Hermann Wilhelm Göring adalah orang paling kuat kedua di partai Nazi kala itu. Sebagai tangan kanan kejam Adolf Hitler, Göring berperan penting dalam kebangkitan Führer ke tampuk kekuasaan.
Dia membantu Hitler untuk
mengamankan posisi sebagai Kanselir Jerman pada tahun 1933 dan dia juga adalah
orang yang menciptakan Gestapo yang terkenal—polisi rahasia Nazi yang tidak hanya melenyapkan oposisi terhadap Nazi
di Jerman, tetapi juga memfasilitasi Holocaust dengan membantu mengumpulkan
orang-orang Yahudi.
Hitler bahkan memberikan
Göring gelar khusus sebagai Reichsmarschall atau pemimpin semua angkatan
bersenjata Jerman dan menunjuknya sebagai penerusnya apabila dia sudah tiada.
Ini, adalah sejarah aneh
Hermann Göring, salah satu orang paling berbahaya dalam Perang Dunia II.
Story of Hermann Göring
Hermann Göring lahir pada 12
Januari 1893 dalam keluarga bangsawan Bavaria dan menghabiskan masa kecilnya hidup
di sebuah kastil bak negeri dongeng. Dia digambarkan sebagai anak
"pemberontak" yang kenakalannya pada akhirnya membuatnya dikirim ke
sekolah militer.
Göring muda berkembang pesat
dalam kemiliteran dan pada akhirnya berpartisipasi dengan gagah berani selama
Perang Dunia I sebagai pilot pesawat tempur. Dia bahkan menjadi selebriti di
Jerman berkat kesuksesan militernya.
Tentu dia tidak tau kala
itu, bahwa dia ditakdirkan untuk memiliki dampak yang jauh lebih besar dalam
terbentuknya sejarah. Dampak itu, akan terwujud saat ia pertama kali bertemu
dengan calon pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Göring pertama kali
diperkenalkan kepada Hitler pada tahun 1922 ketika ia menghadiri rapat umum
yang memprotes Perjanjian Versailles untuk mengakhiri Perang Dunia I.
Seperti banyak orang Jerman
dan seorang veteran yang bangga, Göring membenci tuntutan besar yang dikenakan
pada Jerman oleh Perjanjian tersebut. Dia selaras dengan ide-ide Hitler dan
menemukan semacam “aura juru selamat” ketika dia melihat Hitler.
Memiliki sejarah sebagai
perwira militer, Hitler memberi Göring komando atas kelompok satuan
paramiliternya yang masih berkembang, Sturmabteilung. Itu, adalah masa dimana
Nazi masih sekedar partai politik saja.
Pada tahun yang sama ketika
Hitler pertama kali mencoba kudeta “Beer
Hall Putsch” pada tahun 1923, Göring setia berada disisi Hitler. Sayang di
kudeta yang gagal itu, Göring harus ditembak di kaki sebelum ditangkap dan
dijebloskan ke penjara.
Dia kemudian diketahui
melarikan diri dari penjara dan pergi ke Austria.
Pada saat inilah Göring
pertama kali bersentuhan dengan morfin, yang diberikan oleh dokternya untuk
meringankan rasa sakit pada lukanya. Göring segera menjadi kecanduan obat.
Faktanya, kecanduan morfinnya sangat parah sehingga dia harus dirawat di rumah
sakit jiwa di Swedia tidak hanya sekali tetapi dua kali pada tahun 1925 dan
1926.
Meskipun demikian, Göring
dengan penuh kemenangan kembali ke Jerman pada tahun 1927. Berkat kesetiaannya
kepada Hitler, ia dengan cepat naik ke peringkat atas Partai Nazi.
Göring dan Nazi
Göring menghabiskan lima
tahun berikutnya bekerja tanpa lelah untuk mempromosikan Hitler dan Nazisme.
Dia menghubungi perwira militer, pemimpin bisnis, dan tokoh konservatif kuat
lainnya untuk membangun dukungan mereka bagi Nazi.
Usahanya tersebut, berperan
penting bagi Partai Nazi yang memenangkan kursi terbanyak selama pemilihan
tahun 1932, dan Göring berhasil menduduki kursi kepemimpinan parlemen Jerman
kala itu.
Selanjutnya, Göring
menggunakan posisinya yang kuat untuk menobatkan Hitler sebagai pemimpin Jerman
secara de facto. Saat itulah Hitler
mampu mengambil alih kekuasaan dan memulai periode penderitaan dan kehancuran
terbesar dalam sejarah manusia.
Dengan Hitler yang
dinobatkan sebagai pemimpin tertinggi Jerman, Hermann Göring mengalami
peningkatan pesat dalam kekuatan politik. Ia diangkat menjadi Menteri Dalam
Negeri Prusia, Panglima Polisi Prusia, dan Panglima Luftwaffe—angkatan udara Jerman yang ditakuti.
