satu-satunya jalan
bagimu adalah melanjutkan perjalanan.
Jauhkan tanganmu dari
dinding, dan berjalanlah ke bawah. Seiring langkahmu, kau akan merasakan kakimu
akan semakin berat dan kau mulai kesulitan menahan beban tubuhmu sendiri. Itu
adalah perasaan aneh seakan tekanan gravitasi berubah ketika kau melangkah
semakin dalam.
Ketika kau sudah berada di
dasar tangga, tekanan ini akan tidak terbendung dan kau mungkin akan tersungkur
ke tanah dengan merasakan beban gravitasi yang memaksamu agar tidak berdiri.
Sayang, tidak akan ada cara
lain mengatasi hal ini selain dengan memantapkan niat dan memaksakan seluruh
tulang dan ototmu untuk membuat tubuhmu kembali tegap. Tekanan yang berat ini,
akan terus menempel padamu sampai kau menyelesaikan perjalananmu kali ini.
Dibawah tangga,
bagaimanapun, kau akan mendapati dirimu berada di sebuah ruang yang berbentuk
bulat dengan kubah yang menghiasi langit-langitnya. Dinding dan lantai tempat ini,
juga akan terbuat dari tanah.
Di tengah ruangan, akan
terdapat seorang lelaki kuno yang duduk di kursi bulu merah yang mewah. Di
depannya, juga akan terdapat meja besi tempa. Lelaki itu akan mencengkram
sebuah pisau dapur stainless stell
polos dan nampak sedang memejamkan mata tertidur.
Jika kau ingin tau, pisau stainless tersebut adalah obyek yang dia
jaga. Mengambil obyek itu darinya sekarang, mungkin akan semudah merebut permen
dari anak kecil. Meskipun dia akan tersadar ketika kau melakukannya pun, dia
akan terlalu lemah untuk memberikan perlawanan karena dia hanyalah pria tua.
Merebut pisau tersebut
secara paksa dari sang pria tua, adalah satu-satunya cara untuk mendapat obyek
yang dia jaga. Walau, kau juga sebenarnya bisa mendapatkan informasi penting
dari pak tua tersebut apabila kau bersedia mengorbankan perjalananmu kali ini.
Jika kau hanya datang untuk
obyek saja, maka pergilah setelah mendapatkannya.
Namun, apabila kau cukup
rela untuk tidak memiliki obyek tersebut demi sebuah informasi, maka alih-alih
merebut pisau ketika dia tidur, bangunkanlah sang pria tua dan tanyakanlah satu
pertanyaan : “Seberapa besar harga yang
harus diberikan agar dapat menghentikan mereka?”
Mendengar pertanyaanmu, dia
kemudian akan memberitahumu apa yang akan kau hadapi untuk menghentikan
penyatuan obyek. Dia akan menekankan bahwa harga yang harus dibayar akan sangat
tinggi, sangat mengerikan dan sangat tidak masuk akal sehingga semisal kau
merenungkannya, kau bisa saja akan kehilangan akal sehat.
Meskipun begitu, dia akan
memberitahumu tentang sebuah momen di masa depan. Momen yang akan sangat
krusial untuk memutarbalikkan jalannya takdir. Dia akan menjelaskan bahwa dalam
momen itu, kau tidak memerlukan obyek apapun dan kau masih tetap mampu untuk menang.
Kau akan tau, ketika momen
itu datang.
Setelah mendengarkan
ceritanya, kau boleh pergi. Kau sudah memilih untuk merelakan kepemilikanmu
atas pisau yang dia jaga hanya untuk mendengarkan ocehannya. Jika kau mencoba
merebut pisau tersebut sekarang, maka sang pria tua akan melakukan perlawanan mengerikan
yang mustahil dapat kau hadapi.
Pisau
itu adalah Object 144 dari 538.
Pisau itu akan memotong
apapun, tapi setiap kali digunakan, kau juga akan merasakan sayatannya di
tubuhmu.
Baca
The Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Ambil dulu pisaunya, sembunyikan lalu bangunkan si kakek tua.
ReplyDeletesaranku, kau lebih baik mendengarkan ocehan orang tua indian itu ketimbang memilih pisau stainless yang tidak berguna tersebut.
ReplyDeleteayolah siapa orang bodoh yang sangat gila, yang lebih memilih pisau stainless ketimbang informasi yang sangat berguna..
sebenarnya obyek itu cuman pisau biasa yang kekuatan nya hadil tempaan orang tua indian tsb, odsng masokis mana yang senang tangan nya tersayat sayat oleh konsekuensi pemakaian pisau sialan itu..
saran ku hanya informasi itu yang akan berguna di hari penyatuan itu nanti tiba