From
theholders.org
Translated
By Admin
Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi. Ketika kau sampai di meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Sang Penjaga warna Merah” [The Holder Of The Red]
Resepsionis akan mengangguk
dan mengeluarkan buku catatan tua berdebu dan menyerahkannya kepadamu. Catatan
itu akan sangat tebal melebihi kamus paling tebal manapun yang pernah kau
lihat.
Tanpa berkata apapun, Dia
kemudian akan menunjuk ke sebuah pintu berlabel "Dilarang Masuk". Masukilah pintu tersebut dan tutup
kembali setelah kau ada di dalam. Di depanmu, akan ada sebuah lorong panjang
yang ujungnya tidak terlihat. Tapi tunggu! Jangan beranjak dari tempatmu
berdiri terlebih dahulu. Alih-alih, bukalah buku catatan yang diberikan
resepsionis kepadamu.
Buku itu, awalnya akan
tampak benar-benar kosong, tetapi setelah diperiksa lebih lanjut, di halaman
yang acak, akan terdapat empat belas angka yang ditulis dengan tinta merah. Luangkanlah
waktumu untuk menghafalkan angka-angka itu sebelum mulai menyusuri lorong. Jika
kau sudah cukup percaya diri untuk menghafalnya, mulailah perjalananmu.
Di Ujung lorong tersebut,
akan terdapat pintu besi yang kokoh. Pintu tersebut akan dicat merah dengan
asal-asal, seakan siapapun yang mengecatnya, hanya ingin pintu itu “pokoknya kelihatan merah”
Pintu itu, akan memiliki
sebuah gembok dengan kombinasi 14 angka. Disinilah sebuah perasaan aneh akan
menyerangmu. Sesadar apapun kau tau bahwa kau memegang buku berisi
kombinasinya, kau akan merasa sangat enggan untuk membuka buku itu dan mencari
nomornya.
Selogis apapun otakmu tau
bahwa membuka lembar-perlembar buku itu adalah hal paling aman agar kau tidak
salah memasukan kombinasi, kau tetap tidak mau melakukannya.
Kau tidak tau apa itu, namun
perasaan tersebut adalah perasaan yang menyentuh moralmu yang paling dalam.
Seakan, kau tau bahwa buku itu jahat dan membukanya dihadapan pintu didepanmu, rasanya
akan seperti berusaha membunuh anak kesayanganmu sendiri.
Instingmu mengatakan bahwa
apabila kau salah memasukan kombinasi, maka kau akan menemui ajalmu. Meskipun
begitu, entah kenapa hal tersebut tidak cukup untuk membuatmu membuka buku
tebal tersebut dan mencari kombinasinya.
Tentu jika kau memiliki
bakat dalam mengingat, atau bahkan keberuntungan, kau akan dapat mengingat 14
kombinasi yang sudah kau hafalkan di awal lorong beberapa saat lalu.
Kau juga boleh untuk
berusaha melawan penolakan moral dan memutuskan untuk membuka buku tersebut
demi mencari kombinasinya—Akan sangat sulit, tetapi tidak mustahil.
Bagaimanapun caramu, apabila
kau berhasil membuka pintu tersebut, deritan pintu besi yang terbuka akan
menyambutmu ke dalam sebuah ruangan serba merah.
Didalam temerang lampu yang
merah pula, ruangan itu terlihat masih remang dengan suasana yang cukup
membuatmu mual. Entah kenapa, warna merah di tempat itu memang cukup
berlebihan.
Masuklah dengan mantap dan
abaikanlah perasaan itu. Lihatlah ke sekitar maka kau akan melihat disepanjang
dinding, akan terdapat rak berisi mainan anak-anak, boneka, dan model kereta
api.
Berjalanlah dengan tenang
sampai kau melihat seorang anak laki-laki kecil yang berjongkok dengan
membelakangi mu. Saat kau sudah ada di dekatnya, tanyakanlah sau pertanyaan : “Siapa yang bisa mengendalikan mereka?”
Kau akan dijawab dengan
cekikikan dari anak itu. Dia akan berbalik dan menusukmu dengan jarum yang
menempel pada seutas benang. Biarkan dia melakukannya, menghentikannya hanya
akan membuat rasa sakitnya jauh lebih buruk dan bertahan selamanya.
Jarum jahit akan menembus
badanmu dan menyembul keluar dari punggungmu. Kemudian, anak itu akan
menariknya dan membiarkan benang itu terlapisi darahmu yang mengucur. Setelah
selesai, dia akan mulai merajut dengan benang merah yang bernodakan darahmu.
Tunggu dan jangan bicara...
Jangan bergerak... Jangan melakukan apa pun untuk menarik perhatiannya. Tunggu
dia selesai dan dia akan memberikanmu sebuah boneka merah kecil hasil
rajutannya.
Boneka itu akan mirip
seperti boneka Voodo. Bocah itu akan
memberikannya padamu dengan senyuman aneh di wajahnya.
Boneka itu tidak memiliki
wajah atau fitur pembeda lainnya. Meskipun begitu, itu adalah boneka manusia
yang cukup rapi. Tanpa memotong benang yang menembus badanmu, bocah itu
kemudian akan mempersilahkanmu pergi membawa boneka benang yang kini menyatu
dengan tubuhmu.
Boneka
itu adalah Object 108 dari 538.
Boneka
itu sekarang adalah bagian dari dirimu. Ketika kau menyobek tangan kiri boneka
itu, tangan kirimu juga akan terputus. Setiap bagian tubuhmu kini termimic
secara sempurna dalam boneka tersebut. Hal itu juga berlaku apabila bagian
tubuhmu terpotong karena sesuatu, kau mampu menyambungnya kembali dengan
menyambung bagian yang sama di boneka tersebut.
Tugasmu
sekarang hanyalah memastikan bahwa kau adalah yang memegang kendali atas boneka
itu, dan bukan sebaliknya.
Baca
The Holders Series Lainnya
Catatan
admin : soo.. di chapter sebelumnya admin mengatakan bahwa Th Holder Of The Blue memiliki hubungan
dengan The Holder Of Color (chapter
24), well, kayaknya admin salah.
Jika kau penasaran, dalam
kisah The Holder Of Color, tidak pernah disebutkan warna biru, namun sempat
disebutkan warna merah. Admin sepenuhnya blank
akan hubungan antara chapter ini, chapter sebelumnya dan chapter 24.
Untuk amannya, mohon anggap saja ketiga chapter tersebut tidak berhubungan sampai ada penjelasan lain di chapter-chapter mendatang
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "The Holders Series Chapter 108 : The Holder Of The Red"
Post a Comment