Dalam krisis perang dunia ke dua, semua orang yang terdampak dari Nazi, rupanya dipaksa untuk berkontribusi dalam menolong sesama. Hal ini, tidak terkecuali untuk Marcel Marceau. Dia merupakan sosok “Pantomim” Prancis yang kemudian membantu anak-anak Yahudi kabur dari kejaran Nazi dan melewati perbatasan Swiss
Catatan
:
Jadi Pantomim adalah kegiatan yang dilakukan, sedangkan orang yang melakukannya
disebut “Mime”. Namun, admin akan menggunakan kata “Pantomer” untuk merujuk
sebagai subyek demi kenyamanan dalam membaca.
Kehidupan Awal Marcel Marceau
Lahir sebagai Marcel Mangel
pada tahun 1923, orang tua Marcel Marceau, Charles dan Anne, termasuk di antara
jutaan orang Yahudi Eropa Timur yang memilih untuk berhijrah ke Eropa Barat
untuk mengadu nasib.
Menetap di Strasbourg dan
membesarkan keluarga, ayah Marcel kemudian mulai berbisnis dengan membuka toko
daging.
Marcel Muda, bagaimanapun,
sudah mengembangkan bakat theater sejak usia dini. Dia mengenal Charlie Chaplin
pada usia lima tahun dan segera mulai meniru gaya khas aktor komedi tersebut.
Dia sangat terpesona dengan komedi fisik dan bisu. Hal tersebut, adalah yang
kemudian akan menginspirasinya mendalami seni Pantomim
Kala Marcel baru berusia 17
tahun, Nazi melakukan penyerbuan ke Prancis. Pada tahun itu, tepatnya di tahun
1940, pasukan sekutu yang gagal mempertahankan barisan pada akhirnya harus
menyerahkan sebagian wilayah Prancis untuk dikuasai Nazi.
Khawatir akan keselamatan
mereka, keluarga Marcel ikut melarikan diri dengan gerombongan besar pengungsi
dan meninggalkan seluruh bisnis dan tempat tinggal mereka begitu saja.
Gerombongan tersebut,
kemudian akan terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari
pasukan Nazi yang sudah masuk jauh ke perbatasan Prancis.
Marcel Bergabung dengan Resistance
Memperjuangkan hak atas
tanah mereka sendiri, banyak kelompok dari berbagai lapisan masyarakat Prancis
mulai membentuk pasukan perlawanan. Prancis berjuang untuk berbagai alasan,
termasuk persaingan politik atau upaya untuk menyelamatkan nyawa mereka yang
berisiko mengalami kekerasan dari Nazi.
Orang-orang Yahudi Prancis
di bawah pendudukan, terus-menerus berada dalam bahaya deportasi, kematian,
atau keduanya jika pemerintah setempat bekerja sama dengan pasukan Jerman.
Marcel, kala itu dinasehati
oleh sepupunya, Georges Loinger, yang menjelaskan bahwa “Kau [Marcel] harus bersembunyi untuk sementara
waktu. Agar kau bisa benar-benar tampil
di Theater setelah perang.”
Masih dalam kondisi sebagai
pengungsi, remaja itu cukup beruntung untuk melanjutkan pendidikan yang dia
tinggalkan di Strasbourg di Lycée Gay-Lussac. Dia dan beberapa remaja pengungsi
lain, melanjutkan sekolah di sekolah ‘darurat’
Limoges, yang kepala sekolahnya, Joseph Storck, kemudian akan mendapat
penghargaan karena melindungi para siswa Yahudi di bawah asuhannya.
Marcel juga tinggal di rumah
Yvonne Hagnauer, seorang direktur sekolah asrama di pinggir Paris yang menaungi
puluhan anak Yahudi selama perang.
Mungkin kebaikan dan
keberanian yang dilihat pemuda itu di antara orang-orang yang melindunginya,
yang kemudian mendorong anak berusia 18 tahun itu dan saudaranya, Alain, untuk
bergabung dengan Paskan Perlawanan Prancis.
Bersama dengan sepupu
Georges, mereka pun mendaftarkan diri dan Untuk menyamarkan asal-usul Yahudi
mereka dari Nazi, mereka menggunakan nama samaran—Marcel kemudian memilih nama
seorang jenderal revolusioner Prancis, yaitu Marceau.
Misi Penyelamatan Heroik Marcel Marceau
Marcel Marceau bergabung
dengan salah satu Organisasi perlawanan bernama Juive de Combat-OJC, atau yang juga dikenal sebagai Armée Juive, atau Tentara Yahudi.
Tugas utama mereka, adalah
menyelamatkan dan mengevakuasi warga sipil Yahudi dari tempat tempat berbahaya.
Marceau, karena dia dikenal sebagai sosok yang ramah dan easy going, dia pun dipercayakan memimpin kelompok anak-anak ke
lokasi yang lebih aman.
“Anak-anak mencintai Marcel dan merasa aman
bersamanya,” kata sepupunya . "Dalam kondisi tegang dan berbahaya, Anak-anak
harus dibuat merasa seperti sedang berlibur ke sebuah rumah di dekat perbatasan
Swiss, dan Marcel benar-benar membuat mereka nyaman."
