From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Pengampunan." [The Holder Of Forgiveness]
Mendengar hal tersebut,
Pegawai yang menyambutmu akan menampar wajahmu dan menghinamu. Kala itu
terjadi, janganlah kau kehilangan kesabaran. Alih-alih, tanyakan lagi dengan
tenang pertanyaan yang sama.
Tanyakanlah beberapa kali
sampai pegawai itu menyerah. Jika dia sudah mengalah, tanpa menyembunyikan
ketidak sukaannya, dia akan memberi tahumu nomor sebuah kamar inap.
Lihatlah direktori institusi
untuk menemukan ruangan yang dimaksud. Perjalananmu untuk menemukan kamar itu,
akan membawamu ke lorong-lorong yang berbelok dengan belokan yang tidak masuk
akal dimana kau terkadang harus menaiki tangga, masuk ke dalam palka, bahkan
berjalan di terowongan panjang yang akan mirip seperti gorong-gorong. Disetiap
sudut, kau akan menemukan denah lokasi yang akan terus menuntunmu ke
tempat-tempat berbeda.
Meskipun begitu, janganlah
kau meragukan sekalipun niatmu untuk mencari obyek. Terus ikutilah denah dan
cepat atau lambat, kau pasti akan bisa menemukan ruangan yang dimaksud.
Jika kau sudah menemukan
ruangan bernomor yang diberikan sang pegawai padamu, kau akan menemukan sebuah
pintu yang mengarahkanmu ke dalam sebuah tempat yang luas dan berisik.
Tempat tersebut, akan mirip
seperti festival atau pasar malam yang dipenuhi berbagai musik dan kios-kios
yang berjejer. Disana, juga akan terdapat stand permainan dan wahana yang
tersebar.
Namun kau harus hati-hati,
karena apabila pintu yang kau masuki tidak mengarah ke tempat yang dimaksud dan
malah mengarah ke hal berbeda, itu artinya kau sudah disesatkan oleh pikiranmu
sendiri dan kau "hanya berasumsi" memasuki pintu yang benar, padahal
nyatanya itu adalah ruangan yang salah.
Jika itu terjadi, maka
apapun yang menimpamu di ruangan-ruangan lain itu, akan sepenuhnya menjadi tanggung
jawabmu dan sepenuhnya terserah padamu untuk memilih kematian seperti apa.
Itulah kenapa, menemukan
pintu yang mengarah ke karnaval tersebut, akan menjadi satu satunya jalan yang
benar untuk menemukan obyek.
Suasana langit yang selalu
malam, tidak peduli kau masuk jam berapa, serta semua lampu di karnaval yang
menyala dan musik yang diputar, akan sangat kontras dengan kondisi kosong tanpa
adanya tanda kehidupan sejauh mata memandang.
Suasana meriah itu akan
terasa berat dikarenakan hampir seluruh wahana tidak ada yang bergerak.
Sebagian besar, hanya akan mengeluarkan suara musik tanpa ada gerakan
sedikitpun.
Sebuah wahana, bagaimanapun,
akan menjadi satu-satunya obyek yang memiliki daya tarik. Itu adalah komedi
putar yang akan terus berputar tanpa menghiraukan apapun di sekitarnya
Naikilah wahana tersebut dan
nikmatilah momen menyenangkan yang menyertaimu setelahnya. Jika kau sudah naik,
maka janganlah turun meskipun kau bosan karena, disuatu saat ketika kau tengah
menaikinya, komedi putar itu akan berhenti untuk menaikkan dua penumpang lain.
Dua penumpang tersebut,
merupakan sepasang orang dewasa yang berpakaian seperti anak-anak. Satu pria
dan satu wanita itu, akan terlihat berbintik-bintik dan tidak memiliki warna
(hanya hitam putih), seakan mereka adalah manifestasi dari adegan film lama ataupun
pantulan proyektor tua.
Kala mereka naik, mereka
masing-masing akan menunggangi salah satu kuda, tetapi tidak tepat di samping
satu sama lain (akan ada kuda kosong di antara mereka)
Duduklah di atas kuda yang
kosong saat pria dan wanita itu tertawa dengan cara yang horor dan tidak
menyenangkan. Jangan menyentuh salah satu dari keduanya, atau melakukan kontak
fisik apa pun, jika kau tidak mau mengacaukan momen (mengerikan) tersebut.
Keberadaan mu mungkin akan
sepenuhnya diabaikan seolah kau tidak ada disana. Meskipun begitu, penting
bagimu untuk menanyakan satu pertanyaan : "Siapa
yang harus diampuni ketika saatnya tiba: mereka atau kami?"