Dari sini, salah satu
tindakan kunci pertamanya adalah menciptakan Gestapo, Polisi Rahasia Nazi yang
melenyapkan setiap oposisi terhadap Nazi di Jerman. Organisasi brutal ini, juga
akan memainkan peran sentral dalam Holocaust dengan membantu mengumpulkan
orang-orang Yahudi di seluruh Eropa.
Menjelang pecahnya Perang
Dunia II pada tahun 1939, Hitler bahkan telah menunjuk Göring sebagai
penggantinya.
Tentu sebagai orang nomor 2
di Jerman kala itu, dia sama jahat dan berbahayanya dengan Hitler. Dia
memainkan peran kunci dalam pembersihan politik berdarah, ketika dia memastikan
bahwa saingannya di dalam Partai, Ernst Röhm, dieksekusi.
Dia juga menyatakan bahwa
akan ada "perhitungan terakhir
dengan orang-orang Yahudi" pada tahun 1938 dan akibatnya, pada tahun
1941, dia memberi wewenang kepada Reinhard Heydrich untuk menemukan "solusi umum untuk menghukum Yahudi"—“Solusi”
yang dibuat oleh bawahan Heydrich di Konferensi Wannsee yang terkenal itu,
tidak lain adalah Holocaust.
The Downfall
Karirnya yang terus naik,
rupanya mencapai akhir pada tahun 1940. Sebagai orang yang mengkomando pasukan
udara Luftwaffe, Göring harus bertanggung jawab atas serangan udara
besar-besaran yang gagal terhadap inggris kala itu. Itu, adalah kekalahan yang
cukup fatal dan telak.
Hal-hal hanya menjadi lebih
buruk baginya, karena nasib Jerman terus memburuk dalam lima tahun perang
berikutnya. Pada tahun 1943, Luftwaffe gagal dalam misinya menghancurkan Uni
Soviet dan melindungi Jerman dari Sekutu.
Kegagalan yang terus menerus
tersebut, membuat Göring pada akhirnya digantikan juga posisinya oleh para
letnan Hitler lainnya.
Rupanya,
kegagalan-kegagalannya tersebut akan sampai ke titik dimana Hitler sudah muak
padanya. Pada akhirnya, sosok yang dari awal sudah kecanduan dan tidak bisa
lepas dari narkoba itu, akan semakin menjadi-jadi dalam mengkonsumsinya.
Hal tersebut, kemudian
membuat kesehatan mental dan fisiknya terus memburuk.
pada tahun 1945, dia
mengecewakan Führer untuk terakhir kalinya.
Pengadilan Nuremberg & Bunuh Diri
Pada tahun 1945, Hitler
mengumumkan bahwa ia akan tinggal di bunker Berlin sampai perang berakhir.
Göring yang nampaknya cukup delusional kala itu, berpikir bahwa pernyataan
tersebut adalah tanda Hitler menyerahkan kepemimpinan kepadanya.
Ketika Göring menuntut untuk
dipilih sebagai pemimpin baru Jerman, Partai Nazi menanggapi hal tersebut dengan
memecatnya secara tidak hormat dan menangkapnya.
Kala perang berakhir, pada
tanggal 9 Mei 1945, ia ditangkap oleh pasukan Sekutu.
Göring kemudian dipaksa
untuk detoksifikasi dari morfin dan diadili atas kejahatannya. Pada saat dia
mengambil sikap selama pengadilan militer yang dikenal sebagai Pengadilan
Nuremberg, dia telah menjadi kurus dan menyedihkan.
Dia tetap dinyatakan
bersalah atas konspirasi untuk mengobarkan perang, kejahatan terhadap
perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pada
akhirnya, dia pun dijatuhi hukuman mati.
Sayang dia gagal dieksekusi
karena rupanya dia memutuskan bunuh diri terlebih dahulu pada 15 Oktober 1946,
dengan kapsul sianida yang dia selundupkan ke dalam selnya.
Itu adalah hari yang sama
dengan eksekusinya, dimana dia direncanakan digantung 2 jam kemudian.
Dan
yap, ceritanya pun berakhir.
Baca
Juga :
- Between Drug And Death : Kisah “Petualangan Narkoba” Aimo Koivunen Pada Perang Dunia Ke Dua
- William Sebold : Pekerja Sipil yang Direkrut FBI Untuk Menjatuhkan Jaringan Mata-Mata Nazi di Amerika Serikat
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Mengenal Sosok Hermann Göring, “BFF” Adolf Hitler yang Kemudian menjadi orang Yang Paling Dia Benci "
Post a Comment