Memimpin rombongan dibawah
umur, Marceau akan berpakaian sebagai pemimpin Pramuka dan membawa sekitar 24-25
anak Yahudi, melewati hutan ke perbatasan, di mana orang lain akan membawa
mereka ke Swiss
Keterampilannya yang
berkembang sebagai pantomer, sangat berguna dalam banyak kesempatan, baik untuk
menghibur bocah-bocah yang dia pandu, dan untuk berkomunikasi secara diam-diam
dengan mereka dan membuat mereka tetap tenang saat menghindari patroli Jerman.
Selama tiga perjalanan
tersebut, pantomer Prancis itu membantu menyelamatkan lebih dari 70 anak dari
Nazi, dan kabur ke perbatasan Swiss.
Dia bahkan mengaku telah
menggunakan bakatnya untuk menghindari penangkapan dirinya ketika dia bertemu
dengan patroli 30 tentara Jerman. Dengan bahasa tubuh saja, dia meyakinkan
patroli Nazi bahwa dia adalah seorang pengintai untuk unit Prancis yang lebih
besar, dan meyakinkan Jerman untuk mundur daripada menghadapi pembantaian.
Pembebasan Paris pada tahun 1944.
Pada Agustus 1944, setelah
empat tahun masa pendudukan yang panjang, Jerman akhirnya diusir dari Paris,
dan Marcel Marceau termasuk di antara banyak orang yang bergegas kembali ke ibu
kota yang dibebaskan.
Secara perlahan tapi pasti,
pemerintahan Prancis kembali pulih dan tampuk kepemimpinan pada akhirnya
kembali kokoh di negara itu.
Armée Juive, dibawah komando
negara, kemudian menjadi Organization
Juive de Combat. Marcel Marceau, bahkan diankgat sebagai perwira yang
bertugas sebagai penghubung antara pasukan dalam negeri Prancis, dan Angkatan
Darat Ke-3 AS yang dipimpin oleh Jenderal George Patton.
Saat Sekutu perlahan tapi
pasti memulai perjalanan invasi untuk memburu Hitler, rumor tentang seorang
pejuang Pantomer Prancis muda yang lucu dan bisa meniru hampir semua emosi,
situasi, atau reaksi, menjadi perbincangan hangat.
Di tahun yang sama, Marceau
akan datang untuk melakukan pertunjukan profesional pertamanya di hadapan 3.000
tentara AS.
“Aku bermain pantomim dihadapan tentara AS, dan dua hari kemudian aku
mendapatkan ulasan pertamaku di Stars and Stripes, yang merupakan koran pasukan
Amerika,” kenang Marceau kemudian.
Warisan Mime Terbesar Prancis
Dengan awal karir
panggungnya yang menjanjikan, Marcel Marceau juga meluangkan waktu untuk
mengunjungi rumah masa kecilnya di Strasbourg untuk pertama kalinya sejak
keluarganya terpaksa mengungsi pada tahun 1940.
Dia kemudian mengetahui
bahwa, sementara dia berjuang untuk membebaskan negaranya dari Jerman, Nazi telah
menangkap ayahnya pada 19 Februari 1944 dan mendeportasinya ke Auschwitz, di
mana dia dinyatan meninggal.
Pantomer Prancis tersebut,
kemudian memutuskan untuk menyalurkan rasa sakitnya di tahun-tahun perang ke
dalam karya seninya.
Keinginan tersebut lah yang
kemudian bermanifestasi sebagai “Bip”. Seorang lelaki berwajah cat putih yang
kemudian menjadi persona ikonik dari Marcel Marcau.
Dia kemudian akan berkarir
ke panggung di seluruh Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Pasifik. Marcel
Marceau menghabiskan lebih dari 50 tahun untuk menghibur penonton yang sering
tidak tahu bahwa dia, juga pernah memainkan peran heroik dalam perang melawan
fasisme.
Berbicara di Universitas
Michigan hanya beberapa tahun sebelum kematiannya pada tahun 2007, Marcel
Marceau mengatakan kepada pendengarnya bahwa
“you need to know that you have to go toward the light even if you
know that one day we shall be dust. What is important are our deeds during our
lifetime.”
Note
:
Karena itu bukan kalimat literal, entah ini akurat atau tidak, namun admin
mengartikan pernyataan itu sebagai “Kau harus memperjuangkan kebahagiaan dalam hidupmu,
meskipun kau tau di akhir semuanya akan tidak bersisa (ketika kau mati). Hal
yang terpenting adalah perbuatan kita selama hidup.”
Baca
Juga :
- Kisah Wilm Hosenfeld, Sosok Perwira Nazi yang Menyelamatkan “Sang Pianist” Pada Perang Dunia Kedua
- Harlem Hellfighter : Pasukan Kulit Hitam AS yang Harus Melawan Musuh dan Rasisme di Perang Dunia Pertama
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Marcel Marceau : Dari Pantomim Hingga Bergabung dengan Pasukan Perlawanan Prancis di Perang Dunia Kedua"
Post a Comment