Pertanyaan tersebut, akan
membuat komedi putar tersebut tiba-tiba dihentikan. Kedua orang yang ada di
sisi kiri dan kananmu, akan sepenuhnya mematung seolah mereka dari awal memang
bukanlah sosok bernyawa maupun berakal.
Di kebingungan, kau akan
ditatap dari kejauhan oleh seorang pegawai karnaval yang berada di depan tuas
kontrol komedi putar.
Sosok itu, merupakan sosok
pria tua compang-camping yang basah kuyup. Rambut panjang ubanan dengan sorot
mata yang lelah, akan menyambutmu seiring kau di isyaratkan untuk tetap duduk
di tempatmu tanpa beranjak.
Kalian mungkin akan saling
tatap selama beberapa menit. Dia sedang menilaimu dan mempertimbangkan apakah
kau orang yang tepat.
Jika dia memutuskan untuk
meninggalkanmu dan pergi begitu saja, maka takdirmu sudah ditetapkan. Kedua
orang tanpa warna yang dari tadi mengabaikanmu, akan menoleh kepadamu dan
menatapmu dengan senyuman yang mengerikan. Kedua raut wajah abu-abu mereka,
akan menjadi hal terakhir yang kau lihat sebelum kau akan diserang dan dibunuh.
Disisi lain, apabila kau
dinyatakan layak, maka pria tua itu akan mengangguk hormat kepadamu sebelum dia
kembali menyalakan komedi putar untuk kalian bertiga.
Komedi putar akan dimulai
lagi, tetapi kali ini akan berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Bertahanlah. Pria dan wanita yang berpakaian seperti anak-anak akan tertawa
senang karena semuanya menjadi lebih meriah. Kecepatan itu akan semakin tinggi
dan tinggi, sampai mencapai titik dimana seluruh tempat itu hanya akan menjadi
kombinasi cahaya tanpa bentuk di penglihatanmu. Berpegangan lah dengan erat dan
jangan sampai kau terlontar dari kudamu. Kau harusnya paham apabila kau
terhempas dari obyek berkecepatan tinggi, maka benturan yang terjadi akan
membuat tubuhmu hancur berkeping-keping.
Tahanlah posisimu bahkan
ketika kecepatan yang tidak masuk akal itu akan membuat seluruh dunia yang kau
tempati tersebut nampak porak-poranda. semuanya, akan berakhir ketika
pandanganmu berubah hitam dan seluruh perasaan mual dan sakit, akan tidak ada
lagi.
Ketika kau bangun, kau akan
menemukan dirimu berada di depan rumah sakit jiwa yang tadi kau masuki. Di
dalam pikiranmu, akan tertanam rangkaian ingatan milik sang pria tua yang kau
lihat dalam perjalananmu kali ini.
Kau akan tau setiap detail
dari kehidupannya, setiap kebahagiaan, setiap kesedihan dan tentang bagaimana
kedua lelaki dan perempuan tanpa warna yang kau temui, merupakan anak dari pria
tua tersebut.
Masukilah kembali rumah
sakit jiwa tersebut dan carilah bagian administrasi untuk mengambil sesuatu.
Sebutkan lah nama sang pria tua kepada admin dan katakanlah kau hendak meminta
barang peninggalannya yang kini sudah dia titipkan kepadamu.
Dari kotak lost and found (atau barang hilang) yang
disodorkan admin kepadamu, akan terdapat tiket pasar malam lusuh yang warnanya sudah
pudar di beberapa titik.
Tiket
pasar malam itu adalah Object 125 dari 538.
Tiket tersebut dapat
digunakan untuk masuk ke sebuah tempat, di dalam waktu yang sudah ditakdirkan.
Bersamaan dengan tiket itu,
kau kini juga membawa seluruh pengetahuan, gagasan dan ingatan milik sang Holder.
Sayangnya, hal tersebut juga termasuk, ingatan buruk, kegilaan, depresi dan
hasrat ingin bunuh diri yang sangat kuat.
Tugasmu, adalah melawan hasrat
tersebut sekuat yang kau bisa, sampai akhir hayatmu, atau setidaknya sampai
datangnya waktu dimana tiket tersebut dapat digunakan.
Entah kebaikan atau keburukan
yang akan kau dapat dari tiket itu, semua akan terungkap ketika waktunya tiba.
Baca The
Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 125 : The Holder Of Forgiveness"
Post a Comment