From
theholders.org
Translated
By Admin
Di negara mana pun di kota mana pun, pergilah ke pantai mana pun yang bisa kau kunjungi. Carilah disepajang pasir, ataupun tebing curam yang terlihat sepi oleh para turis, seorang yang tampak kesepian dan sedang menatap ke laut.
Duduklah di sebelahnya tanpa
menimbulkan keributan. Jika suatu saat dia melihatmu sebelum kau bisa duduk di
sebelahnya, pergilah dan jangan pernah melihat ke belakang. Jika dia terus
menatapmu ke kejauhan bahan setelah kau menjauh, maka pencarian itu barusaja
menjadi malam petaka untukmu bahkan sebelum kau berhasil memulainya.
Disisi lain, apabila kau
berhasil duduk disebelahnya tanpa membuatnya menoleh padamu, maka luangkanlah
waktu ini untuk melihat pemandangan dan mengumpulkan ketenangan sebanyak yang
kau bisa.
Setelah lama duduk
disampingmu tanpa berisyarat ataupun bersuara, orang tersebut kemudian akan
berdiri dengan tiba-tiba dan mulai berjalan. Tugasmu, adalah mengikutinya dari
belakang. Jangan berjalan disampingnya seolah kau tau kemana kalian akan pergi.
Ikutilah dari belakang, dengan jarak yang aman dan jangan terlalu jauh agar kau
tidak ketinggalan.
Itu adalah perjalanan yang
lama. Berjam-jam, berhari-hari bahkan mungkin berminggu-minggu. Orang yang ada
di depanmu, jelas tidak memiliki rasa capek dan keinginan untuk istirahat
barang sebentar. Perjalanan secara konstan tersebut, adalah ujian pertamamu dan
merupakan kewajibanmu agar kau tidak tertinggal.
Setelah melewati jalan raya,
lembah, bukit, tebing curam dan bantaran sungai, kalian akan mencapai monumen
susunan batu yang berada di bawah tebing bergerigi. Di antara batu-batu itu,
akan ada pintu tua yang sudah lapuk oleh air laut. Kayunya akan terlihat
membusuk dengan beberapa rumput laut yang tergantung di celah-celah kayu.
Sang pemandumu akan berhenti
dan duduk disekitar area itu. Dia tidak akan pernah sekalipun menatapmu namun, tugasmu
berikutnya adalah memasuki pintu lapuk tersebut seorang diri.
Lewati pintu itu dengan
tenang dan kau akan menemukan dirimu berada di lorong yang seolah tak berujung.
Banyak pintu akan berjajar di lorong dengan jendela kecil terpampang disetiap
pintu untuk mengintip ke balik pintu-pintu tersebut. Jika Kau menghargai
kewarasanmu, kau sebaiknya tidak melihat di salah satu jendela ini.
Suara-suara yang datang dari
pintu-pintu tersebut, akan mengisyaratkan bahwa para penghuni ruangan ini sedang
sibuk melakukan sesuatu yang entah apa. Bukanlah urusanmu untuk mengetahui
kegiatan para penghuni pintu-pintu tersebut.
Susuri lorong panjang
tersebut sampai kau menemukan pintu nomor 123. Masuki ruangan itu dan Kau akan
menemukan ruangan yang sangat putih, sangat sunyi, dan sangat bersih.
Di tengah ruangan, akan ada sosok
tak berwajah, yang berlutut dengan tenang di atas sebuah karpet anyam kecil.
Ketika kau mencoba mendekatinya, seiring langkah kakimu, kau akan menyadari
bahwa ruangan akan semakin redup secara perlahan. Bersamaan dengan hal
tersebut, Kau akan mulai mendengar jeritan kesakitan yang jauh lebih mengerikan
dan menjengkelkan daripada jeritan mana pun yang pernah Kau dengar sebelumnya.
Berjalan semakin dekat, maka
jeritan tersebut akan berubah menjadi suara daging robek, tulang patah, dan cipratan
darah yang tersebar ke segala arah. Cobalah abaikan suara-suara ini dan
teruslah berjalan kedepan (bahkan apabila ruangan itu sudah menjadi gelap
sepenuhnya). Kau akan tau dengan sendirinya apabila kau sudah berada satu inci
di depan makhluk tersebut.
Kengerian mungkin akan
menjadi sangat intens dan tak terkontrol ketika kau berada sangat dekat
dengannya. Tidak jarang, kegilaan mungkin akan menghampirimu dengan sangat
cepat apabila kau tidak bisa menahan diri.
Satu-satunya hal yang bisa
kau lakukan, adalah berteriak dengan keras di hadapannya, dan berharap suaramu
dapat mengungguli suara daging dan tulang yang hancur di depanmu. Tanyakanlah
satu pertanyaan dengan nada tinggi “Bagaimana
kau mendapat obsesi pertamamu?”
Pertanyaan tersebut, akan
membuat suara-suara yang dikeluarkan makhluk itu menjadi sepenuhnya berhenti.
Di kegelapan, kau akan mulai bisa melihat sepasang mata merah darah akan
bersinar dan menatap kembali padamu.
Dia kemudian akan
menceritakan kisahnya yang mengerikan tentang bagaimana dia mendapatkan hasrat
obsesinya yang pertama, lalu yang kedua, lalu yang ketiga. Dia akan
menceritakan bagaimana dengan setiap keputusan yang dia ambil, kegilaan menjadi
tak terkontrol.
Dia mengaku bahwa ‘itu’ akan
datang begitu saja. Dorongan dari kekuatan yang tak terlihat, secara
terus-menerus menanamkan ide-ide didalam pikirannya. Segala macam keinginan,
potensi dan apa yang bisa dia lakukan, akan memotivasinya menjadi sosok yang
baru tanpa bisa dibujuk oleh siapapun. Sosok yang mengerikan**
Setelah Selesai bercerita,
sorot mata merah itu kemudian akan memudar, dan ruangan itu akan kembali
menjadi gelap gulita.
Dalam kegelapan itu, Kau mungkin
akan merasakan dua buah benda tengah
disodorkan secara paksa ke tanganmu. Terimalah kedua benda itu dengan kedua
tanganmu. Sang holder, kemudian akan memintamu untuk memilih salah satu
diantaranya.
Disinilah ujian terakhir
sang Holder harus kau lakukan. Kedua benda tersebut akan terlihat sama namun,
benda di tangan kirimu akan memancarkan dominasi tak terbayangkan. Seakan, kau
harus memiliki benda ini apapun yang terjadi.
Disisi lain, benda di tangan
kananmu akan membuat tanganmu bergetar dan somehow
kau akan merasa jijik dan hanya ingin segera membuangnya begitu saja. Satu hal
yang pasti bahwa, sang Holder mengingatkan bahwa kau hanya boleh keluar dari
ruangan tersebut membawa satu benda saja.
Memilih benda di tangan
kiri, maka sang holder akan tersenyum dan memandumu keluar dari ruangan. Kau
mungkin akan sangat terobsesi dengan benda tersebut bahkan tidak akan
mempedulikan kejadian selanjutnya ketika sang Holder akan membawamu ke satu
dari ribuan pintu yang ada di lorong, dan menguncimu selamanya di sana.
Well, kau
mungkin tidak akan pernah tau bahwa, di dalam deretan pintu yang kau lewati
menuju kesini, adalah para seeker yang gagal dan kini terjebak dalam keabadian untuk
mengagumi benda jelek dan tanpa makna yang mereka pilih ketika mereka ditawari
oleh sang Holder.
Tentu Obyek yang benar
adalah benda yang berada di tangan kananmu. Tidak peduli seberapa enggan-nya
kau menolaknya, atau seberapa jijiknya kau dengan benda tersebut, satu-satunya
cara agar kau bisa keluar dari tempat itu adalah memilih benda itu dan
membawanya pulang bersamamu.
Itu
adalah Obyek 123 dari 538.
Memiliki benda tersebut
membuatmu terbebas dari segala macam obsesi berlebihan dalam hidupmu. Namun,
kau harus fokus dan tenang dalam memilikinya. Hasrat jijik dan muak terhadap
benda tersebut akan terus ada di dalam dirimu dan mungkin, disuatu hari dikala
kau tidak berpikir jernih, kau mungkin akan secara sukarela memberikan obyek
tersebut kepada Seeker lain jika kau tidak berhati-hati.
Hasrat Jijik dan muak tidak
akan mempengaruhi orang lain yang memiliki benda tersebut setelahmu, karena
mereka bukanlah orang yang mendapatkannya dari sang Holder.
**Catatan
Admin : admin tidak yakin tapi mungkin, apa yang Holder ini
ceritakan, adalah tentang obsesi terhadap para obyek. Obyek yang terlalu kuat,
mungkin akan membangkitkan kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang diluar
nalar. Seeker yang memiliki kekuatan terlalu besar, mungkin akan merasa bahwa
dirinya berada diatas segalanya.
Baca The
Holders Series Lainnya
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 123 : The Holder Of Obsession"
Post a Comment